Materi S2C : Selasa, 08 Agustus 2017 Durasi: 20 Menit
Nats : 1 Yohanes 3:17, Yakobus 3:16
Tema : Dampak Kehidupan Manusia tanpa memperhatikan
sesamanya
PENDAHULUAN.
Cukupkah kekuatan kita untuk menghadapi berbagai masalah hidup sendirian? Mungkin untuk sementara kita bisa berkata cukup, tapi untuk jangka waktu lama tentunya akan sangat sulit jika kita hanya sendirian. Lingkungan yang sulit, dunia yang jahat dan sebagainya setiap saat akan membuat kita semakin lama semakin lemah.
Disaat seperti itu kita butuh teman-teman yang sanggup menguatkan, meneguhkan, mengingatkan dan menolong. Bayangkan jika kita tidak memiliki teman-teman bisa saling dukung dan saling menasehati, memberi masukan, mengingatkan, menegur apabila kita melenceng dari kebenaran Firman Tuhan. Tentu kita akan jauh lebih kuat menghadapi segala problema yang hadir dalam hidup kita. Jadilah bagian yang baik dari sebuah tubuh Kristus, bersekutulah dalam doa dan hendaklah saling bantu, saling mengingatkan, saling menasihati dan memperhatikan.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Dampak Kehidupan Manusia tanpa memperhatikan sesamanya!
- Muncul Keegoisan
- Egois berasal dari kata ego, sedangkan ego itu sendiri adalah aku dalam bahasa Yunani, jadi orang yang disebut egois adalah orang yang memang mementingkan dirinya, mementingkan akunya. Menurut kamus Webster, egois/mementingkan diri sendiri bisa diartikan: memperhatikan diri sendiri secara tidak pantas atau berlebihan; mendahulukan kenyamanan & keuntungan diri sendiri dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Hal ini berdampak, jauh dari rasa kebersamaan.
- Mengapa kita tidak boleh menjadi orang Kristen yang egois/mementingkan diri sendiri? Karena dari sifat ini akan timbul kekacauan dan segala macam perbuatan jahat (ayat nats). Bila sifat egois atau mementingkan diri sendiri terus dipelihara, maka dalam dirinya akan timbul sifat baru yaitu kikir alias tidak punya kemurahan hati terhadap orang lain. Ini sangat bertentangan dengan firman Tuhan!Lukas 6:36; Matius 5:7.
- Jadi Tuhan menghendaki agar setiap orang percaya memiliki kemurahan hati, bukan kikir-6:9-10. Sifat yang egois telah bercampur dengan kesombongan dapat menjerumuskan kehidupan kita ke jalan yang menyimpang.
Aplikasi : Tuhan memanggil kita untuk menjadi berkat dan kesaksian bagi orang lain, bukan lagi hidup untuk diri sendiri atau mementingkan diri sendiri (egois).
- Kasih Allah tidak ada pada orang yang tidak saling memperhatikan
- Acuh berarti peduli; mengindahkan. Kebalikannya adalah cuek atau masa bodoh atau acuh tak acuh. Acuh Tak Acuh adalah sebuah ungkapan yang artinya Tak mau tahu/tidak memberi perhatian. Tanpa kasih Allah dalam hidup seseorang maka orang itu adalah orang yang paling kejam -1 Yoh. 3:15-16, 1 Yoh 4:20-21, 1 Kor. 13; bnd Kej. 4: 8-9; Yudas 1:21.
- IYoh 3:17 Kasih itu titik beratnya bukan pada perbuatan, materi, dan tidak kelihatan. Tetapi masalah rohani, hubungan dengan Tuhan. Kalau orang tidak mengerti aspek rohani tidak mungkin ia dapat mengasihi. Semakin dekat orang dengan Tuhan, semakin dalam hubungannya dengan Tuhan, semakin mudah bagi dia untuk mengasihi dan menyatakan dalam perbuatan. Karena kasih itu bukan pura-pura.
Aplikasi : Marilah kita meningkatkan kepeduliaan terhadap sesama. Bina persatuan dengan ikatan kasih (Yoh 17:21).
Kesimpulan. Dua dampak kehidupan manusia tanpa memperhatikan sesamanya: dalam hidup kita muncul kegoisan dan tidak adanya kasih Allah. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.