Materi S2C        : Selasa, 24 Februari 2015

Nats                   : Lukas 19:22; Bilangan 14:28; Matius 12:36-37

Tema                 : Kuasa Perkataan Bagian 2

PENDAHULUAN.

kuasa perkataanBerikut ini merupakan lanjutan dari materi selasa yang lalu: Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga? (1) “Perkataan adalah benih yang ditaburkan dan akan berbuah mengikuti pengucapnya” dan (2) Perkataan kita menentukan kehidupan kita, Berkat atau kutuk. Pada kesempatan berikut ini kita belajar 2 alasan Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga.

Tuhan melakukan apa yang kita ucapkan. Sejarah orang Israel meneguhkan kebenaran firman Tuhan tersebut di atas. Sepanjang jalan dari mesir sampai Kadesh Barnea mereka berulang-ulang bersungut-sungut dan berkata: “Tuhan membawa kita keluar dari mesir untuk menjatuhkan malapetaka, kelaparan, kesialan dan kematian.” (Kel.16:3; Bil.14:3). Dalam Alkitab tercatat 10 kali orang israel marah-marah, bersungut-sungut dan mengatakan hal-hal seperti tersebut di atas, dan Tuhan akhirnya berkata: Aku akan melakukan seperti yang kau katakan itu (Bil.14:28). Tuhan tidak menganggap perkataanmu sebagai omong kosong belaka, tetapi Tuhan berkata: “aku menuntut pertanggungan jawab atas perkataanmu yang sia-sia.” mengingat hal itu, bukankah berhikmat bila kita memakai perkataan kita untuk mendatangkan kehidupan bagi kita? caranya: pakailah mulut untuk memperkatakan iman (Rom.10:10), artinya dengan mulut perkatakanlah kepercayaanmu (imanmu) dan kebenaran, maka keselamatan dari Allah akan selalu nyata dalam hidup (Rom.10:9-10).

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Mengapa Lidah atau perkataan perlu dijaga? alasan “lidah perlu dijaga”:

  1. Allah memperlakukan kita, sesuai dengan apa yang kita katakan14:28 “Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah Firman Tuhan, bahwasannya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Ku lakukan kepadamu”
  • Bentuk penghargaan kita kepada perjanjian Allah, adalah dengan mengeluarkan perkataan yang sesuai dengan Firman-Nya.

Pada saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah berjanji akan membawa mereka ke Negri yang penuh dengan susu dan madu. Kendatipun demikian, harapan-harapan bangsa Israel kepada Allah, menjadi luntur lantaran tantangan-tantangan yang mereka hadapi. Lalu dengan sungut-sungut mereka menatap Musa dan berkata: “Lebih baik kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini! Mengapa kamu membawa kami ke negri ini supaya kami tewas oleh pedang?” Dan Alkitab memberitahu kita bahwa Allah

 

memperlakukan mereka seperti yang mereka katakan. Dari angkatan yang keluar dari tanah Mesir, semuanya tewas di padang gurun, kecuali Yosua, dan Kaleb (Bil. 14:30).

 

  • Pada saat kita ada dalam sebuah pergumulan, biasanya kita tergoda untuk mengatakan sesuatu.Pertimbangkanlah ini! Bahwa Allah akan memperlakukan kita seperti apa yang kita katakan. Perkataan kita selalu didengar oleh telinga yang Maha Kuasa. Dan apa yang kita katakan, akan menggerakkan tangan Tuhan untuk melakukannya kepada kita. (Pkh. 5:1-6, Luk. 19:22 band. Mrk. 11:23, Luk. 1:45 )                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              

 

  1. Setiap perkataan, dipertanggung jawabkan bahkan diakhirat Matius 12:36-37 …..Setiap kata-kata yang sia-sia, yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum”
  • Allah akan meminta,  setiap kita mempertanggung jawabkan perkataan kita di hadapan-Nya. Kita semua tentu akan meninggalkan dunia ini, dan pada saat kita berada di hadapan Allah untuk dihakimi, setiap kita akan diminta untuk bertanggung jawab atas apa yang telah kita katakan selama hidup di dunia. Berapa banyak kita berkata-kata selama kita hidup di dunia akan dihitung oleh Allah. Tiada satupun kata yang telah kita ucapkan, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap orang lain, maupun terhadap Tuhan, yang tidak akan dibukakan. Semuanya akan terpampang di hadapan Allah. 

 

Kesimpulan.

Oleh sebab itu, perkataan kita selama hidup, merupakan bagian penting dari kehidupan. Seperti apa kita ingin hidup baik di hari ini, maupun di hari yang akan datang, sama pentingnya dengan apa yang kita katakan setiap hari. Karena itu menjaga lidah kita setiap hari, adalah cara terbaik memelihara hidup Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...