Materi S2C : Selasa, 20 Oktober 2015 Durasi: 20 Menit
Nats : Mikha 6:9-16
Tema : Penyebab Tidak Menuai Apa Yang Ditabur bag. 2
PENDAHULUAN.
Selasa lalu kita telah belajar penyebab tidak menuai apa yang ditabur: (1). Salah menempatkan prioritas, (2). Perilaku yang Tidak Sesuai Kehendak Tuhan, & (3). Salah memahami dengan benar tujuan/motivasi dalam menabur yaitu semata-mata bukan bertujuan untuk menuai, melainkan sebagai tanda bahwa kita mengasihi Tuhan.
Orang Kerajaan Allah bercirikan suka menabur. Hal ini karena hati kita tidak terikat kepada harta benda/mamon Luk. 16:13. Selanjutnya kita akan belajar dua hal yang membuat kita sering gagal dalam menuai.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Penyebab Tidak Menuai Apa Yang Ditabur, yang perlu kita perhatikan!
- Tidak menyadari adanya “Belalang Pelahap”-Yoel 1:4, 3:10-11.
Belalang pelahap adalah jenis serangga yang merusak sedemikian rupa, yang menghabiskan apa yang seharusnya dituai Yoel 1:4. Dapat disimpulkan bahwa perpuluhan adalah “anti serangga” yang ampuh untuk melindungi tuaian kita. Tidak cukup hanya menabur, tapi perlu merawat apa yang telah kita tabur dengan mengembalikan milik Tuhan. Kalau kita mencuri milik Tuhan maka kita membuka pintu untuk belalang pelahap menghabiskan apa yang seharusnya kita tuai.
Mengabaikan persembahan persepuluhan dalam Perjanjian Lama berdampak langsung pada sikap hormat kepada Allah (Mal.3:8). Oleh karena itu, Allah menegur keras Israel dan meminta mereka memberikan persepuluhan yang keluar dari hati yang menghormati Allah. Hanya ketika mereka belajar mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka, hidup taat pada firman-Nya, maka mereka akan kembali menjadi umat kesayangan-Nya dan berkat-berkat Tuhan kembali dicurahkan (Mal.3:16-18). Tuhan berjanji akan menjauhkan umat-Nya dari hama yang bisa menyerang tuaian mereka, apabila mereka bertobat Yoel 2:25-27.
Nabi Maleakhi menegur umat Israel yang terus-menerus tidak setia dan tidak sungguh-sungguh percaya kepada-Nya (Mal.3:7). Walaupun secara lahiriah mereka masih beribadah kepada Allah, namun mereka tidak melihat Allah sebagai sumber hidup mereka sehingga mereka pun melalaikan perintah Hukum Taurat mengenai persembahan persepuluhan.
- Menjadi Lemah
Gal .6:9 Paulus mengingatkan Jemaat Galatia bahwa panen akan tiba apabila sudah datang waktunya. Segala sesuatu ada waktunya, karena itu iman kita harus tetap kuat, agar tidak menjadi lemah. Orang bisa menjadi lemah jika cepat-cepat mengharapkan panen. Kesabaran kita menunggu waktu Tuhan adalah bukti bahwa kita beriman.
Abraham adalah contoh nyata di mana dia sabar dalam menanti penggenapan janji Tuhan. Rom.4:19 “Imannya tidak menjadi lemah, ..” Iman atau keyakinan bahwa kita pasti menuai karena Tuhan tidak pernah ingkar janji, akan terus membuat kita dengan tekun merawat apa yang telah kita tabur sampai kita menuai.
Kesimpulan. Perhatikan bagaimana kita bersikap! Hal itulah yang menentukan apakah kita dapat menuai dari apa yang kita tabur. Jangan sampai kita lemah yang berarti iman kita “loyo”, namun hendaklah Iman kita kuat untuk selama-lamanya. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.