Materi S2C : Selasa, 06 November 2018 Durasi: 20 Menit
Nats : Matius 21:43; Filipi 1:22a
Tema : Prinsip Mentalitas Kerajaan Allah bagian 5- Menghasilkan Buah bagi Kerajaan Allah.
PENDAHULUAN.
Bagi Paulus kematian merupakan suatu keuntungan karena setelah kematian, ia akan langsung bertemu dengan Yesus, bukankah itu sebuah keuntungan? Kalau mati adalah sebuah keuntungan, maka bagi Paulus hidup adalah bekerja dan memberi buah –Fil.1:22. Paulus menasehati kita agar menghasilkan buah Roh yang nyata dalam hidup kita.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Prinsip Mentalitas Kerajaan Allah bagian 5- Menghasilkan Buah bagi Kerajaan Allah:
g. Ketujuh, kesetiaan
Kata Yunaninya adalah Pistis (biasa dipercaya, teguh dengan perjanjian). Bisa dipercaya artinya tidak akan berkhianat. Setia juga berarti tekun dan loyal. Setia adalah sifat Allah –Ul.7:9. Jika kita anak Allah, maka sifat Allah itu juga harus ada dalam kita. Setia kepada Yesus-Hos. 6:6. Keselamatan adalah setia pada Yesus sampai Akhir hidup-Why.2:10b. jangan menjadi Kristen yang agamawi. Apabila kita bergaul dengan Roh Kudus, mustahil kita akan menjadi murtad. Cth: Buah kesetiaan dari Paulus-2Tim.4:7-8.
Setia pada sesama – Rut 1:16-17. Beberapa orang tak setia pada sahabatnya, pada pasangan hidupnya, pada orang tuanya, pada pimpinannya dan lain sebagainya. Mari jauhkan diri dari perbuatan khianat- Mal. 2:15-16.
Setia pada tanggung jawab – Mat. 25:21. Bagaimana bisa sukses dalam apapun yang kita kerjakan ? setialah melakukannya, meski menghadapi kegagalan berulang. Inilah yang disebut ketekunan (setia pada tanggungjawab). Jangan putus asa dan lepaskan tanggung jawab kita. Adakah saat ini kita bertanggung jawab merawat sesama, menjalankan tugas kerja, menggembalakan S2C, melakukan doa syafaat, mempelajari Alkitab? Tekuni itu, meskipun belum nampak hasilnya! Cth: Daniel pasal 6, Ia tetap setia berdoa tiga kali sehari meskipun hadapi tantangan. Hasil dari kesetiaannya pada tanggung jawabnya adalah pengakuan seluruh kerajaan bahwa Allahnya adalah Tuhan Sejati. Setia sebagai jemaat s2c, lalu dipercaya menjadi gembala S2C, lalu dipercaya sebagai Gembala Sektor.
Jika orang tak setia pada tanggung jawabnya dan sesamanya pastilah pada akhirnya ia tak setia pada Tuhan sebab pada hakekatnya ia tak punya karakter kesetiaan. Jika orang setia kepada Yesus sebagai wujud kasihnya pada Tuhan, maka pastilah karakter itu tercermin dari kesetiaanNya pada sesama dan tanggung jawab.
h. Kedelapan, kelemahlembutan
Kelemahlembutan dalam kata Yunaninya adalah Prautes (bisa mengendalikan kemarahan). Jika kita mau mematikan perbuatan daging (misalnya kebiasaan marah) dengan bantuan Roh Kudus, maka kita akan hidup-Rom. 8:13. Kelemahlembutan tak bisa didapatkan dalam semalam, bahkan menyalahkan Tuhan kenapa tidak memberikan kelembutan pada kita. Kelemahlembutan didapat jika kita mau melatih diri dengan tekun-1 Petrus 4:7; Ams.15:1
i. Kesembilan, penguasaan diri
Dalam kata Yunaninya Egkrateia (mengendalikan keinginan dan nafsu). Orang dapat menguasai dirinya adalah orang yang lebih hebat dari penakluk kota-Ams.16:32b. orang yang tidak dapat menguasai dirinya adalah seperti kota yang roboh temboknya-Ams.25:28. Jika kita bisa menyangkal diri-Luk.9:23, mendisiplin diri-1Tes. 5:14, maka kita akan bisa menguasi diri-1Kor9:27.
Kesimpulan. Musuh terbesar adalah diri sendiri. Kita tidak mungkin kalah oleh dunia dan iblis, jika belum kalah oleh diri kita. Kenapa Adam dan Hawa bisa jatuh dalam dosa? Yak.1:14. Setan hanya menggoda, diri merekalah yang menguasai-1Ptr. 1:14. Bukti kita bergaul dengan Roh Allah adalah karakter kita serupa dengan Dia. Ada Sembilan buah Roh yang menjadi buktinya ! Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!