Materi S2C : Selasa, 31 Maret 2015       Durasi: 20 Menit

Nats           : 2 Raja-Raja 20:12-21

Tema         : Dampak Pengelolaan Berkat Tuhan yang Tidak Benar

PENDAHULUAN.

hizkiaDari bacaan Nats diatas kita dapat belajar bagaimana raja Hizkia bersikap tidak tepat dalam mengelola berkat Tuhan.

Dulunya Hizkia adalah seorang raja yang saleh yang punya hubungan dekat dengan Tuhan. Hizkia dikenal selalu berpaut pada Tuhan dan berpegang pada perintah-perintah Tuhan sehingga dikatakan bahwa tidak ada lagi yang sama seperti dia diantara raja-raja Yehuda (2 Raja-Raja 18:5-6). Sayangnya ditengah kelimpahan berkat Tuhan yang selalu menyertainya, Hizkia sempat jatuh dalam keangkuhan (2Taw.32:26). 2Raja-raja 20:13  kita menemukan bahwa saat itu Hizkia memamerkan kekayaannya kepada raja-raja asing tersebut, pamer kekayaan itu tidak melahirkan kebanggaan Hizkia akan Allah. Yang muncul justru kesombongan, seolah dialah pemilik semua kekayaan itu. 

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Dampak dari pengelolaan berkat yang tidak benar?

  1. Kehilangan atau terputusnya Berkat dari Tuhan (2 Raja-raja 20:17-18)

Dampak dari sikap pengelolaan berkat yang tidak tepat ini membuat Tuhan memberikan hukuman atas Yehuda yaitu semua hartanya akan dibawa ke babel dan keturunan Hizkia menjadi budak di babel (2Raj.20:18), Sida-sida tidak bisa menikah, tidak punya keturunan, semua putus dan habis sampai disini. Keturunan Hizkia harusnya menjadi raja-raja namun di sayangkan sekarang hanya melayani raja-raja asing.

Beberapa orang tidak bisa mengerti bahwa kehilangan berkat atau terputusnya berkat, seringkali penyebabnya karena kesombongan. Raja Hizkia memamerkan semua isi kerajaannya kepada utusan Raja Babel, bukan untuk membesarkan Tuhan, tapi untuk membesarkan dirinya sendiri. Seketika itu juga pesan Tuhan datang melalui nabi Yesaya: Akan tiba waktunya dimana semua yang engkau pamerkan itu akan diangkut ke Babel (ay. 17 band. Yesaya 39:1-8 ). Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan membenci kecongkakkan atau kesombongan, pintu berkat akan tertutup ketika kita tidak mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan, sebab Tuhan menghendaki kita untuk rendah hati 1Pet.5:5b.

 

  1. Mendatangkan kesengsaraan bagi generasinya dan orang lain (2 Raja-raja 20:18)

    Pengelolaan yang tidak benar juga akan berdampak pada orang lain disekitar kita misalnya keluarga, berkat yang seharusnya Tuhan berikan pada keluarga kita akhirnya tertunda karena kesalahan pengelolaan yang kita lakukan. Pada ayat 18 kita dapat melihat bahwa sikap Hizkia yang kurang berkenan di hadapan Tuhan membuat seluruh bangsa Yehuda menderita dan menerima hukuman, bahkan keturunan Hizkia.

    Kesombongan hanya akan mengakibatkan kesengsaraan, kehancuran dan lain-lain. Selama masih diperingatkan Tuhan, itulah tanda kasih sayangNya kepada kita. Relakan hati kita di tegur Tuhan dan bertobatlah itu merupakan awal dari pemulihan Tuhan.

 

KESIMPULAN. Marilah kita menjadi pengelola berkat Tuhan dengan benar sehingga kita tidak mengalami dampak dari pengelolaan berkat yang tidak benar yaitu kehilangan atau terputusnya berkat dari Tuhan dan mendatangkan kesengsaraan bagi orang lain bahkan bagi generasi kita yang akan datang. Amin.Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C : Selasa, 24 Maret 2015

Nats           : 2 Tesalonika 3:1-15

Tema         : Cara Mengelola Kehidupan yang Baik dan Benar

PENDAHULUAN.

ora et laboraOra et Labora sebuah kalimat bahasa latin yang pasti sudah tidak asing lagi bagi kita, yang artinya, Berdoa dan Bekerja. Sering kali orang memplesetkan kalimat ini menjadi kalimat yang diambil dari bahasa jawa “Ora ah…Labora” yang artinya “ogah/tidak mau ah bekerja”. Benarkah kekristenan mengajarkan untuk berdoa saja tanpa bekerja jika ingin mendapatkan sesuatu? Atau bekerja saja tanpa berdoa?

Semakin lama, kalimat “Ora et Labora” semakin ditinggalkan orang. Kehidupan yang semakin keras dan semakin sulit seringkali membuat orang susah membagi waktunya dengan baik. Ada yang bekerja banting tulang siang dan malam, sehingga jangankan berdoa, untuk meluangkan waktu bersama keluarga pun sudah sangat sulit dan hampir tidak mungkin.

