Materi S2C : Selasa, 16 Juni 2015       Durasi: 20 Menit

Nats           : Yohanes 13:15

Tema         : Mendidik Melalui Teladan

PENDAHULUAN.

yesus teladanSelasa lalu telah belajar bagaimana menjadikan diri kita suatu teladan yang baik. Mujizat Terbesar bukan mendapatkan berkat besar (rumah, materi, dsbnya) tapi Mujizat adalah perubahan pribadi kita menjadi seperti Kristus.

Salah satu prinsip dalam pembelajaran kepada anak ialah melalui percontohan orang tua, yang lebih kuat pengaruhnya dibandingkan dengan pendidikan kognitif(pengetahuan). Disini anak melihat langsung keteladanan orang tua dalam menyikapi berbagai masalah. Anak juga ingin membuktikan apakah tindakan orang tua selaras dengan didikan yang disampaikannya. Percontohan merupakan bukti bahwa orang tua selaku pengajar tidak sekedar menyampaikan pengetahuan. Seperti yang dilakukan Tuhan Yesus sebagai The Master Teacher, salah satu metode pengajaran yang diterapkan ialah menghidupi ajaran-Nya. Tidak sekedar mengajar tentang pengampunan melainkan Ia sendiri menghidupi ajaran-Nya melalui doa pengampunan yang diberikan-Nya kepada orang-orang yang menyalibkan Dia (Lukas 23:34).

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Prinsip Pendidikan Melalui Percontohan Keluarga Eli :

  1. Melihat Model yang Salah

Kehidupan keluarga Imam Eli menarik untuk diangkat sebagai bahan kajian tentang pentingnya keteladanan. Sebagai senior, tentu Imam Eli mendidik Samuel. Tanpa disadari kehidupan Imam Eli berpengaruh dalam kehidupan Samuel ialah kegagalannya dalam melaksanakan pendidikan keluarga.

Apa yang terjadi dalam kehidupan Imam Eli di kemudian hari terjadi juga dalam rumah tangga Samuel. Meskipun tidak separah anak-anak Eli, salah satu alasan mengapa bangsa Israel meminta raja ialah karena anak-anak Samuel tidak hidup seperti dia (1 Sam 8:1-6). Mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Selain karakter anak-anak Samuel yang tidak baik, Samuel juga tidak memperoleh contoh bagaimana mendidik anak maupun membina keluarga yang takut akan Tuhan. Samuel membutuhkan model yang dapat memberikan konsep sebuah rumah tangga serta fungsi orang tua sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Kemungkinan juga apa yang dilakukan Eli dalam menegur anak-anaknya juga dicontoh oleh Samuel sehingga meskipun Samuel tegas terhadap orang lain tetapi tidak terhadap anak-anaknya.

 

  1. Anak Tanpa Disiplin

Sebagai kepala keluarga dan sekaligus imam, Eli tidak dapat menerapkan disiplin terhadap anak-anaknya. Segala kejahatan yang dilakukan anak-anaknya tidak ditindak tegas melainkan hanya memberikan teguran (I Samue1 2:23-25). Padahal dalam peraturan keimamam seharusnya mereka dikucilkan dari jabatannya sebagai imam. Akibatnya mereka tidak mempunyai rasa segan atau hormat kepada Eli.

Disiplin adalah bagian dari sifat yang dibangun orang tua dalam diri anak yang akan memberi jalan kehidupan kepada anak di mana disiplin tersebut menjadi efektif bila berjalan bersama kasih. Kitab Amsal banyak mengupas prinsip Alkitab dalam mendisiplinkan anak sebagai tindakan mendidik untuk kebaikan anak (Ams 3:11-12; 6:20-23). Baca Ams.19:18.

 

Kesimpulan. Jagalah hidup kita dengan sesuai Firman Tuhan, sebab suka-tidak suka, mau tidak mau hidup kita menjadi contoh/teladan bagi orang lain. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...