Materi S2C : Selasa, 05 Maret 2019         Durasi: 20 Menit

Nats          : Keluaran 20:12; Ulangan 5:16; Efesus 6:2-3

Tema         : Teladan dari Pribadi yang Hormat pada Orang Tua

PENDAHULUAN.

          Selasa ini kita akan belajar tentang Pilar 1 – Keluarga yang berpola keluarga Allah point empat: Saling Menghormati. Hal ini dilakukan oleh semua orang tanpa terkecuali. Menghormati keberadaan orang lain yang akan membuat orang lain merasa sangat dihargai. Tak peduli apakah mungkin lebih tua atau lebih muda.  Yang terpenting perilaku saling menghormati, sehingga selalu terjaga keharmonisan.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Teladan dari Pribadi yang Hormat pada Orang Tua!

  1. Pribadi Ishak- Kej.22:6

Allah menguji iman Abraham dengan memintanya mengorbankan Ishak, anak yang ia kasihi. Setiap mendengar kisah ini, kita akan memuji dengan iman yang ditampilkan oleh Abraham. Tentu hal itu tepat, tidaklah salah. Namun, ada satu hal lagi yang dapat kita pelajari, yaitu ketaatan Ishak kepada Abraham. Abraham berkata ingin memberikan korban persembahan bersama dengan Ishak, tetapi tidak membawa hewan apapun. Ishak pun sempat merasa heran dan menanyakan kejanggalan ini- Kej. 22:7. Abraham hanya mengatakan bahwa Allah yang akan menyediakan-ay.8. Jawaban ini bukanlah jawaban yang memuaskan. Jika kita berada di posisi Ishak saat itu, tentu ada sangat banyak hal yang tidak dapat kita mengerti. Ketika kita tidak mengerti apapun, kita bisa saja memilih untuk menolak ajakan Abraham. Namun, Ishak lebih memilih menjadi seorang tokoh Alkitab yang menghormati orang tua. Tanpa ketaatan Ishak ini, Abraham akan kesulitan menunjukkan imannya kepada Allah.

Ada begitu banyak perintah yang Tuhan berikan di dalam Alkitab. Perintah tersebut bukan hanya sekedar aturan belaka, tetapi kita diharapkan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap perintah yang ada menjadi bagian dari pertanggungjawaban kita atas hidup yang telah Allah berikan kepada kita. Salah satu perintah adalah untuk menghormati orang tua. Perintah ini dijelaskan berkali-kali. Ketika kita menghormati orang tua, kita mendapatkan berkat berlimpah.

  1. Pribadi Yusuf-Kej. 37:13

Yusuf dikenal sebagai seorang pemimpin yang baik. Yusuf ternyata merupakan seorang tokoh Alkitab yang menghormati orang tua. Dengan karakter pemimpin yang ia miliki, ia tidak merasa lebih dominan dibandingkan orang tuanya. Suatu hari Bapanya meminta Yusuf untuk menyusul saudara-saudaranya yang sedang menggembalakan kambing domba-Kej.37:13-14. Yusuf taat kepada perintah Bapanya dan melakukannya. Akan tetapi Yusuf  mendapat percobaan pembunuhan dari saudara-saudaranya, lalu dijual dan lain sebagainya. Jika kita menjalani kehidupan Yusuf dalam Alkitab mungkin kita akan merasa menyesal sudah menaati perintah orang tua kita. Namun, rasa hormat Yusuf kepada Bapanya ternyata menjadi titik awal baginya untuk menjadi seorang pemimpin yang disegani.

Ketika Yusuf sudah menjadi orang nomor dua di Mesir, menjadi pemimpin yang disegani, ia tetap menjadi tokoh Alkitab yang menghormati orang tua. Ia sudah mengalami begitu banyak kekecewaan yang diberikan oleh keluarganya. Yusuf sudah begitu lama tidak bertemu dengan Bapanya. Selain itu, Yusuf juga sudah memiliki kekuasaannya sendiri. Namun, ketika ia bertemu kembali dengan Bapanya, ia tetap sujud menghormati Bapanya-Kej. 48:12.

 

KESIMPULAN. Menunjukkan  rasa hormat terhadap orang tua membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik. Ketika kita mampu bersikap hormat pada orang tua, kita terlatih untuk menjadi pemimpin yang baik. Kita juga diajarkan bahwa apapun kekuasaan yang kita miliki, setinggi apapun status kita, kita tetap harus taat pada orang tua. Tidak hanya anak, orang tua pun tetap perlu hormat baik kepada anak maupun kepada orang yang juga lebih tua sesuai  firman Tuhan.Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Loading...