Materi S2C : Selasa, 19 Februari 2019 Durasi: 20 Menit
Nats : Filipi 2:5-10
Tema : Pemulihan Keluarga
PENDAHULUAN.
Berikut kita akan mempelajari Pilar I, point dua: therapeia/pemulihan. Bagaimana membawa anggota keluarga untuk berperan dalam pemulihan keluarga? Pemulihan dalam sebuah keluarga diawali dengan penghargaan kepada seluruh anggota keluarga.
Filipi 2:5-10 ini membantu kita memulihkan relasi atau hubungan antar anggota keluarga. Kecenderungan istri adalah ingin menguasai suami, namun setelah dipulihkan istri bisa tunduk kepada suaminya-Ef.5:22. Kecenderungan suami adalah diktator. Suami cenderung kasar Kol. 3:19 dan selalu ingin berkuasa-Kol. 3:21. Setelah dipulihkan Suami akan mengasihi istri dan anak-anak- Ef.5:25, 28, 33.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Bagaimana peran keluarga mewujudkan pemulihan Keluarga?
- Masing-masing anggota keluarga mengerti akan perannya.
Ketika hidup bersama sebagai anggota keluarga kita perlu mengedepankan kebersamaan, bukan hak individu. Kristus menjadi contoh, demi tujuan Allah untuk menebus manusia, Ia rela berkorban terpisah dari Bapanya, meninggalkan kenyamananNya agar tujuan Allah membawa manusia kembali kepada Allah, tercapai-Fil.2:6-8.
Kebersamaan membutuhkan pengorbanan, mengesampingkan hak-hak individu. Dan wujud pengorbanan dalam keluarga bisa berupa kerelaan mengampuni, kerelaan untuk berubah, kerelaan untuk bersabar dalam penderitaan, dan cakap menanggung konflik, berkorban waktu, emosi, uang, kesediaan mendengar, dan lain sebagainya. Menyalibkan keakuan, dan mengorbankan hak pribadi demi kebersamaan adalah pintu kebahagiaan keluarga- Mat.16:24.
- Masing-masing anggota keluarga menunjukkan Kasih Allah.
Kasih Yesus menjadi satu-satunya sumber dalam pemulihan keluarga seperti Kristus mengasihi jemaat demikian hendaknya para suami mengasihi istri dan istri tunduk kepada suami sehingga kasih Kristus yang menyatukan- Kol. 3:14.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian- Kol. 3:13.
Apakah ada seseorang dalam hidup kita yang terus menerus menyakiti hati kita? Ampunilah orang tersebut karena ia tidak tahu apa yang ia perbuat. Seringkali seseorang melakukan hal buruk yang sama karena ia tidak tahu ada hal lain, yang jauh lebih baik, yang bisa ia perbuat. Bersabarlah dan doakan supaya Roh Kudus mengubah hatinya. Dan jangan malu untuk terlebih dahulu meminta maaf kepadanya karena setiap pihak pasti punya andil dalam sebuah hubungan yang berantakan.
Tuhan Yesus sudah berinisiatif untuk mengampuni kita serta datang kepada kita karena kita tidak mampu datang kepada Dia. Dan hal ini memulihkan hubungan kita dengan Allah. Meneladani Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus, maka ampunilah dan mintalah maaf terlebih dahulu. Hubungan yang retak, dan keluarga yang berantakan pasti dipulihkan.
Kesimpulan. Keluarga adalah tempat dimana seseorang mengalami kesembuhan, dipulihkan keadaannya. Sehingga hidup seseorang yang telah mengalami kesembuhan dan pemulihan memberi dampak bagi orang lain dan berguna baik untuk keluarganya, gereja, bermasyarakat dan berbangsa. Jadi jangan lupakan peran kita dan tunjukkan Kasih Allah dalam hidup kita senantiasa. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!