Materi S2C  : Selasa, 4 Juli 2017       Durasi: 20 Menit

Nats           : 1 Petrus 3:13-17

Tema         : Memahami Etika Dalam Masyarakat

PENDAHULUAN. 

          Sebagai penghujung pembelajaran Pilar V: Menjadikan Jemaat, Imam yang berprinsip Keluarga. Point ke 3 (tiga): Pelayanan dalam Etika. Etika berbicara tentang apa yang seharusnya, sehingga “menilai” sesuatu hal setiap orang diajak untuk mengujinya dengan bertanya “apa yang seharusnya”. Sebab jika kita hanya berbicara benar itu belum tentu baik, dan saat kita berbicara apa yang baik belum tentu itu benar, berbicara tentang tepat belum tentu benar dan baik.

Berbicara tentang apa yang seharusnya berarti kita diajak untuk menguji tindakan kita apakah itu menunjuk kepada apa yang Yesus kehendaki di dalam kehidupan kita.  Dengan kata lain dengan tuntunan Roh Kudus kita diajak untuk melakukan yang seharusnya.
Selanjutnya, oleh karena Etika berdasar pada nilai-nilai yang dianut, maka Orang percaya dituntut untuk memahami apa nilai-nilai kekristenan itu sendiri, kita diajak untuk memahami siapa manusia menurut pandangan iman Kristiani. Namun itu semua akan sia-sia jika nilai-nilai tersebut tidak menjadi tindakan atau pola hidup kita.

Hal yang perlu direnungkan adalah apakah kita telah memberlakukan Etika Kristen di dalam hidup kita? Apakah nilai-nilai kekristenan yang kita imani telah menjadi pola hidup di dalam tindakan kita?

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN):  memahami Etika Dalam Masyarakat?

  1. Belajar dari Abraham
  • Kata ‘etika’ berasal dari kata Yunani ‘ηθoς – ethos’, ‘susila’; istilah itu terdapat dalam 1 Kor.15:33, diterjemahkan ‘kebiasaan yang baik’, tapi dalam PB kata yg lebih banyak dipakai untuk mengartikan cara hidup ialah anastrophê dan kata kerja yang berpadanan (2 Pet.3:11).
  • Sebagai contoh memahami etika dalam masyarakat: Abraham –Kej. 12. Etika & moral Abraham dapat terlihat ketika ia dipanggil Allah. Berani melangkah mentaati perintah Tuhan untuk menuju ke negeri yang belum diketahui keadaannya. Bersedia meninggalkan rumahnya & pergi mengembara yang penuh suka duka serta ancaman bahaya. Ketika Abraham mencapai tempat yang ia tuju, ada bencana kelaparan disana, namun Abraham tidak meninggalkan tempat itu melainkan tetap percaya dan setia pada Tuhan. Percaya bahwa  Tuhan  pasti akan  memberikan yang terbaik. Sekalipun Abraham hidup ditengah-tengah masyarakat yang tidak takut Tuhan, ia berani hidup tetap takut Tuhan.

Aplikasi : Etika dalam masyarakat artinya kita tampil beda ditengah masyarakat, namun tidak mengeksklusifkan/mengkhususkan diri.

 

  1. Belajar etika bermasyarakat melalui ajaran Yesus Kristus.
  • Yesus mempermasalahkan etik orang farisi yang sangat berpegang teguh pada pelaksanaan hukum taurat tetapi tidak mengarah kepada kegenapan hukum taurat dan kitab para  Yesus mengatakan bahwa “jika  hidup  keagamaanmu  tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga”Mat 5:20. Ajaran etik Yesus juga meminta kepada manusia  untuk menjadi seorang manusia yang bersifat ilahi/menjadi manusia rohani. Kata manusia ilahi/manusia rohani ini memiliki arti menjadi seseorang yang lebih baik dari yang lain-baca-Mat.5:39-47.

Aplikasi: Etika dalam masyarakat menerapkan keseimbangan antara kehidupan manusia rohani dengan kehidupan jasmani.

 

Kesimpulan. Etika Kristen yang ditekankan adalah kehendak Tuhan. Dalam Etika Kristen kehendak Tuhan dikedepankan. Mari kita berpegang pada nilai etika yang sesuai Firman Allah yang menuntun kita menjadi manusia yang disempurnakan oleh Tuhan. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...