[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Listen to Post”]
Materi S2C : Selasa, 26 April 2016 Durasi: 20 Menit
Nats : Amsal 28:13
Tema : Memahami Arti Keterbukaan
PENDAHULUAN.
Sebagai keluarga Kerajaan Allah, hal yang penting agar hubungan menjadi sehat & kuat. Maka yang perlu adalah adanya saling keterbukaan.
Arti Kertebukaan adalah luapan hati nurani yang murni dan merupakan langkah menuju pemulihan jiwa yang terluka dalam keluarga yang mengalami masalah. Namun sebaliknya, salah satu bentuk hati nurani yang tidak murni adalah kesombongan & keangkuhan. Inilah yang menjadi penghalang terbesar bagi seseorang untuk dapat terbuka dan berani meminta maaf. Kesombongan ini membentuk pandangan yang terlalu berlebihan terhadap diri sendiri & merupakan sikap melawan Tuhan, dan tidak mentaati-Nya. Untuk terbuka diperlukan sikap kerendahan hati.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Arti Keterbukaan sebagai Keluarga Kerajaan Allah:
- Keterbukaan adalah awal dari pemulihan
- 28:13 – pengakuan yang keluar dari mulut seseorang sangat penting. Hal itu merupakan bentuk kejujuran. Contoh: Luk 8:45-48 Perempuan 12 thn menderita pendarahan berani mengakui perbuatannya: pengakuan/keterbukaannya dengan keadaan/kondisinya, perempuan ini mengalami pemulihan dari sakitnya. Adakah diantara kita tidak mengalami pemulihan dikarenakan masih menyimpang sesuatu? Sulit untuk terbuka kepada Tuhan/hamba Tuhan. Bahkan pura-pura seakan-akan tidak ada yang melihat perbuatan dosa yang kita lakukan? Belajar dari raja Daud Maz 32:5.
- Mengapa kita perlu mengaku? Hal ini merupakan ukuran yang akan diukurkan kepada kita Mat 5:37, Yak. 5:16. Keterbukaan awal dari pemulihan. Semua dosa pasti akan hukumannya, namun berbahagia orang yang tidak menyimpan dosanya namun mengakuinya.
- Mengakulah dosa dihadapan Tuhan- 1Yoh.1:9. Tuhan tidak pernah mengungkit-ngungkit masa lalu kita, namun Tuhan menyiapkan masa depan. Iblis berbicara tentang masa lalu kita yang tidak baik. Namun Tuhan berbicara tentang masa depan kita. Berilah ilustrasi!
- Keterbukaan adalah sikap saling menegur dan ditegur
- 1 Raja 22:6, 8, 13, 18. Raja Ahab sebenarnya sadar bahwa 400 nabi yang dia kumpulkan adalah nabi-nabi palsu yang hanya berusaha menyenangkan hati Raja Ahab. Dia sadar pula bahwa nabi TUHAN yang sesungguhnya adalah Nabi Mikha bin Yimla. Yang menjadi masalah, Nabi Mikha selalu menyampaikan firman TUHAN apa adanya. Karena kelakuan Raja Ahab sering menyakitkan hati TUHAN, firman TUHAN yang disampaikan melalui Nabi Mikha selalu mengenai malapetaka (hukuman TUHAN).
- Sayangnya, Raja Ahab tidak cukup rendah hati untuk menerima teguran. Oleh karena itu, dia membenci Nabi Mikha 1 Raj. 22:8b. Dia hanya mau mendengar firman TUHAN yang enak (menghibur, membesarkan hati), dan dia tidak mau mendengar firman TUHAN yang tidak enak (bersifat menegur).
- Dalam hidup kita, mungkin saja kita bersikap seperti Raja Ahab. Bila kita melakukan kesalahan, kita tidak mau mendengar teguran dan kita membenci orang yang menegur kita-Why. 3:19.
Kesimpulan.
Marilah kita mengintrospeksi diri kita: adakah sikap kita seperti Perempuan 12 tahun yang sakit pendarahan berani mengakui/terbuka dihadapan Tuhan? Ataukah kita terjebak dengan sikap Ahab yang tidak mau ditegur? Bersyukurlah jika kita masih menerima teguran Wahyu 3:19 baik melalui FirmanTuhan dll. Keterbukaan adalah awal dari pemulihan & Keterbukaan adalah sikap saling menegur dan ditegur. Amin Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.