Disisi lain, banyak pula orang Kristen yang menerjemahkan berkat dari Tuhan itu secara sepihak. Mereka kerap mengharapkan berkat turun dicurahkan dari langit lewat serangkaian mukjizat-mukjizat spektakuler setiap saat, dan tidak melakukan apapun untuk mendapatkan berkat itu, selain berdoa siang dan malam.Tidak menutup kemungkinan bahwa Tuhan bisa menurunkan berkatNya dalam keadaan apapun. Mukjizat tentu dapat terjadi kapan saja selama kita tekun dalam doa dan memandang Dia. Itu benar, tetapi harulai di ingat, bahwa Tuhan pun telah memberikan bakat dan talenta yang berbeda-beda kepada setiap manusia.  Dan bakat serta talenta itu, tentu saja juga merupakan berkat dari Allah Bapa, sebuah berkat yang harus kita pergunakan agar dapat mendatangkan hasil.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Mengapa perlu ada keseimbangan antar berdoa bekerja dalam mengelola berkat Tuhan dengan baik dan benar? Alasannya adalah sebagai berikut :

  1. Bekerja tanpa Berdoa adalah “Kesombongan”.

Lembaga Alkitab memberi judul perikop 2 Tesalonika 3 jelas yaitu “Berdoa dan bekerja” tidak hanya “Bekerja”. Nehemia 4:1-9 digambarkan bagaimana mereka bekerja dengan keras untuk membangun tembok meski tantangan dan ancaman datang dari Sanbalat dan Tobia, namun Nehemia tetap bekerja dan berdoa (melibatkan Tuhan didalamnya). Tuhan tidak hanya memerintahkan untuk bekerja namun juga berdoa (Yer 29:7), demikian pula dalam mengelola berkat Tuhan, kita diperitahkan untuk “mengusahakan” dan “mendoakan” pekerjaan kita agar selalu mendatangkan kesejahteraan bagi kita. Ef. 6:18 berdoa setiap waktu.

 

  1. Berdoa tanpa Bekerja adalah “Pemalas”.

Semut binatang yang rajin, mengumpulkan makanan untuk persediaan dalam jangka waktu yang lama. Ams. 6:6;

2 Tes.3:10jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Doa harus diiringi dengan bekerja. Kata “et” dalam bahasa latin bisa juga berarti ” di dalam” maka ora et labora bisa juga diartikan “berdoa di dalam bekerja.” Yang artinya adalah kita bekerja sama seperti ketika kita berdoa yaitu terus-menerus melibatkan Tuhan.

Kuasa doa memang besar kuasanya. Tuhan tidak menginginkan anak-anakNya menjadi orang-orang yang malas dan manja (Ams 13:4), hanya terus meminta tanpa mau melakukan apa-apa. Lihatlah bagaimana kerasnya Tuhan menegur orang yang malas dalam “perumpamaan tentang talenta” (Matius 25:30). Perlu bagi kita untuk melatih dan mendisplinkan diri agar bisa menyeimbangkan antara doa dan bekerja.

Doakan apapun yang kita kerjakan agar Tuhan memberkati usaha kita secara penuh, pada saat yang sama lakukanlah pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Keseimbangan seperti inilah yang akan mendatangkan keberhasilan dalam segala sesuatu yang kita lakukan.

 

KESIMPULAN. Jadilah pengikut Kristus yang rajin bekerja dan tekun dalam doa. “Doakan apa yang kita kerjakan dan Kerjakan apa yang kita doakan” Amin.Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C : Selasa, 17 Maret 2015

Nats           : Kejadian 30:25-43

Tema         : Karakteristik Pengelola Berkat Tuhan

PENDAHULUAN.

setia jadi pengelolaMasih dalam kaitan Menjadikan Jemaat yang Memiliki Nilai-Nilai Kerajaan Allah, point ketiga kita perlu memiliki Otoritas untuk mengelola berkat Tuhan dengan memahami konsep pengertian berkat Tuhan (ulas singkat materi selasa lalu), maka kesempatan ini kita memperdalam yang perlu dimiliki oleh seseorang yang mempunyai Otoritas untuk mengelola berkat Tuhan yakni: Kita perlu memiliki karakteristik pengelola berkat Tuhan yang baik dan benar. Untuk memiliki karakter pengelola berkat Tuhan yang baik kita dapat belajar dari karakter yang dimiliki oleh Yakub.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Dalam mengelola berkat Tuhan kita harus memiliki karakteristik yang baik dan benar:

  1. Intim dengan Tuhan

Seorang pengelola berkat Tuhan yang baik tentu memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan, karena ia mengetahui bahwa sumber berkat yang sejati ialah Tuhan Yesus Kristus. Kita harus meluangkan waktu untuk beribadah kepada Tuhan karena dalam kesepuluh firman Tuhan dikatakan bahwa kita harus mengingat dan menguduskan hari sabat (Kel 20:8-9), jika kita mengasihi Tuhan tentu bukan hanya beribadah di hari minggu tetapi kita memberikan beberapa jam kepada Tuhan setiap harinya untuk mengucap syukur atas segala yang telah Ia berikan kepada kita. Layaknya Yakub yang membuat mezbah seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya (Kej 35:3) menunjukkan bahwa Yakub membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.

 

  1. Sabar dan Setia

Roma 12:12 dikatakan bahwa kita harus bersabar dalam setiap kesesakan yang kita alami seperti Yakub yang sabar menghadapi mertuanya yang berbuat curang kepadanya (Kej.31:7) Selain kesabaran seorang pengelola berkat harus setia dalam segala hal, dimulai dengan perkara-perkara yang kecil yang Tuhan percayakan kepada kita, jika setia pada perkara kecil tentu akan setia pada perkara yang besar(Luk 16:10). Tuhan hanya akan mempercayakan hartaNya sesuai dengan kesetiaan kita dalam mengelola harta tersebut.

