Materi S2C  : Selasa, 16 Mei 2017       Durasi: 20 Menit

Nats           : Matius 12:25-26 & Matius 5:22-24

Tema         : Memahami Pelayanan berprinsip kekeluargaan bag-2.

PENDAHULUAN. 

Hal yang perlu untuk diperhatikan para imam-imam Tuhan dalam melayani adalah bagaimana cara kita dalam membangun hubungan. Serta memperhatikan bagaimana hubungan kita dengan Tuhan dan hubungan kita dengan sesama. Pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib membelah tabir pemisah antara manusia dan Allah. Betapa Allah rindu akan pulihnya suatu hubungan. Allah adalah Kesatuan yang sempurna yang merupakan Kasih.

Berdasarkan Matius 5:22-24, hubungan lebih penting dari pelayanan yang kasat mata. Allah rindu setiap umatnya dipulihkan dalam hal hubungan. Alangkah menyedihkannya jika seseorang berkata bahwa ia mengasihi Tuhan tetapi ia membenci saudaranya-1 Yoh.4:20. Jemaat mula-mula merupakan teladan yang luar biasa mengenai kesatuan hati-Kis. 2:46-47. Mereka berkumpul setiap hari dan bersatu hati. Di ayat 27, setelah dijelaskan mengenai kesatuan, ada tertulis “..Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” Artinya Allah bekerja dengan leluasa di dalam kesatuan. Dengan kata lain, Allah akan lebih mempercayakan jiwa kepada kumpulan orang-orang percaya yang bersatu hati.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN):  Memahami Pelayanan berprinsip kekeluargaan?

  1. Pelayanan yang didasari dengan keterbukaan.
  • Sifat Allah adalah terang dan di dalam terang tidak ada yang tersembunyi. Keterbukaan membuka jalan untuk pemulihan-1 Yoh.1:7, Yak.5:16. Keterbukaan dapat menutupi celah-celah yang bisa dipakai iblis untuk menyerang kita. Allah ingin anak-anak-Nya hidup di dalam terang, jujur, tulus, apa adanya, dan tidak memakai topeng.
  • Dalam persekutuan Kristen sejati, kita tidak perlu berusaha menutup-nutupi kekurangan-kekurangan kita. Kita dapat bersikap jujur dan terbuka. Tentu saja, kita tidak terbuka ke semua orang, tetapi hanya kepada orang-orang yang memiliki akuntabilitas dan tanggungjawab atas hidup kita. Dengan keterbukaan, akan terbuka jalan untuk saling mendoakan dan menjagai satu sama lain.

Aplikasi: Pelayanan berprinsip kekeluargaan tentu harus didasari dengan keterbukaan.

 

  1. Pelayanan yang didasari dengan sikap menghargai.
  • Dalam sebuah keluarga sikap menghargai sangat penting. Contoh : Kisah Yusuf dan saudara-saudara. Pada saat orang menyakiti kita apakah kita masih memiliki sikap menghargai ? Pengampunan yang diberikan Yusuf kepada saudara-saudaranya ternyata berdampak baik pula terhadap Yakub, ayahnya. Setelah sekian lama larut dalam kesedihan karena kehilangan anak yang paling dikasihinya, kini bangkitlah semangatnya kembali setelah mendengar kabar bahwa Yusuf masih hidup-Kej.45:27-28. Demikian besarnya dampak pengampunan. Jikalau iri hati berdampak besar untuk menyakiti hati orang lain, maka pengampunan berdampak besar untuk menghadirkan pemulihan dan damai sejahtera dalam hati manusia.
  • Pengampunan bukanlah hal yang sulit jika dilakukan dengan kasih karunia-Matius 18:21-35. Menyimpan akar pahit kepada siapapun akan merusak kehidupan kita dan menghambat pertumbuhan kita. Akar pahit dapat menghambat rencana Tuhan dalam hidup kita dan membuat kita tidak maksimal.

Aplikasi: Pelayanan berprinsip kekeluargaan tentu harus didasari dengan sikap menghargai (mampu mengampuni).

 

Kesimpulan. Pelayanan berprinsip keluarga adalah didasari dengan keterbukaan dan sikap mengahargai (mengampuni). Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...