Materi S2C  : Selasa, 27 November 2018       Durasi: 20 Menit

Nats           : Filipi 2:12-17; Yohanes 8:12

Tema         : Arti Menjadi terang Bagi Dunia

  PENDAHULUAN.

Inilah kehendak Tuhan itu:  “…supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,” Fil.2:15. Sebagai pengikut Kristus, memiliki hak istimewa untuk menerangi “tempat-tempat yang gelap.” Sekalipun kita tidak berasal dari dunia ini, tetapi kita ada di dalamnya.

Jadi jangan sampai kita terpuruk dan kalah oleh berbagai tekanan dunia; sebaliknya kitalah yang harus menggunakan pengaruh kita untuk mengatasinya. Ingatlah senantiasa bahwa justru tempat-tempat gelaplah yang memerlukan terang . Agar orang lain bisa keluar dari gelapnya dosa, mari kita tunjukkan Terang Hidup kepada mereka lewat kita menjadi kehidupan yang bersinar-Ef.5:8-9.

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Arti Menjadi terang Bagi Dunia?

  1. Dipenuhi Keilahian – Mat.5:16b

Terang artinya keilahian. Kita baru bisa memancarkan keilahian pada sesama, jika kita terlebih dahulu dipenuhi oleh sifat-sifat keilahian. Selama kita dikuasi kemaksiatan, mustahil kita memancarkan keilahian atau terang. Sudahkah kita menampakkan Sembilan sifat ilahi (buah Roh Kudus). Jika kita berdekatan dengan perokok, akan bau rokok. Jika kita berdekatan dengan Tuhan, maka akan ada sifat-sifat Tuhan yang melekat dalam diri kita.

 

  1. Pergi mengalahkan kegelapan-Mat.5:15

Ada beberapa jenis ilustrasi orang Kristen yang jadi terang, tapi salah dan kalah yaitu :

Jadi pelita menyala yang ditutup gantang. Mungkin kita hidup dilingkungan orang yang belum selamat, tetapi kita menutup diri, perbuatan baik kita tidak akan nampak, tutur kata kita tak ada beda dengan orang berdosa, kita pura-pura bukan Kristen sejati. Jika terang kita nampak, tanpa perkataanpun orang akan lihat ada keilahian di dalam hidup kita.

Jadi pelita menyala di tempat terang. Di siang hari terik, nyala pelita tidak ada gunanya. Ia baru berguna jika di bawa ke tempat yang gelap. Sebagai Kristen, jangan menjauhkan diri dari orang berdosa. Yesus sendiri menjadi sahabat orang berdosa-Mat.11:19. Mengasihi orang/jiwanya dan membenci perbuatan dosanya.

 

  1. Kesucian dan Roh Kudus membuat kita tetap terang- Ef.5:8; Yoh.3:19;Ams.4:18

Agar pelita tetap menyala, maka sumbu harus selalu di bersihkan dan minyak harus selalu ditambah. Sebuah pelita jika sumbu hangus harus dipotong, sumbu kotor harus dibersihkan, jika tidak, nyala pelita akan pudar. Agar kita menjadi terang (sifat ilahi dan perbuatan baik kita nampak), kita harus selalu dibersihkan, disucikan, perbuatan dan perkataan kotor harus dibuang dari kita- Yoh. 15:3. Pelita harus selalu diisi dengan minyak. Roh Kudus adalah minyak, Ia mengurapi hidup, tingkah laku, dan tutur kata kita sehingga bercahaya di depan sesama. Jika kita lalai bergaul dengan Roh Kudus dalam doa pribadi, minyak urapan akan habis, kita akan hangus-1 Kor.6:19-20, Luk.4:18; Maz.133:2.

 

Kesimpulan. Banyak orang Kristen yang hanya menjadi terang di tengah lingkungan yang juga terang.  Kita bersinar di antara sesama anak Tuhan, jadi secara otomatis terang kita tidak tampak nyata. Sementara ketika berada di tengah-tengah dunia yang gelap kita justru larut di dalam kegelapan, turut terlibat dalam perbuatan-perbuatan gelap. Sebagai anak-anak terang tidak seharusnya kita berkompromi dengan kegelapan dunia ini. Sebaliknya hidup kita harus bercahaya sehingga orang-orang di luar Tuhan dapat melihatnya, karena kita memiliki kehidupan yang berbeda! Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Loading...