 

  1. Bertanggung Jawab &Pekerja Keras

Matius 25:23 orang yang bertanggung jawab akan hal atau perkara kecil akan dipercayakan tanggung jawab yang lebih besar. Yakub dengan penuh tanggung jawab dan bekerja keras merawat serta mengurus ternak mertuanya meski upahnya belum dibayarkan selama bertahun-tahun. Pada akhirnya orang yang bertanggung jawab akan menerima upah dan turut dalam setiap kebahagian yang Tuhan sediakan. Jadi saat kita mampu mengelola uang atau harta dengan baik, berkat Tuhan akan semakin dilimpahkan, sebab besarnya berkat Tuhan itu seiring dengan seberapa besar tanggung jawab kita terhadap harta yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

 

  1. Kejujuran

Layaknya Yakub yang dengan jujur mengerjakan dan mengambil yang menjadi bagiannya (Kej 30:33), seorang pengelola berkat yang baik harus memiliki dan mengerjakan segala sesuatunya dengan penuh kejujuran. Pentingnya kejujuran : Tuhan menjanjikan pertolongan kepada orang yang jujur (Ams 2:7) seperti Yakub yang senantiasa ditolong oleh Tuhan karena kejujurannya dan Tuhan menjanjikan tempat untuk di diami (Ams 2:21) artinya Tuhan menyediakan sesuatu yang indah untuk kita dikemudian hari yang mungkin tak dipikirkan oleh kita.

 

KESIMPULAN. Seorang pengelola berkat Tuhan harus memiliki karakteristik yang baik yaitu memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dan mengerjakan segala sesuatu dengan sabar, setia, penuh tanggung jawab dan pekerja keras serta hidup dalam kejujuran seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Berapa pun berkat yang Tuhan percayakan, jadilah pengelola yang baik dan berkenan dihadapan Tuhan. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C : Selasa, 10 Maret 2015

Nats           : 1 Tawarikh 29:10-19

Tema         : Otoritas untuk Mengelola Berkat Tuhan

PENDAHULUAN.

otoritas mengelola berkatMemasuki Pilar Tujuh yaitu: Menjadikan Jemaat yang Memiliki Nilai-Nilai Kerajaan Allah, ada beberapa point yang telah diketahui diantaranya: (1). Teladan kepemimpinan Kristus, (2). Kuasa dari perkataan, maka point ketiga (3) kita akan belajar bagaimana menerapkan nilai-nilai kerajaan Allah, kita perlu memiliki Otoritas untuk mengelola berkat Tuhan. Untuk mengelola berkat Tuhan, kita perlu memahami apa arti berkat Tuhan sesungguhnya. Dalam Perjanjian Lama: berkat merupakan kemurahan yang dikaruniakan Allah seperti pada waktu panen (Ul.28:8) dan dalam Perjanjian Baru berkat adalah semua karunia yang dijanjikan Allah kepada manusia melalui Kristus (KPR 3:25).

Harta kekayaan adalah sepenuhnya milik Tuhan, sementara kita hanya dipercayakan untuk menjadi pengelola berkat yang Ia berikan, jadi Tuhan adalah pemilik dan kita adalah pengelola (1Taw. 29:12). Tuhan menginginkan kita sebagai anak-anakNya memiliki pandangan, penilaian dan sikap yang benar terhadap berkat-berkat sesuai dengan prinsip Kerajaan Allah.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Dalam konsep pengelolaan berkat Tuhan, ada beberapa halyang perlu diperhatikan. yaitu:

  1. Mengembalikan apa yang menjadi bagian Tuhan
  • Matius 22:21b, menyatakan bahwa Yesus menghendaki kita memberikan bagian Tuhan. Hal ini sebagai teladan, ketaatan dan kejujuran bahwa semua yang kita miliki ini merupakan kepercayaan dari Sang Empunya segala sesuatu sehingga kita wajib mengembalikan bagian Tuhan. Allah merupakan sumber berkat yang sejati (Ul.8:18), Allah yang memberi kita kekuatan untuk memperoleh kekayaan.
  • Pentingnya kita Mengembalikan apa yang menjadi bagian Tuhan! Hal itu merupakan saran atau anjuran ataupun mengandung perintah juga Mat.22:21. Oleh sebab itu kita perlu mengalokasikan harta untuk mengembalikan persepuluhan, memberikan persembahan untuk Tuhan dan lain sebagainya, karena hal inilah yang sesungguhnya penjamin berlimpahnya berkat manusia didunia (2Kor.9:6-8).

 

  1. Menabur merupakan tindakan Iman untuk mengalami mukjizat dan terobosan ekonomi

Luk.6: 38 Seringkali untuk diberkati diperlukan keberanian untuk melakukan tindakan iman yaitu dengan memberkati terlebih dahulu sebelum diberkati, menabur sebelum menuai, melangkah dengan iman sebelum mengalami mukjizat seperti yang dilakukan oleh seorang janda miskin disarfat (1 Raj.17:12-16). Kita tidak boleh hanya memakai hitung-hitungan bisnis dan kalkulasi manusia tetapi perlu melangkah dengan iman, jika ingin mengalami terobosan berkat Tuhan.

 

  1. Diberkati untuk menjadi berkat

Seperti Goal dari GBI Kelir, kita diberkati untuk menjadi berkat. Dalam Kejadian 12:2 Tuhan menghendaki agar kita bisa menjadi berkat bagi gereja dan bagi sesama ketika Tuhan telah memberkati kita. Tidak perlu takut untuk menginvestasikan harta kita dalam ladang Tuhan sebab tidak ada yang hilang di tangan Tuhan, justru ditanganNya harta kita akan aman, diberkati dan dilipatgandakan untuk memberkati banyak orang(Mat. 6:20).

 

  1. Menghindari perhambaan uang

Kita tidak boleh menjadi budak uang atau harta (Ibr.13:5). Kita harus menjadi pengelola harta atau uang, bukan sebaliknya uang yang memperbudak kita karena akar segala kejahatan adalah cinta uang (1Tim 6:10). Kita tidak boleh memperhamba diri kepada apapun selain kepada Allah sebab kita adalah anak-anak Allah. Harta didunia pada akhirnya akan kita tinggalkan (1Tim.6:7) namun hati yang takut akan Tuhanlah yang akan kita bawa untuk memperoleh harta sorgawi yang sejati.

