Materi S2C : Selasa, 24 Maret 2015
Nats : 2 Tesalonika 3:1-15
Tema : Cara Mengelola Kehidupan yang Baik dan Benar
PENDAHULUAN.
“Ora et Labora” sebuah kalimat bahasa latin yang pasti sudah tidak asing lagi bagi kita, yang artinya, Berdoa dan Bekerja. Sering kali orang memplesetkan kalimat ini menjadi kalimat yang diambil dari bahasa jawa “Ora ah…Labora” yang artinya “ogah/tidak mau ah bekerja”. Benarkah kekristenan mengajarkan untuk berdoa saja tanpa bekerja jika ingin mendapatkan sesuatu? Atau bekerja saja tanpa berdoa?
Semakin lama, kalimat “Ora et Labora” semakin ditinggalkan orang. Kehidupan yang semakin keras dan semakin sulit seringkali membuat orang susah membagi waktunya dengan baik. Ada yang bekerja banting tulang siang dan malam, sehingga jangankan berdoa, untuk meluangkan waktu bersama keluarga pun sudah sangat sulit dan hampir tidak mungkin.
Disisi lain, banyak pula orang Kristen yang menerjemahkan berkat dari Tuhan itu secara sepihak. Mereka kerap mengharapkan berkat turun dicurahkan dari langit lewat serangkaian mukjizat-mukjizat spektakuler setiap saat, dan tidak melakukan apapun untuk mendapatkan berkat itu, selain berdoa siang dan malam.Tidak menutup kemungkinan bahwa Tuhan bisa menurunkan berkatNya dalam keadaan apapun. Mukjizat tentu dapat terjadi kapan saja selama kita tekun dalam doa dan memandang Dia. Itu benar, tetapi harulai di ingat, bahwa Tuhan pun telah memberikan bakat dan talenta yang berbeda-beda kepada setiap manusia. Dan bakat serta talenta itu, tentu saja juga merupakan berkat dari Allah Bapa, sebuah berkat yang harus kita pergunakan agar dapat mendatangkan hasil.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Mengapa perlu ada keseimbangan antar berdoa bekerja dalam mengelola berkat Tuhan dengan baik dan benar? Alasannya adalah sebagai berikut :
- Bekerja tanpa Berdoa adalah “Kesombongan”.
Lembaga Alkitab memberi judul perikop 2 Tesalonika 3 jelas yaitu “Berdoa dan bekerja” tidak hanya “Bekerja”. Nehemia 4:1-9 digambarkan bagaimana mereka bekerja dengan keras untuk membangun tembok meski tantangan dan ancaman datang dari Sanbalat dan Tobia, namun Nehemia tetap bekerja dan berdoa (melibatkan Tuhan didalamnya). Tuhan tidak hanya memerintahkan untuk bekerja namun juga berdoa (Yer 29:7), demikian pula dalam mengelola berkat Tuhan, kita diperitahkan untuk “mengusahakan” dan “mendoakan” pekerjaan kita agar selalu mendatangkan kesejahteraan bagi kita. Ef. 6:18 berdoa setiap waktu.
- Berdoa tanpa Bekerja adalah “Pemalas”.
Semut binatang yang rajin, mengumpulkan makanan untuk persediaan dalam jangka waktu yang lama. Ams. 6:6;
2 Tes.3:10”jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” Doa harus diiringi dengan bekerja. Kata “et” dalam bahasa latin bisa juga berarti ” di dalam” maka ora et labora bisa juga diartikan “berdoa di dalam bekerja.” Yang artinya adalah kita bekerja sama seperti ketika kita berdoa yaitu terus-menerus melibatkan Tuhan.
Kuasa doa memang besar kuasanya. Tuhan tidak menginginkan anak-anakNya menjadi orang-orang yang malas dan manja (Ams 13:4), hanya terus meminta tanpa mau melakukan apa-apa. Lihatlah bagaimana kerasnya Tuhan menegur orang yang malas dalam “perumpamaan tentang talenta” (Matius 25:30). Perlu bagi kita untuk melatih dan mendisplinkan diri agar bisa menyeimbangkan antara doa dan bekerja.
Doakan apapun yang kita kerjakan agar Tuhan memberkati usaha kita secara penuh, pada saat yang sama lakukanlah pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Keseimbangan seperti inilah yang akan mendatangkan keberhasilan dalam segala sesuatu yang kita lakukan.
KESIMPULAN. Jadilah pengikut Kristus yang rajin bekerja dan tekun dalam doa. “Doakan apa yang kita kerjakan dan Kerjakan apa yang kita doakan” Amin.Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.