[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Listen to Post”]

Materi S2C : Selasa, 03 Mei 2016             Durasi: 20 Menit

Nats           : Galatia 5:13-15

Tema         : Sikap memberi dukungan positif

PENDAHULUAN.

3 mei 2016          Pilar 1 – Keluarga yang berpola keluarga Allah point ke- kesembilan – Saling memberi dukungan yang positif. Sebagai penutup pembelajaran dari pilar pertama ini tidak k alah penting yaitu bagaimana kita mampu menjadi pendukung bagi keberhasilan orang lain.

Lidah terbukti membawa seseorang kepada keberhasilan ataupun sebaliknya mengalami kegagalan atau kehancuran. Pada ayat di atas, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Galatia untuk mewaspadai agar jangan saling “menggigit” ataupun “menelan”, hal itu diawali dengan mengingatkan jemaat untuk mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri seperti yang diajarkan Firman Tuhan.

Tentunya menggigit dan menelan disini tidak dalam arti harfiah, Rasul Paulus menjelaskan maksudnya di ayat 16, yaitu agar jemaat tidak hidup mengikuti keinginan daging. Keinginan daging atau hawa nafsu pada akhirnya membuat seseorang menjadi egois, sehingga ia bisa mengorbankan orang lain untuk mencapai tujuannya, inilah yang disebut saling menggigit dan menelan.Hal ini bertentangan dengan prinsip kasih yang Tuhan ajarkan. Kasih membuat seseorang mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang lain, seperti yang telah diteladankan Yesus Kristus.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN):  Bagaimana cara memberi dukungan positif ?

 

  1. Menyadari salah satu panggilan hidup kita adalah memberi dukungan positif bagi orang lain – 1 Pet 3:9.
  • Tuhan memperingatkan kita untuk mewaspadai diri sendiri, musuh yang tidak terlihat dan seringkali tidak kita sadari keberadaannya itu. Tuhan mengingatkan kita agar jangan dikuasai oleh keinginan daging dan hawa nafsu, karena pada akhirnya hal itu akan membuat kita berlaku seperti hewan yang saling menggigit dan menelan dan tidak lagi memiliki kasih kepada sesama.
  • Panggilan orang percaya bukan mencaci/mencela -1 Pet 3:9 melainkan untuk memberkati orang dengan perkataan kita, karena dengan demikianlah dunia dapat mengenal Yesus Kristus hidup di dalam kita serta bagi kita sendiri menerima berkat.

 

  1. Gunakanlah mulut kita hanya perkataan yang positif/membangun-Ams.16:24.
  • Sesuatu yang kita katakan akan memengaruhi orang lain- 12:18. Namun, yang mungkin sering kita lupakan adalah pengaruh kata-kata kita yang sembrono bagi diri kita sendiri – Pengkhotbah 5:5. Pada waktu kita membicarakan orang lain, atau ketika kita memfitnah orang lain, kata-kata kita mulai menjatuhkan kita, sebab kita memuaskan pikiran jahat yang ada di dalam kita dan memupuknya sampai kata-kata itu meruntuhkan kita.
  • Sebaliknya, apabila kita menjaga bibir kita, kita mematahkan pikiran jahat itu.”Lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan,” – 12:18; 16:24.
  • Daud menyadari bahwa ia tidak dapat berkuasa menjinakkan lidah, oleh sebab itu ia berdoa kepada Allah untuk “mengawasi” mulut dan “berjaga pada pintu” bibir (141:3).
  • Kiranya kata-kata kita meningkatkan kualitas hidup kita, bukan merusak atau meruntuhkannya. Sepatah kata dari mulut kita berbicara banyak tentang hati kita.

 

KESIMPULAN. Memberi dukungan positif dapat dimulai dari diri kita dengan menyadari panggilan kita untuk memberkati orang lain dengan perkataan yang membangun. Dan hal ini berdampak bukan saja diri sendiri namun juga orang-orang disekitar kita. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...