 

KESIMPULAN. Kita diciptakan untuk mengelola berkat dari Tuhan, kelola dengan mengembalikan bagian Tuhan, merupakan tindakan iman dan kita harus menjadi berkat bagi sesama kita serta tak menjadi hamba uang. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C        : Selasa, 24 Februari 2015

Nats                   : Lukas 19:22; Bilangan 14:28; Matius 12:36-37

Tema                 : Kuasa Perkataan Bagian 2

PENDAHULUAN.

kuasa perkataanBerikut ini merupakan lanjutan dari materi selasa yang lalu: Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga? (1) “Perkataan adalah benih yang ditaburkan dan akan berbuah mengikuti pengucapnya” dan (2) Perkataan kita menentukan kehidupan kita, Berkat atau kutuk. Pada kesempatan berikut ini kita belajar 2 alasan Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga.

Tuhan melakukan apa yang kita ucapkan. Sejarah orang Israel meneguhkan kebenaran firman Tuhan tersebut di atas. Sepanjang jalan dari mesir sampai Kadesh Barnea mereka berulang-ulang bersungut-sungut dan berkata: “Tuhan membawa kita keluar dari mesir untuk menjatuhkan malapetaka, kelaparan, kesialan dan kematian.” (Kel.16:3; Bil.14:3). Dalam Alkitab tercatat 10 kali orang israel marah-marah, bersungut-sungut dan mengatakan hal-hal seperti tersebut di atas, dan Tuhan akhirnya berkata: Aku akan melakukan seperti yang kau katakan itu (Bil.14:28). Tuhan tidak menganggap perkataanmu sebagai omong kosong belaka, tetapi Tuhan berkata: “aku menuntut pertanggungan jawab atas perkataanmu yang sia-sia.” mengingat hal itu, bukankah berhikmat bila kita memakai perkataan kita untuk mendatangkan kehidupan bagi kita? caranya: pakailah mulut untuk memperkatakan iman (Rom.10:10), artinya dengan mulut perkatakanlah kepercayaanmu (imanmu) dan kebenaran, maka keselamatan dari Allah akan selalu nyata dalam hidup (Rom.10:9-10).

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga? alasan “lidah perlu dijaga”:

  1. Allah memperlakukan kita, sesuai dengan apa yang kita katakan14:28 “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah Firman Tuhan, bahwasannya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Ku lakukan kepadamu”
  • Bentuk penghargaan kita kepada perjanjian Allah, adalah dengan mengeluarkan perkataan yang sesuai dengan Firman-Nya.

Pada saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah berjanji akan membawa mereka ke Negri yang penuh dengan susu dan madu. Kendatipun demikian, harapan-harapan bangsa Israel kepada Allah, menjadi luntur lantaran tantangan-tantangan yang mereka hadapi. Lalu dengan sungut-sungut mereka menatap Musa dan berkata: “Lebih baik kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapa kamu membawa kami ke negri ini supaya kami tewas oleh pedang?” Dan Alkitab memberitahu kita bahwa Allah

 

memperlakukan mereka seperti yang mereka katakan. Dari angkatan yang keluar dari tanah Mesir, semuanya tewas di padang gurun, kecuali Yosua, dan Kaleb (Bil. 14:30).

 

  • Pada saat kita ada dalam sebuah pergumulan, biasanya kita tergoda untuk mengatakan sesuatu.Pertimbangkanlah ini! Bahwa Allah akan memperlakukan kita seperti apa yang kita katakan. Perkataan kita selalu didengar oleh telinga yang Maha Kuasa. Dan apa yang kita katakan, akan menggerakkan tangan Tuhan untuk melakukannya kepada kita. (Pkh. 5:1-6, Luk. 19:22 band. Mrk. 11:23, Luk. 1:45 )                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              

 

  1. Setiap perkataan, dipertanggung jawabkan bahkan diakhirat Matius 12:36-37 …..Setiap kata-kata yang sia-sia, yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum”
  • Allah akan meminta,  setiap kita mempertanggung jawabkan perkataan kita di hadapan-Nya. Kita semua tentu akan meninggalkan dunia ini, dan pada saat kita berada di hadapan Allah untuk dihakimi, setiap kita akan diminta untuk bertanggung jawab atas apa yang telah kita katakan selama hidup di dunia. Berapa banyak kita berkata-kata selama kita hidup di dunia akan dihitung oleh Allah. Tiada satupun kata yang telah kita ucapkan, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap orang lain, maupun terhadap Tuhan, yang tidak akan dibukakan. Semuanya akan terpampang di hadapan Allah. 

 

Kesimpulan.

Oleh sebab itu, perkataan kita selama hidup, merupakan bagian penting dari kehidupan. Seperti apa kita ingin hidup baik di hari ini, maupun di hari yang akan datang, sama pentingnya dengan apa yang kita katakan setiap hari. Karena itu menjaga lidah kita setiap hari, adalah cara terbaik memelihara hidup Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C         : Selasa, 17 Februari 2015

Nats                    : Yakobus 3:1-12

Tema                   : Kuasa Perkataan Bagian 1

s2cfeb3

PENDAHULUAN.

Point kedua dari Pilar Tujuh: menjadikan jemaat yang memiliki nilai-nilai Kerajaan Allah adalah memiliki perkataan-perkataan yang berkuasa. Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut, yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Dengan bantuan organ penghasil suara lainnya, lidah berperan untuk menghasilkan huruf-huruf ketika kita bersuara. Dengan adanya lidah, kita dapat membentuk huruf-huruf yang akan diucapkan, sesuai dengan keinginan kita. Tanpa lidah, seseorang sulit dimengerti saat berbicara.

