Materi S2C : Selasa, 23 Oktober 2018 Durasi: 20 Menit
Nats : Matius 21:43; Yohanes 15:9-17
Tema : Prinsip Mentalitas Kerajaan Allah bagian 3- Menghasilkan Buah bagi Kerajaan Allah
PENDAHULUAN.
Ketika kita bertobat, mengaku percaya kepada Kristus dan dibaptis, maka Allah telah mencurahkan Roh Kudus bagi kita, Allah telah mengurapi kita menjadi Imamat Rajani, anak Raja dan anak Allah Yang Maha Kuasa. Hanya dengan kuasa Roh Kuduslah kita mampu menjadi pemberita kabar baik, saksi Kristus, dan melakukan perbuatan-perbuatan dan perubahan besar dalam dunia ini. Allah ingin GerejaNya dan umatNya mendemonstrasikan kuasa Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari. Allah ingin GerejaNya menjadi gereja yang kuat, yang penuh kuasa Roh Kudus. Allah ingin umatNya memiliki mentalitas “pemenang”, mentalitas penakluk, dan mentalitas perang sebagai laskar Kristus yang siap menginjak-injak “kalajengking, ular-ular dan singa-singa” yang melawan Kerajaan Allah dan Gereja Tuhan di bumi ini. Kita harus memiliki “mentalitas kerajaan” ini.
Pertobatan tidak hanya dapat diketahui oleh dirinya sendiri, tetapi orang lain juga dapat melihat buah-buah pertobatannya- Roma 6:20-22; Mat.7:19. Jika kita memperlihatkan buah Roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri-Gal.5:22-23, maka itu berarti bahwa perubahan kualitas telah terjadi di dalam hidup kita.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Prinsip Mentalitas Kerajaan Allah bagian 3- Menghasilkan Buah bagi Kerajaan Allah!
- Ketiga Damai Sejahtera.
Dalam bahasa Yunani adalah Eirine (ketenangan hati sebab di dalam Tuhan segala sesuatu baik keadaannya). Apabila Roh Kudus berdiam dalam hidup kita merupakan sumber sejahtera, ketenangan dan kedamaian- Rom.8:6; Yoh, 14:26-27. Adakah kita tetap stress, takut, kuatir, hampa dan lainnya? Lalu kita memakai cara dunia untuk mengatasi kekalutan pikiran kita? mencari ketenangan sementara dan damai yang palsu? Kita dapatkan damai sebab bergaul dengan Roh Allah. Berilah ilustrasi!
- Keempat,
Dalam bahasa Yunani adalah Makrothumia (tabah, tahan sabar, tak mudah marah dan putus asa). Kesabaran adalah hasil dari ketaatan kita pada pimpinan Roh. Jika kita bergaul dengan Roh Kudus, hidup kita akan diubahkan jadi penyabar.
Sabar terhadap waktu-Pkh 3:11. Pekerjaan yang paling tidak disukai adalah menanti. Tapi jika kita peka dan taat terhadap Roh, kita mau menantikan saatNya. Kita bisa tahan untuk tidak terburu ingin mencapainya. Orang yang tergesa akan salah langkah-1 Sam 13. Berilah ilustrasi!
Sabar terhadap sesama – Ams 27:17. Tanpa nasehat Roh Kudus, kita akan gampang meledakkan marah terhadap sesama. Beruntunglah kita yang bisa bergaul dengan Roh, Ia akan memberikan akal budi atau hikmat sehingga kita tak bertindak bodoh-Ams.19:11
Sabar terhadap keadaan – Kol. 1:11. Ada yang kerja puluhan tahun dan tetap belum kaya, akhirnya ia tak sabar dan berbuat haram agar cepat kaya. Ada yang melayani beratahun-tahun belum terlihat hasilnya, akhirnya ia berhenti melayani. Mungkin juga mengalami sakit penyakit yang menahun, sebab tak sabar suka mengeluh, bahkan bunuh diri. Kita harus bisa mendengar penghiburan Roh Kudus agar tetap sabar dan tabah menghadapi berbagai keadaan. Berilah ilustrasi!
Kesimpulan. “Dipilih dan ditetapkan untuk apa?“Supaya kita pergi dan menghasilkan buah- Yoh 15:9-17.” Buah yang seperti apa? Yaitu buah yang tetap, yang tidak gampang busuk sehingga akhirnya harus dibuang. Kehadiran kita di tengah-tengah Keluarga, gereja, dan dimana saja sungguh berdampak, tidak hanya bagi diri kita sendiri tetapi juga memiliki dampak bagi banyak orang! Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!