Materi S2C : Selasa, 19 Mei 2015 Durasi: 20 Menit
Nats : Lukas 17:28-33; Kejadian 19:15-26
Tema : Faktor – Faktor yang dapat mengorbankan Keluarga
PENDAHULUAN.
Alkitab menjelaskan bahwa ketika Allah menyatakan Kerajaan-Nya dengan menghukum kota Sodom dan Gomora, Allah menginginkan agar Lot dan keluarganya luput dari penghukuman dan memperoleh keselamatan. Namun kenyataannya, seorang dari keluarga Lot, yakni Istrinya, tidak menikmati bagian dalam konsep (rencana) Allah tentang penyelamatan itu, mengapa? Hal ini karena istri Lot tidak memperhatikan kehendak-Nya – Lukas 17:23.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Faktor – Faktor yang dapat mengorbankan Keluarga:
- Karena Istri Lot adalah Pribadi yang suka “BERLAMBAT-LAMBAT” (Kej.19:6a).Ketika Allah sudah menetapkan hari penghakiman atas Kota Sodom dan Gomora, Allah mengutus dua malikat-Nya untuk memberitahukan rencana penyelamatan itu kepada Lot dan keluarganya. Namun kenyataannya dalam usaha meresponi tindakan Allah, Lot dan Istrinya menunjukkan suatu sikap yang kontra diktif (bertentangan) dengan keinginan Allah. Dia (istri Lot) menunjukkan sikap “berlambat-lambat” terhadap perintah Allah.
Dalam hal ini sebagai orang percaya, kita dituntut untuk bersikap responsif (cepat tanggap) terhadap kehendak Allah atas hidup kita. Sebagai pribadi yang sudah diselamatkan (orang yang berhak menerima janji-janji Allah dan menerima Kristus sebagai Jurus’lamat pribadi), harus bersikap peka dan agresif terhadap maksud-maksud Allah dalam hidup kita sehingga kita mendapat bagian dalam rencana Allah.
- Karena Istri Lot adalah Pribadi yang suka “MENOLEH KE BELAKANG
“”..larilah, selamatkanlah nyawamu; jangan menoleh kebelakang…” (Kej.19:17). Perintah ini juga disampaikan kepada istri Lot. Saat hukuman Tuhan sudah dilaksanakan atas kota itu, Lot bersama dengan istrinya sedang dalam usaha ‘berlari untuk menjauhkan diri’ agar terhindar dari bahaya ke tempat yang telah diperintahkan Tuhan. Tetapi istri Lot seolah-olah tidak menangapi perkataan itu sebagai perintah yang serius. Dia mengingat semua apa yang ada di belakangnya (harta kekayaannya) yang ada di Sodom. Dan akhirnya, ia menoleh ke belakang. Apa yang terjadi sesudah ia menoleh ke belakang? Ia menjadi TIANG GARAM (Kej.19:26 baca juga Fil.3:13-14). Menoleh ke belakang juga berbicara mengenai saat di mana kita selalu mengingat masa lalu kita yang mungkin saja itu menghalangi kita untuk masuk dalam rencana Allah. Dan akhirnya kita menjadi tiang garam. Dalam hal ini tiang garam berarti juga saat di mana kita tidak dapat berbuat apa-apa.
- Karena Istri Lot adalah Pribadi yang mudah “Putus asa”
“….dan JANGAN BERHENTI Kej.19:17.” Kata “jangan berhenti” dalam ayat ini mengacu pada pengertian bahwa segala sesuatunya berakhir. Istri Lot mengakhiri semuanya dengan menunjukkan sikap berhenti di tengah jalan. Sehingga Istri Lot tidak pernah mengalami kemajuan dalam meraih janji-janji Tuhan atas hidupnya.
KESIMPULAN. Faktor–Faktor yang dapat mengorbankan Keluarga: jika kita memiliki sikap berlambat-lambat dalam menjalani kehendak Allah. Waktu semakin cepat berlalu dan kita dituntut untuk lebih berkembang dalam menyikapi segala sesuatu yang Tuhan berikan. Kita juga jangan “menoleh kebelakang“ (yang kita alami pada masa lalu) jika hal tersebut menghalangi Rencana Tuhan. Dengan demikian kita tidak akan pernah berhenti dalam melayani Tuhan. Bersama Yesus maju terus. Tuhan Memberkati! Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.