Selain itu, Allah menciptakan lidah dengan maksud agar manusia dapat memuji-Nya, berkata-kata dengan-Nya dan berkata-kata dengan sesama. Tidak peduli kapan saja, lidah dapat mengucapkan kata yang baik dan yang kotor. Oleh sebab itu, lidah perlu untuk di jaga.

Yakobus memberitahu kita tentang lidah, bahwa walaupun lidah adalah anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara besar. Lidah bagaikan api yang membakar hutan yang besar, ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. Itulah sebabnya Alkitab memperingatkan kita bahwa: “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir akan ditimpa kebinasaan” (Ams.13:12)

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga? alasan “lidah perlu dijaga”:

 

  1. “Perkataan adalah benih yang ditaburkan dan akan berbuah mengikuti pengucapnya” 13:2a.
  • Lidah menghasilkan perkataan, dan di dalam perkataan, ada kekuatan yang tersimpan, yang menghasilkan “buah”, dan akan kita nikmati dalam kehidupan. Setiap perkataan, entah yang positif, atau negatif berdampak bagi hidup. Firman Tuhan mengatakan, bahwa perkataan memberi buah kepada kita. Sebab itu, penting bagi kita, untuk berkata-kata seperti apa yang Firman Tuhan katakan mengenai kita. Bila kita lelah, katakanlah “Aku kuat di dalam Kristus”, saat tertekan, katakanlah “Dalam Kristus aku mampu tanggung segala perkara” dan lain-lain. (Bil.13:25-33 band. Bil. 14:6-10, 30-38).
  • Pentingnya perkataan yang dijaga dengan memperkatakan Firman Tuhan akan membentuk kehidupan kita, dari yang tidak ada, menjadi ada, yang tidak

 

tahu menjadi berhikmat, yang lemah menjadi kuat, yang sakit menjadi sehat, dan yang tidak mampu menjadi bisa. Selalu ada buah dalam perkataan kita. Oleh sebab itu, Jika kita menginginkan yang baik, maka memperkatakan hal-hal yang baik, adalah kunci mengalami yang baik.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

  • Ucapkanlah apa yang dijanjikan Tuhan tentang kita, dan Tuhan akan memanifestasikannya dalam hidup kita.

 

  1. Perkataan kita menentukan kehidupan kita, Berkat atau kutuk I Pet.3:8-10 “…..Siapa yang mau mencintai hidup, dan mau melihat hari-hari baik ia harus menjaga lidahnya…..”
  • Perkataan sama seperti doa kita. Kebenaran, kebaikan, dan kesucian, yang kita katakan melalui mulut, akan mendatangkan berkat bagi kita. Sebaliknya kenajisan, kejorokan, kekwatiran, dan kesalahan yang kita ucapkan, akan mendatangkan kutuk dalam kehidupan.

 

  • Pada saat perkataan berkat diucapkan, berkat itu mengembang menjadi suatu tudung, yang menyulubungi kita di dalamnya, sehingga hidup kita selalu berada dalam situasi berkat Allah. Demikian juga dengan kutuk. Disaat suatu perkatan yang mengandung kutuk diucapkan. Kutuk itu akan menjadi seperti racun yang menyebar ke seluruh saraf, sehingga ia akan melemahkan kehidupan kita, dan pada akhirnya mencelakai kehidupan kita (Ams.18:21)

 

Kesimpulan.

Gemakanlah perkataan yang baik, agar kehidupan kita berada dalam lingkupan berkat Allah, maka sepanjang kehidupan, kita akan mengalami dan menikmati yang baik. Jagalah bibir mulut kita dari perkataan yang jahat, dan mengutuk, supaya hidup kita jangan berada dalam penderitaan dan kutuk. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C         : Selasa, 10 Februari 2015

Nats                    : 1 Korintus 11:1; Filipi 3:17

Tema                   : Prinsip-prinsip kepemimpinan yang Alkitabiah

s2cfeb2

PENDAHULUAN.

Salah satu peranan utama dari seorang pemimpin adalah menunjukkan teladan yang baik dan kemudian melatih orang lain untuk mengikutinya. Paulus adalah seorang pemimpin besar dari gereja Tuhan di abad pertama.

Dalam kitab 1Kor.11:1 ia menulis, Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Ia berhasil memultiplikasikan kepemimpinannya dengan mencetak pemimpin – pemimpin baru yang handal. Ia berhasil mendidik Timotius menjadi pemimpin dan gembala yang handal. Timotius pun kemudian menghasilkan pemimpin-pemimpin baru di dalam gereja yang digembalakannya.

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Prinsip-prinsip kepemimpinan Kristiani adalah sebagai berikut:

  1. Prinsip I : Seorang Pemimpin Kristen dipanggil dan ditetapkan oleh Allah.

 

  • Mengapa seorang Pemimpin Kristen dipanggil dan ditetapkan oleh Allah? Dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian baru, Alkitab menggariskan bahwa pemimpin umat Tuhan adalah dipanggil dan ditetapkan oleh Allah: Musa dan Yosua (Kel. 3:10, Yos. 1:1-3), Saul dan Daud (I Sam. 16:12-13), Rasul-rasul (Mrk 3:13-18), Lima Jawatan Gereja (Ef. 4:11-13), Penatua-penatua dan penilik-penilik di jemaat-jemaat lokal (Kis. 14:23, 20:28).
  • Alkitab menerapkan bahwa pemerintahan gereja bersifat teokratis. Bukan otokratis (gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas), bukan birokratis dan bukan pula demokratis. Dalam sistim teokrasi, Allahlah yang memilih, memanggil dan memperlengkapi orang-orang tertentu menjadi pemimpin dan pemerintah bagi umatNya.
  • Tuhan juga yang mendelegasikan suatu ukuran otoritas kepada para pemimpin gereja, sesuai kehendakNya, dan untuk melaksanakan tugas-tugas, serta mencapai tujuan-tujuan, dalam kerangka rencanaNya. Para pemimpin gereja adalah pengabdian memenuhi panggilan, karena itu pemimpin gereja bukanlah suatu profesi, tetapi panggilan pelayanan. Dalam gereja Tuhan di Perjanjian Baru, Yesus Kristus adalah Kepala Gereja — Gereja atau Jemaat adalah Tubuh Kristus (Ef.1:22-23)
  • Yesus Kristus, Kepala Gereja, menjadi contoh. Ia diurapi dengan Roh Kudus dan kuat kuasa (KPR 10:38). Seorang pemimpin harus diurapi Roh Kudus. (KPR 2:1-4, 9:17; Mat.3:16-17) Roh Kudus mengaruniakan kuasa dan kesanggupan (dunamis KPR1:8).

