Materi S2C : Selasa, 12 Maret 2019 Durasi: 20 Menit
Nats : Yehezkiel 3:17; 33:1-20
Tema : Peran Keluarga Sebagai Pelindung Keluarga, Gereja
dan Masyarakat.
PENDAHULUAN.
Selasa ini kita akan belajar tentang Pilar 1 – Keluarga yang berpola keluarga Allah point lima: Saling Menjaga dan melindungi. Di era modern ini beberapa orang masih menganut atau mungkin cenderung menjadi semakin individualistik. Paham atau sikap individualistik berarti bersikap sesuka hati, pada umumnya menggunakan ego pribadi tanpa memperdulikan dampaknya terhadap orang lain atau dengan kata lain sikap individualistik adalah sifat yang mementingkan ego nya sendiri. Hal semacam ini tidak boleh terjadi di dalam gereja.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Peran Keluarga Sebagai Pelindung Keluarga, Gereja dan Masyarakat!
- Peran yang pertama adalah menyadari bahwa mengjaga dan melindungi merupakan panggilan dari Tuhan.
Ketika Tuhan menciptakan Adam, Ia tahu bahwa tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, maka Ia menciptakan Hawa baginya. Pada dasarnya manusia perlu hidup bersama orang lain. Dalam kehidupan bersama orang lain sulit dihindari adanya gesekan. Maka menjaga dan melindungi kehidupan bersama orang lain adalah hal yang sangat penting. Bila setiap kita dapat menjaga dan melindungi kehidupan bersama maka akan tercipta suatu kondisi yang menyenangkan.
Dari manakah kita memulai menjaga dan melindungi kehidupan bersama orang lain? Dari lingkup yang terkecil, yaitu kehidupan bersama di dalam Keluarga. Berikutnya, yakni kehidupan bersama di dalam gereja. Kita perlu memelihara kehidupan bersama orang lain di dalam gereja melalui persekutuan yang ada di dalam gereja. Dan akhirnya memelihara kehidupan bersama orang lain dilingkungan masyarakat. Sudahkah kita menjaga dan melindungi kehidupan bersama orang lain melalui persekutuan/komunitas s2c? Bagaimana kita menciptakan kehidupan bersama orang lain yang terpelihara dengan baik? Menjaga adalah memelihara, melindungi, menuntun kepada jalan yang benar, tidak membiarkan domba di curi atau terserak dari kawanannya-Yer.23:2. Untuk menjaga dan melindungi kehidupan bersama orang lain dengan baik, yaitu dengan menyadari panggilan kita sebagai penjaga.
- Peran kedua adalah menyadari bahwa kita juga perlu berjaga-jaga
Paulus menasihatkan, “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman!”1Kor.16:13. Dalam kehidupan kita sehari-hari, apakah kita mewaspadai hal-hal duniawi yang mulai menguasai kita? Apakah kita mendeteksi adanya tanda-tanda sikap mengandalkan diri sendiri atau kekerasan hati yang akan menjauhkan iman kita dari Allah? Bagi iblis tidak ada tempat dibawah kolong langit ini yang terlalu suci sehingga ia tidak mampu menjangkaunya. Baik di kota ataupun di desa, tempat yang ramai atau tempat yang sepi, bahkan di tempat-tempat ibadah sekalipun kejahatan masih bisa terjadi. Sekali lagi tidak ada tempat di dunia ini yang iblis tidak bisa jangkau.
Jika kita ingin meloloskan diri dari serangan mematikan dari yang jahat dan menjaga rumah tangga serta keluarga kita bebas dan secara mantap terbentengi terhadap segala pengaruh yang merusak yang begitu merajalela di sekitar kita, kita haruslah memperoleh perlindungan dari Tuhan-Yes.27:3; Nehemia selain menjadi penjaga bagi orang lain, ia juga tetap siaga/berjaga untuk dirinya-Neh.4:23; Yeh.33:6. Ketika kita mengabaikan area-area tertentu dalam kehidupan rohani kita, misalnya: berdoa dan mempelajari Alkitab, kewaspadaan kita pun melemah dan menjadi longgar, sehingga diri kita menjadi sasaran yang mudah diserang Iblis -1 Pet. 5:8.
KESIMPULAN. Maukah kita membuang sikap individualistik ala dunia dan mulai belajar berbagi hidup dengan sesama? Roh Kudus memberikan kekuatan kepada kita untuk mematikan egoisme dan keacuhan dalam diri kita serta menggantinya dengan kepedulian dan kasih. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!