Lukas 5:37-38 Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
Sesuatu yang baru pasti akan diberikan kepada kita. Namun, pertanyaannya adalah apakah kita sudah mempersiapkan diri kita ketika sesuatu yang baru itu diberikan. Jika kita tidak siap, bisa dipastikan sesuatu yang baru itu akan terbuang dan terlewat begitu saja. Sebenarnya Tuhan sangat rindu memberikan sesuatu yang baru dalam hidup kita karena sesuatu yang baru akan membuat kita semakin antusias dan semangat dalam menjalankan kehidupan. Namun, Dia terlebih rindu kita juga mempersiapkan sesuatu yang baru di dalam diri kita untuk menyambut sesuatu yang baru yang akan diberikanNya kepada kita. Kita tidak akan menerima atau menikmati “anggur” yang baru jika kita masih saja memakai “kantong anggur” yang lama.
Demikian juga dalam kehidupan keluarga kita. Untuk mengalami terobosan baru atau pemulihan dalam keluarga, kita harus menyiapkan “kantong anggur” yang baru pula, supaya kita siap menerima dan menyimpannya dan tidak melewatinya begitu saja. Apa saja kantong anggur baru yang perlu kita siapkan?
- Utamakan Tuhan
Terkadang kita akan banyak menghadapi situasi yang akan menguji apakah kita lebih mengutamakan apa yang Tuhan mau atau mengutamakan keluarga. Tuhan Yesus banyak membahas bagaimana sikap kita terhadap keluarga dan mungkin terdengar agak keras (Luk 12:52-53; Mat 10:37; Luk 9:61-62; Mat 19:29; Mrk 6:4). Namun, setiap perkataan “keras” dari Yesus tentu saja beralasan dan tidak dapat ditafsirkan secara harafiah.Banyak orang terlebih konsen dengan keluarganya, tetapi mengabaikan dan mengorbankan apa yang sedang Tuhan persiapkan untuk pertumbuhan imannya. Dengan kata lain, banyak orang lebih takut kehilangan keluarga daripada kehilangan panggilan Tuhan buat hidupnya. Banyak orang rindu keluarganya dipulihkan, tetapi enggan menyediakan kantong anggur yang baru, enggan mempersiapkan dirinya bagi Tuhan.
Satu tindakan iman akan mengerjakan terobosan baru dalam keluarga kita. Serahkanlah diri kita kepada Tuhan, biarkan Tuhan yang memperlengkapi hidup kita, dan ijinkan Tuhan yang mengambil alih kehidupan keluarga kita. Pertumbuhan iman kita akan mempengaruhi pemulihan yang akan terjadi di dalam keluarga kita.
- Terima keluarga apa adanya
Keluarga sebenarnya menggambarkan hubungan Allah Tritunggal, supaya kita dapat belajar mengenal dan mengalami Allah dengan benar. Namun, iblis mencoba menghancurkan gambaran tersebut dengan menghancurkan hubungan di dalam keluarga kita. Kebanyakan kejahatan yang terjadi di dunia ini terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena hubungan keluarga yang hancur/abnormal.Kita tidak bisa memilih di keluarga mana kita dilahirkan. Bagaimanapun keadaan keluarga kita, terimalah apa adanya. Tidak ada yang kebetulan dengan apa yang sudah direncanakan Tuhan. Jangan terus-menerus menghakimi papa, mama, ataupun saudara kita karena itu hanya akan menghambat pemulihan di dalam keluarga kita, bahkan kita malah akan bertumbuh menjadi sama dengan apa yang kita hakimi.
Tunduk dan respeklah orang tua kita karena otoritas mereka diberikan oleh Tuhan. Ketika kita menerima keluarga kita apa adanya, itu artinya kita setuju dengan rencana Allah yang akan terjadi di tengah-tengah keluarga kita.
- Doakan keluarga
Yeremia 24:7 Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya.Berdoalah untuk keluarga kita, mungkin kita sudah bertahun-tahun berdoa untuk pemulihan terjadi di tengah keluarga kita dan belum melihat hal itu terjadi, jangan menyerah, tetaplah percaya kepada Tuhan. Tuhan memiliki waktu yang indah untuk memulihkan keluarga kita. Janganlah jemu-jemu berdoa untuk keluarga kita.
- Praktekkan kasih Kristus di dalam keluarga
Kebenaran yang kita lakukan harus diselubungi dengan kasih. Kebenaran dan kasih harus berjalan berdampingan. Kita harus lebih fokus mempraktekkan kasih Kristus kepada keluarga. Keluarga kita baru akan menerima Kristus saat mereka melihat sungguh Kristus hidup di dalam kita. Tindakan kasih kita setiap hari akan membuat seseorang melihat Kristus di dalam hidup kita. Kebenaran harus kita lakukan, tetapi jangan menghilangkan kasih di dalamnya. Jangan terlalu banyak berdebat dengan keluarga, fokus saja mempraktekan kasih buat mereka.
Sumber : HTcom
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.