 

  • Pentingnya seorang pemimpin di panggil dan ditetapkan oleh Allah! membuat kita kuat, tetap semangat. Seperti Rasul Paulus, Ia merupakan salah satu pemimpin besar yang mengerti benar mengenai panggilan dari Allah. Ia berjuang keras memimpin, melatih pemimpin muda dan tanpa menyerah menghadapi tantangan dan rintangan (2 Kor.6:1-10), karena ia mendapat visi yang jelas bahwa ia telah diutus Tuhan (2 Kor.1:1;5:11-21; Gal.1:1, 2:20).

 

  1. Prinsip II : Pemimpin harus bekerja keras, rajin berdoa dan berprestasi baik.
  • Mengapa Pemimpin harus bekerja keras, rajin berdoa dan berprestasi baik? Para penatua yang baik dan bekerja keras patut dihormati (ITim. 5:17). Mereka harus orang-orang yang rajin, tidak malas (2Tes. 3:1-15; Rom. 12:8).

 

  • Pentingnya Pemimpin harus bekerja keras, rajin berdoa dan berprestasi baik ? Bekerja keras berarti juga disiplin. Pemimpin gereja harus berprestasi baik, barulah beroleh kedudukan yang baik (ITim.3:13). Nehemia seorang pemimpin yang tekun berdoa Sehingga ia mendapatkan pertolongan Tuhan dalam kepemimpinannya. Bagi Nehemia, doa merupakan bagian sehari-hari dari hidup dan bekerja. (Neh. 1:4, 6; 2:4, 9; 5:19; 6:14, Pasal 9). Daniel 3kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya (Dan.6:11), Daud dan juga pemimpin-pemimpin Rohani lainnya sangat memperhatikan kehidupan doa. Doa adalah nafas hidup. Apabila tidak berdoa hakekatnya kehidupan rohaninya pun “mati”.

 

KESIMPULAN.

Gereja memerlukan pemimpin-pemimpin. “Jikalau tidak ada pemimpin, jatuhlah bangsa”(Ams.11:14). Gereja tidak akan bertumbuh mencapai kedewasaan, tanpa kepemimpinan (Ef. 4:11-16). Gereja yang tengah bertumbuh dan bergumul dalam dunia yang penuh goncangan dan krisis, memerlukan pimpinan yang solid, yang kekuatannya bertumpu pada asas-asas kepemimpinan yang Alkitabiah. Jadilah pemimpin yang menerapkan prinsip-prinsip Alkitabiah. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C         : Selasa, 03 Februari 2015

Nats                    : Markus10:42-45

Tema                   : Teladan Kepemimpinan Yesus

s2cfeb1

PENDAHULUAN.

Memasuki bulan Februari kita akan belajar Pilar tujuh yaitu Menjadikan Jemaat yang Memiliki Nilai-Nilai Kerajaan Allah. Point pertama bagaimana kita bisa menerapkan nilai-nilai kerajaan Allah, kita perlu meneladani Yesus dalam kepemimpinanNya.

Yesus menunjukkan teladan kepemimpinan dengan jalan menjadi panutan, memberikan teladan kehidupan ketimbang memberikan perintah dan aturan-aturan yang memaksa. Tidak ada kesalahan maupun kejahatan di dalam hidup-Nya. Hidup-Nya transparan, semua orang dapat menilai dan menganalisa diri-Nya. Kepemimpinan yang ditunjukkan Yesus juga bukan hanya sekedar melalui kata-kata, namun juga disertai dengan hikmat dan wibawa ilahi. Hal inilah yang harus diperhatikan setiap orang yang ingin meniru teladan kepemimpinan Yesus. Menjadi seorang pemimpin, baik dalam kehidupan diri sendiri, keluarga, masyarakat, gereja dan lingkungan lainnya dimana kita berada, harus memiliki kuasa, hikmat dan penyertaan Tuhan. Dengan demikian, dapat mencapai kesuksesan didalam memimpin.

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Dalam konsep kepemimpinan Kristiani, ada beberapa faktor utama yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin. Faktor-faktor itu adalah:

 

  1. Memiliki VISI
  • “Bila tidak ada wahyu (vision), menjadi liarlah rakyat” (Ams.29:18). Umat yang tidak memiliki pemimpin visioner akan salah arah atau berputar-putar di tempat – tidak maju walaupun tidak mundur. Seorang pemimpin dari Tuhan harus memiliki visi, juga dari Tuhan, seperti Abraham (Kej. 12:1-3). Visi adalah suatu pandangan rohani yang jauh ke depan, menjangkau hal-hal yang besar, dahsyat, ajaib, tidak mungkin dan mustahil. Visi adalah pandangan iman, yang tak terbatas indra mata. Visi berhubungan erat dengan iman (II                                                                      Kor. 5:7, Ef. 1:18-20, 3:20) dan dengan rencana Tuhan (I Kor.2:9, Ayub 42:2). Visi dapat diperoleh dari Firman Tuhan dan dari Roh Kudus.

