Materi S2C : Selasa, 30 April 2019          Durasi: 20 Menit

Nats          : Roma 15:113

Tema         : Cara yang benar dan bijaksana dalam memberi dukungan

PENDAHULUAN.

“Mengapa engkau datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran.”1Sam.17:28. Adalah mudah bagi seseorang untuk menilai dan mengkritik kinerja orang lain.  Bahkan kegiatan kritik-mengkritik ini sudah sering terjadi dan menjadi hal yang sangat biasa di kalangan orang percaya, baik itu di pekerjaan konvensional, terlebih-lebih dalam dunia pelayanan.  Teman mengkritik teman, pelayan Tuhan mengkritik rekan sepelayanan, dan bahkan banyak jemaat yang begitu gencar mengkritik kinerja hamba-hamba Tuhan.

     Arti kata kritik adalah:  suatu kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Jadi bagaimana cara yang benar dan bijaksana dalam memberi dukungan?

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Cara yang benar dan bijaksana dalam memberi dukungan!

  1. Dukungan melalui perkataan Kristus (menggunakan perkataan yang tidak mengandung unsur menghakimi).

Sampai saat ini masih sering terjadi saling menghakimi di antara anak-anak Tuhan.  Kita begitu mudahnya melihat dosa, kelemahan dan kekurangan orang lain.  Ketika ada saudara seiman yang jatuh dalam dosa kita langsung mencemooh dan sesegera mungkin menyebarkan  ‘kabar hangat’  ini ke orang lain.  Ketika ada saudara yang mengalami pergumulan berat dan sakit tak kunjung sembuh kita langsung berkata,  “Wah… dia terlalu banyak dosanya, makanya Tuhan menimpakan masalah berat padanya.”  Ada peribahasa yang mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak.  Setiap orang itu tidak pernah luput dari kesalahan.Tak ada manusia yang sempurna!  Bahkan hamba Tuhan atau pendeta pun tak luput dari kesalahan dan kekurangan-Rom.14:13.

Kita disadarkan agar tidak mudah duduk sebagai hakim terhadap saudara yang lainYak.4:12. Jika saat ini kita masih merasa sebagai orang yang paling benar dan menempatkan orang lain selalu menjadi terdakwa, segeralah bertobat sebelum semuanya terlambat, sebab  “…dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” –Mat.7:2.  Jika ada saudara kita yang lemah dan jatuh justru adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kasih dengan menolong dan menguatkan, sehingga dia segera bangkit dan dipulihkan. Jangan menjadi hakim dan makamah menjatuhkan vonis. Sebagai anak-anak Tuhan mari saling melengkapi, menjaga, mendukung, menopang dan menguatkan satu sama lain. Berikan ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi.

 

3.    Dukungan emosional atau semangat.

Fungsi internal keluarga adalah untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung. Dukungan keluarga memainkan peran penting dalam mengintensifkan perasaan sejahtera. Orang yang hidup dalam lingkungan yang bersikap supportif, kondisinya jauh lebih baik dari pada mereka yang tidak memilikinya. Dukungan tersebut akan tercipta bila hubungan interpersonal diantara mereka baik. Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.”-Rom.15:7.

Sebagai anggota jemaat Tuhan, kita harus berusaha untuk menciptakan kerukunan satu sama lain, supaya gereja tetap kuat dan kokoh-1Kor.12:12. Jadi kita harus menerima dan memperlakukan orang lain sebagai saudara, sebagaimana Kristus telah menerima dan melayani jiwa-jiwa tanpa pandang bulu- 1Kor.12:25-26. Kol.4:6.

KESIMPULAN. Tunjukkanlah kepada mereka di hadapan jemaat-jemaat bukti kasihmu..”-2Kor.8:24, 1Yoh.3:18 dalam hal memberi dukungan sebagai ikatan persaudaraan dalam Kristus. Amin.

Loading...