Materi S2C  : Selasa, 16 Januari 2018       Durasi: 20 Menit

Nats           : Mazmur 132:12

Tema         : The Covenant

PENDAHULUAN.

Bulan ini kita akan mempelajari intisari pilar VII Keluarga Imamat Rajani, yaitu menjadikan Jemaat yang memiliki Nilai-nilai Kerajaan Allah. Allah kita adalah Raja di atas segala raja.

PemerintahanNya tetap dan setiap kita yang percaya kepadaNya dijadikanNya anak-anakNya yang berhak meraih janji-janjiNya. Kerajaan Allah memerintah di setiap kehidupan orang-orang yang percaya dan mengasihiNya, sehingga setiap orang percaya seharusnya hidup di bawah system pemerintahan Allah. Sebagai orang-orang Kerajaan Allah, hidup kita harus berbeda dengan dunia ini. Nilai-nilai kerajaan Allah harus berlaku dan memerintah dalam hidup kita.

Tahun kesempurnaan (2017) mengandung pengertian salah satunya adalah kembali pada rencana Allah semula.  Dan itulah awal Perjanjian Allah dengan manusia dimulai. Selanjutnya tahun 2018 adalah tahun Perjanjian.  Perjanjian dimulai pada awal penciptaan.  Kej 1:26-28. Saat Allah membuat perjanjian, Allah pasti akan membawa kita masuk di dalamnya. 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN):  Bagaimana caranya?

  1. Sepakat dengan Tuhan – Kej 1:26

Sepakat berarti menjadi seperti apa yang Tuhan kehendaki/ ciptakan. Manusia adalah gambar (tselem/bayangan) Allah. Manusia (Adam/ateos) berarti berjalan bersama Allah. Jadi seperti bayangan kita, yang selalu ikut dan melakukan apa yang kita lakukan demikian halnya dengan manusia yang seharusnya selalu berjalan bersama Allah, dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki (sepakat dengan Tuhan). Seperti bangsa Israel yang berjalan bersama Allah nenuju tanah Perjanjian. Allah memelihara mereka dan memberkati mereka.  Makan dan minum mereka terjamin bahkan kasut mereka tidak rusak meski berjalan terus 40 tahun di padang gurun – Ul. 29:5. Demikian berkat bagi kita yang sepakat dengan Tuhan. Selalu berjalan dengan Allah juga dekat dengan berkat Allah. 

 

  1. Menerima dan mengasihi pasangan kita- Kej 2:18

Tuhan berkata ‘tidak baik’ manusia itu seorang  diri. Tidak baik berarti tidak berharga. Manusia menjadi berarti karena manusia berpasangan. Bukan hanya berpasangan, tetapi mengasihi dan menerima pasangannya.  Istri adalah teman seperjanjian bagi suami (Mal. 2:16). Oleh karena itu suami harus mengasihi dan menerima istrinya, demikian sebaliknya. Tahun 2018, doa kita tidak ada lagi jemaat Tuhan yang bercerai. Semua memiliki keluarga yang bahagia. Sehingga berhak menerima janji-janji Allah.  

 

  1. Hiduplah karena Janji bukan karena susah payah- Kej 2:16

Ketika manusia telah sepakat dengan Tuhan dan mengasihi serta menerima pasangannya, maka janji Tuhan akan menghidupi mereka. Hiduplah karena JanjiNya bukan untuk mengejar kebutuhan hidup yang tidak akan pernah habis. 

Untuk hidup dalam janji Tuhan hanya diperlukan iman. Tetapi mengejar kebutuhan memerlukan susah payah. Banyak orang bersusah payah untuk memenuhi kebutuhannya. Tidak lagi beribadah, tidak lagi melayani dengan sungguh-sungguh, mengorbankan keluarga bahkan kesehatan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi bagi kita, tahun 2018 kita akan hidup karena janji-janjiNya. Meski keadaan sulit, janji Tuhan yang tidak terbatas dan melampaui keadaan kita, akan menyertai dan dinikmati bagi semua orang percaya yang melakukan kehendakNya.  

 

Kesimpulan. Perjanjian Tuhan adalah bagi kita dan keluarga untuk selama-lamanya. Kita hidup bukan untuk mengejar kebutuhan hidup, melainkan karena Janji Tuhan. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Loading...