Ucapkan bersama-sama Visi GBI Keluarga Imamat Rajani

 

  • Pentingnya kita memiliki Visi? seperti Yesus membuat hidupNya mempunyai arah dan tujuan yang jelas yakni menggenapkan kehendak BapaNya untuk menyelamatkan umat manusia. Sama halnya dengan Musa merupakan salah satu pemimpin besar yang mengerti benar mengenai visi. Ia berjuang keras memimpin bangsanya melawan penindasan Mesir, mengarungi padang gurun selama puluhan tahun, karena ia mendapat visi yang jelas tentang Tanah Perjanjian.

 

  1. Ketekunan & Tanggung Jawab
  • Ketekunan merupakan salah satu kualitas kepemimpinan yang paling utama. Selain Yesus, tokoh pemimpin yang lain adalah Musa, Ia merupakan teladan ketekunan yang penuh ketabahan. Berkali-kali dalam hidupnya bangsa Israel menggerutu terhadap kepemimpinannya dan menentang wibawanya. Akan tetapi Musa tidak menyerah. Ia tidak lupa akan panggilan Allah kepadanya untuk memimpin bangsa itu. Ia bertanggung jawab melakukan perintah Tuhan untuk membawa bangsa itu keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan.
  • Pentingnya ketekunan dan tanggung jawab : baca Luk.16:10-18; Ibr. 10:36; Yak. 1:3-4; Ayub 5:1; Why. 14:12.

 

  1. Memiliki Karakter
  • Kepemimpinan Kristen merupakan kepemimpinan yang berpusatkan Kristus. Tidak ada seorang manusiapun di muka bumi ini yang akan mampu menjadi pemimpin Kristen yang handal bila ia tidak lebih dulu berjumpa secara pribadi dengan Yesus dan menjadi ciptaan baru (II Kor. 5:17). Ketika seorang menghendaki untuk menjadi pemimpin yang efektif, ia harus bertumbuh secara karakter.
  • Pentingnya Karakter! Tujuan utama pengembangan karakter adalah kualitas hidup. Yaitu kualitas hidup rohani yang berpusatkan Kristus (Mrk.10:42-45; ITim. 3:1-7; Tit. 1:5-9). Panggilan kita adalah untuk melayani bukan untuk dilayani dan menguasai. Pemimpin Kristen bukanlah pemimpin-penguasa, melainkan pemimpin-hamba. Otoritas memimpin dilakukan bukan dengan kekuasaan melainkan kasih, bukan kekerasan melainkan teladan.

 

KESIMPULAN. Wujud serta kualitas pemimpin Kristen yang ideal, diharapkan terlihat dalam kenyataan berikut: Memiliki Visi yang jelas, memiliki Memiliki ketekunan dan tanggung jawab tinggi kepada Allah, Gereja, dirinya dan dunia serta yang ketiga memiliki karakter seperti Kristus. Menjadi pemimpin yang baik sesungguhnya dapat dipelajari. Mempelajari teknik kepemimpinan disertai hati dan karakter Kristus akan menjadikan setiap kita pemimpin yang baik. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C : Selasa, 27 Januari 2015       Durasi: 20 Menit

Nats          : I Samuel 17:26-47

Tema         : Memperbesar Kapasitas: Belajar dari Daud

s2c1

PENDAHULUAN.

Dalam I Samuel 17:26-47 kita dapat menemukan empat kesimpulan bagi orang yang ingin memperbesar kapasitasnya.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): ada tiga hal yang patut diperhatikan jika kita ingin memperbesar kapasitas hidup kita!

  1. Berani menantang situasi yang melebihi kekuatannya (I Samuel 17:26)
  • Musuh besar dari keberanian adalah rasa takut. Daud tidak akan pernah menjadi seorang prajurit jika dia tidak menggunakan kesempatan yang ada di hadapannya, yakni melawan Goliat. Daud menjadikannya peluang, meskipun Goliat adalah seorang raksasa. Apabila kita tinggal di dalam Kristus dan Kristus tinggal di dalam kita, maka di dalam diri kita sudah ada kapasitas untuk melakukan sesuatu yang besar. Tetapi ada banyak hal yang kita anggap penghalang, sehingga potensi tersebut tidak berkembang.
  • Sebelum Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian, Yesus meminta supaya batu kubur tersebut diangkat. “Angkat batu itu.” Pindahkan, singkirkan. Jadi, penghalang memang ada, namun kita bisa memindahkan, mengangkat, dan menyingkirkannya. Mungkin penghalang itu berupa sudut pandang yang keliru atau kebiasaan yang buruk. Pindahkan semua itu. Dengan demikian kita dapat melihat tantangan hidup sebagai suatu peluang untuk maju.
  • Kapasitas kita tidak akan pernah bertambah besar apabila kita tidak berani menantang situasi yang melebihi kekuatan kita. Dengan kuasa Tuhan yang ada dalam diri, kita dapat mengubah tantangan hidup atau masalah menjadi suatu kesempatan.

 

  1. Tidak mudah kecewa (I Samuel 17:28)
  • Di mata Eliab, Daud dianggap hanya seorang gembala kambing domba, bukan seorang serdadu. Namun, sekalipun Daud direndahkan oleh Eliab, ia tidak kecewa dan tersinggung.

Jangan sampai kekecewaan membunuh potensi kita. Tuhan ingin kita melangkah menuju pintu lainnya, sehingga kita tidak perlu khawatir dengan pintu-pintu yang tertutup. Kita hendaknya mencari pintu lain dan mengetuknya, sambil mencari tahu apakah mungkin pintu inilah yang Tuhan ingin kita lewati.

