Materi S2C : Selasa, 17 Februari 2015
Nats : Yakobus 3:1-12
Tema : Kuasa Perkataan Bagian 1
PENDAHULUAN.
Point kedua dari Pilar Tujuh: menjadikan jemaat yang memiliki nilai-nilai Kerajaan Allah adalah memiliki perkataan-perkataan yang berkuasa. Lidah manusia adalah struktur berotot yang terletak pada bagian lantai mulut, yang digunakan untuk berbicara, makan dan mencicipi rasa. Dengan bantuan organ penghasil suara lainnya, lidah berperan untuk menghasilkan huruf-huruf ketika kita bersuara. Dengan adanya lidah, kita dapat membentuk huruf-huruf yang akan diucapkan, sesuai dengan keinginan kita. Tanpa lidah, seseorang sulit dimengerti saat berbicara.
Selain itu, Allah menciptakan lidah dengan maksud agar manusia dapat memuji-Nya, berkata-kata dengan-Nya dan berkata-kata dengan sesama. Tidak peduli kapan saja, lidah dapat mengucapkan kata yang baik dan yang kotor. Oleh sebab itu, lidah perlu untuk di jaga.
Yakobus memberitahu kita tentang lidah, bahwa walaupun lidah adalah anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara besar. Lidah bagaikan api yang membakar hutan yang besar, ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. Itulah sebabnya Alkitab memperingatkan kita bahwa: “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir akan ditimpa kebinasaan” (Ams.13:12)
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga? alasan “lidah perlu dijaga”:
- “Perkataan adalah benih yang ditaburkan dan akan berbuah mengikuti pengucapnya” 13:2a.
- Lidah menghasilkan perkataan, dan di dalam perkataan, ada kekuatan yang tersimpan, yang menghasilkan “buah”, dan akan kita nikmati dalam kehidupan. Setiap perkataan, entah yang positif, atau negatif berdampak bagi hidup. Firman Tuhan mengatakan, bahwa perkataan memberi buah kepada kita. Sebab itu, penting bagi kita, untuk berkata-kata seperti apa yang Firman Tuhan katakan mengenai kita. Bila kita lelah, katakanlah “Aku kuat di dalam Kristus”, saat tertekan, katakanlah “Dalam Kristus aku mampu tanggung segala perkara” dan lain-lain. (Bil.13:25-33 band. Bil. 14:6-10, 30-38).
- Pentingnya perkataan yang dijaga dengan memperkatakan Firman Tuhan akan membentuk kehidupan kita, dari yang tidak ada, menjadi ada, yang tidak
tahu menjadi berhikmat, yang lemah menjadi kuat, yang sakit menjadi sehat, dan yang tidak mampu menjadi bisa. Selalu ada buah dalam perkataan kita. Oleh sebab itu, Jika kita menginginkan yang baik, maka memperkatakan hal-hal yang baik, adalah kunci mengalami yang baik.
- Ucapkanlah apa yang dijanjikan Tuhan tentang kita, dan Tuhan akan memanifestasikannya dalam hidup kita.
- Perkataan kita menentukan kehidupan kita, Berkat atau kutuk I Pet.3:8-10 “…..Siapa yang mau mencintai hidup, dan mau melihat hari-hari baik ia harus menjaga lidahnya…..”
- Perkataan sama seperti doa kita. Kebenaran, kebaikan, dan kesucian, yang kita katakan melalui mulut, akan mendatangkan berkat bagi kita. Sebaliknya kenajisan, kejorokan, kekwatiran, dan kesalahan yang kita ucapkan, akan mendatangkan kutuk dalam kehidupan.
- Pada saat perkataan berkat diucapkan, berkat itu mengembang menjadi suatu tudung, yang menyulubungi kita di dalamnya, sehingga hidup kita selalu berada dalam situasi berkat Allah. Demikian juga dengan kutuk. Disaat suatu perkatan yang mengandung kutuk diucapkan. Kutuk itu akan menjadi seperti racun yang menyebar ke seluruh saraf, sehingga ia akan melemahkan kehidupan kita, dan pada akhirnya mencelakai kehidupan kita (Ams.18:21)
Kesimpulan.
Gemakanlah perkataan yang baik, agar kehidupan kita berada dalam lingkupan berkat Allah, maka sepanjang kehidupan, kita akan mengalami dan menikmati yang baik. Jagalah bibir mulut kita dari perkataan yang jahat, dan mengutuk, supaya hidup kita jangan berada dalam penderitaan dan kutuk. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.