Materi S2C  : Selasa, 03 April 2018      Durasi: 20 Menit

Nats           : 1 Timotius 2:1-7

Tema         : Cara memegang kendali atas kota secara rohani

PENDAHULUAN.

Bulan April ini kita akan mempelajari intisari pilar VII Keluarga Imamat Rajani, yaitu menjadikan Jemaat yang memiliki Nilai-nilai Kerajaan Allah, point keempat: Otoritas untuk memegang kendali pemerintahan atas kota atau daerah oleh Roh Kudus.

Dalam pilar VII Keluarga Imamat Rajani setiap orang percaya kembali pada sistem atau nilai-nilai Kerajaan Allah dalam mengelola kehidupannya, sehingga kehidupan yang penuh dengan kuasa dan otoritas menjadi bagian kita. Mengelola berkat yang dipercayakan kepadanya dari Allah dan sebagai wakil atau duta Allah dalam menentukan berbagai hal yang terjadi disekitarnya.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN):  Cara memegang kendali atas kota secara rohani?

  1. Bersedia menjadi Pendoa Syafaat

Setiap kita dipanggil untuk menjadi pendoa-pendoa syafaat (Fungsi Imam). Doa Syafaat adalah doa kepada Allah secara individual/pribadi atau kolektif/berkelompok, mewakili seorang atau beberapa orang lain yang benar-benar memerlukan campur tangan Allah.Tokoh Alkitab yang menjadi pendoa syafaat : Musa – Kel. 32:31-24; Abraham – Kej.18:16-33; 19:1-29, Nehemia – Neh.1:4-11 bahkan Tuhan Yesus sendiri -Yoh.17:9.

Doa syafaat berarti berdoa bukan terkait kebutuhan kita pribadi, namun mencakup kebutuhan orang lain atau kebutuhan yang lebih luas, seperti: lingkungan, gereja, kota, negara bahkan situasi dunia. Pendoa syafaat adalah seseorang yang datang mendekat dan berdoa di hadapan Allah untuk menggantikan posisi orang lain.

Walaupun menjadi pendoa-pendoa syafaat sering dilupakan oleh orang karena perannya di ‘belakang layar’ namun seorang pendoa syafaat sebenarnya adalah kawan sekerja Allah. Tuhan ingin bekerja sama dengan kita untuk mencapai tujuan-Nya agar setiap manusia bahkan dunia ini dapat diselamatkan-Yoh 3:16; dan Tuhan memberitahukan rencana/rahasiaNya-Dan.8:19; 2:18, 28-29; Mat.13:11; Mrk.4:11. Berilah ilustrasi!

 

  1. Menjalankan peran atau tugas kita sebagai umat dari suatu negeri/kota yang kita diami.

Peran/tugas kita dapat meneladani Daniel dengan melihat cara pandangnya. Daniel menyadari keadaan bangsanya (menerima hukuman Allah karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan). Namun Daniel tidak bersikap apatis, tidak juga menyalahkan bangsanya, mengutuki atau bahkan menghakimi. Itu bisa saja dilakukan, mengingat ia bukanlah termasuk salah satu dari orang yang berbuat kejahatan.

Daniel hidup kudus dan taat, tidak berbuat apapun yang salah baik kepada Tuhan maupun dalam segala hal-Dan.6:23. Bahkan Daniel mengambil waktu untuk berdoa, bukan difokuskan untuk dirinya sendiri tetapi secara khusus untuk bangsanya-Dan.9:1-19.

Kepedulian kita akan sangat menentukan bagaimana masa depan bangsa kita. Jika kita bersepakat berdoa bagi bangsa, menaikkan permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang termasuk bagi pemimpin-pemimpin kita dan juga untuk bangsa dan negara kita. Hormati dan tunduklah pada pemimpin kita, jangan hanya mengeluh dan membuat segalanya semakin sulit- Ibr.13:17, tunduk kepada pemerintah demi nama Allah-1 Ptr.2:13. Itulah peranan/tugas kita. Seperti yang telah dilakukan dan diajarkan Tuhan sebagai teladan, agar kita pun melaksanakan perbuatan sesuai dengan semua perbuatan dan ajaran-Nya-Rom.13:7; Mat.22:21;Mrk.12:17.

 

Kesimpulan. Peganglah kendali atas kota secara rohani dengan kesediaan kita menjadi pendoa syafaat atau menjadi pengantara antara bangsa/kota ini kepada Tuhan dan menjalankan tugas/peranan kita sebagai warga yang baik. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Loading...