Kekecewaan memang dapat melukai batin kita (Ams. 27:17).

Ada sebuah pepatah yang mengatakan, “Kita tidak bisa menghindarkan seekor burung terbang di atas kepala kita, tetapi kita bisa mencegah burung tersebut membuat sarang di atas kepala kita.” Dengan kata lain, kita tidak bisa hindarkan perkataan/penilaian orang lain terhadap diri kita, tetapi kita bisa hindarkan perkataan itu supaya jangan tinggal dalam hati kita.

Yer. 17:5 Jadi, apabila berhadapan dengan manusia, kita sudah seharusnya selalu siap untuk menerima rasa kecewa. Kabar baiknya, Tuhan adalah satu-satunya yang tidak pernah mengecewakan! Jadi, arahkan pengharapan kita hanya kepada-Nya!

  1. Jangan terikat dengan satu cara (I Samuel 17:38-39)
  • Daud menerima usulan Saul yang menyuruhnya memakai baju perang, tetapi baju tersebut rupanya malah mengganggu kebebasan Daud. Akhirnya Daud melepaskan baju tersebut. Ia memakai cara yang pas baginya.
  • Untuk mengembangkan kapasitas, kita tidak bisa terpaku pada suatu cara. Kita perlu untuk berani mencoba dengan cara yang pas bagi kita. Kita tidak dapat meniru orang lain. Allah memiliki cara yang tidak terbatas.

Kesimpulan. Siapkan diri kita dan berani untuk memperbesar kapasitas kita. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Materi S2C : Selasa, 20 Januari 2015

Nats          : Matius 13:24-30; Yohanes 15:2

Tema         : Memperbesar Kapasitas

banner1

PENDAHULUAN.

Memasuki tahun 2015 Tema tahunan GBI KelIR yaitu Enlarge Your Capacity (Memperbesar Kapasitas). Nast yang kita baca di atas berbicara Kerajaan Allah yang juga berarti tentang kapasitas. Kapasitas yang dimaksud bukan menurut ukuran kita, tetapi Tuhan. Kapasitas berarti daya tampung, daya serap, dan kemampuan untuk berproduksi. Ukuran kapasitas kita ditentukan oleh seberapa kita mengasihi Tuhan. semakin kita mengasihi Tuhan semakin diperbesar kapasitas kita.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): ada tiga hal yang perlu kita lakukan untuk memperbesar kapasitas kita ?

  1. Berani Berakar
  • 13:6 tanpa berakar hidup kita akan layu dan roboh. Sama halnya dengan tanaman yang tidak berakar ia akan layu, roboh atau tumbang. Ciri orang yang berakar : 1.) ia tidak mencari perhatian orang lain karena ia tahu bahwa Tuhan memperhatikan hidupnya. Akar biasanya tidak nampak dalam permukaan, atau berada di dalam tanah. Namun demikian kehidupan orang yang berakar, ia sedang diperbesar kapasitas. 2). Berakar adalah beriman. Orang beriman bekerja atas dasar kebenaran Firman Tuhan. ia mempunyai tujuan yang jelas yakni mempermuliakan Tuhan.
  • Betapa pentingnya berakar di dalam Yesus, agar kita kuat dalam mengahadapi keadaan akhir zaman. Tantangan akhir zaman sangatlah banyak Kol. 2:7 Yes. 40:24, Mat. 13:6, Markus 4:17, Luk. 8:13 & I Tim. 2:3, Mat. 24:10,11, 24. FUNGSI AKAR: 1. Menyokong dan memperkokoh tanaman. 2. Berfungsi menyerap air dan zat makanan dan 3. Menyimpan cadangan makanan. Dengan demikian kita mengerti betapa pentingnya akar bagi pertumbuhan.Yoh. 6:27 bukan makanan yang dapat binasa, tetapi yang kekal. Sebab itu kita perlu akar untuk menyerap makanan. Apakah makanan yang kekal tersebut? Yoh. 4:32, melakukan hal yang senangkan hati Allah. Salah satunya mendengar firman dan melakukannya, orang yang demikian berarti mereka mengasihi Tuhan – Yohanes 4:32.
  1. Berani Bertumbuh.
  • 13:7untuk bertumbuh diperlukan nyali, akan banyak semak yang akan menghimpit. Semak berbicara tentang saingan atau iri hati – Yak. 4:2 Iri hati muncul ketika tidak tercapai tujuannya. Ada resiko untuk bertumbuh: siap disaingi (terima persaingan), siap disakiti tanpa bereaksi, siap hadapi proses
  • Pentingnya bertumbuh Ef. 4:15-24, Sebagaimana akar yang sehat akan menghasilkan pertumbuhan, demikian juga kehidupan orang percaya seharusnya bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus, bertumbuh dalam pengenalan terhadap firman Allah, dan bertumbuh dalam pelayanan dll.
  1. Berbuah
  • Setelah berakar, bertumbuh maka yang ketiga kita harus menghasilkan buah. Berbuah berbicara tentang hidup kita berguna bagi banyak orang. Untuk berbuah, hidup kita perlu dibersihkan. Dengan kata lain siapkan mental yang baik.
  • Pentingnya berbuah Yoh. 15:12 disebutkan bila ranting tidak berbuah akan dipotong, dan pohon yang tidak berbuah akan ditebang (Mat. 3:10, Luk. 13:7-9). Buah yang dikehendaki Allah kita hasilkan adalah melakukan kehendakNya (bd.Mat. 7:15-20). Salah satu adalah pelayanan. Pertumbuhan yang sehat harus diwujud-nyatakan dalam pelayanan kita

 

KESIMPULAN. Jadilah pribadi yang berakar, bertumbuh ke arah yang baik dan berbuah ke arah yang benar. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Loading...