Materi S2C : Selasa, 20 Juni 2017 Durasi: 20 Menit
Nats : 2 Timotius 3:1-5
Tema : Memahami Etika Dalam Keluarga
PENDAHULUAN.
Diakhir zaman ini Paulus mengingatkan kita sebagai umat Tuhan, di dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga atau di tengah-tengah masyarakat jangan mengabaikan atau bahkan tidak peduli lagi dengan yang namanya etika.
Apabila kita sebagai umat percaya/ Kristen mengabaikan etika maka kita tidak akan maju namun mundur, akal kita menjadi bobrok -2Tim 3:8-9 dll. Dalam keluarga hal yang tidak boleh hilang adalah etika, sikap yang baik dan benar yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Beretika adalah hal yang penting untuk dilakukan, karena hanya dengan menjadi orang percaya yang beretikalah, maka kita bisa menjadi saksi-saksi Allah yang hidup.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Memahami etika dalam keluarga ?
- Etika keluarga tercermin dari Ucapan Terima Kasih
- Kata terima Kasih memiki makna yang sangat mendalam. Hanya sayangnya budaya untuk berterima kasih ini beberapa orang saja yang mau mempraktekkannya-2 Tim.3:5. Hal yang sama telah dialami oleh Tuhan Yesus dimana Ia menyembuhkan sepuluh orang penderita penyakit kusta, tetapi hanya satu saja yang kembali untuk mengucapkan terima kasih kepada-Nya-Luk17:11-18.
- Apakah kita sering mengucapkan “terima kasih” kepada orang yang telah menolong kita? Apakah kita pernah mengucapkan terima kasih kepada orang yang menyakiti kita? Apakah suami-suami sering mengucapkan terima kasih kepada istrinya demikian sebaliknya? Apakah anak-anak sering berterima kasih kepada orangtuanya?
- Pada umumnya orang mau mengucapkan terima kasih kepada orang yang lebih tinggi pangkat maupun derajatnya, tetapi merasa sungkan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang lebih rendah tingkatnya daripada kita. Kuasa ucapan terima kasih kita akan bisa membahagiakan orang. Seperti rasul Paulus juga menunjukkan terima kasih kepada teman sepelayanannya – Rom.16:4. Etika berterima kasih harus menjadi budaya dalam keluarga kita.
Aplikasi : Kita perlu membiasakan diri untuk berterima kasih atas semua perkara.
- Etika keluarga tercermin dari ketaatanya.
- Ibu Yesus berkata kepadaNya, “Mereka kehabisan anggur” –2:4. Kata ‘Saat-Ku belum tiba’ sebagai penegas bahwa Yesus memiliki waktu tersendiri. Walau secara jasmani Yesus adalah anak Maria, tetapi Ia sesungguhnya adalah Anak Allah. Jadi Maria (ibu Yesus) tidak punya kuasa menentukan kapan Yesus harus bertindak dan menyelesaikan masalah yang ada. Meski demikian Maria sangat percaya bahwa Yesus sanggup melakukan perkara besar, karena itu ia menyuruh para pelayan pesta untuk taat melakukan apa pun yang diperintahkan Yesus.
- Prinsip etika Yesus adalah prinsip ketaatan. Seperti Yesus taat kepada BapaNya, dan mengaruniakan nama segala nama. Ketaatan adalah sikap yang perlu dibangun, dipelihara dan dipraktekan setiap hari di dalam keluarga.
Aplikasi : Ketaatan kita kepada Allah adalah sikap etika yang dapat menghasilkan mujizat luar biasa.
Kesimpulan. Sadarilah, bahwa sebagai orang percaya, kita memiliki nilai-nilai kehidupan yang jauh lebih tinggi standarnya dari pada orang dunia dan untuk bisa menjalankannya. Mintalah pertolongan Roh Kudus, agar kita mampu untuk senantiasa menjalankan setiap nilai-nilai kekristenan yang tertulis di Alkitab, yang adalah firman Tuhan sendiri. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.