Materi S2C : Selasa, 13 November 2018 Durasi: 20 Menit
Nats : Matius 5:14-16
Tema : Otoritas untuk membawa orang percaya kepada Tuhan Yesus dan mengasihinya
PENDAHULUAN.
Intisari pilar IX (9) Keluarga Imamat Rajani, yaitu menjadikan Jemaat yang berotoritas dengan Prinsip Imamat, point Kedua : “Otoritas untuk membawa orang percaya kepada Tuhan Yesus dan mengasihinya”.
Yesus berkata, “Kamu adalah terang dunia …. Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga”-Mat. 5:14,16. Sebagai orang percaya yang diam-diam itu bagaikan lampu yang tersembunyi di bawah gantang, bukannya bercahaya secara terbuka di tempat ia dapat menolong orang lain-Mat.5:15. Kini, orang-orang di sekitar kita berada dalam bahaya dan kegelapan rohani. Entah tua atau muda, kita dapat membiarkan terang kita menyala bagi Dia dan untuk mereka. Ada hal yang harus dilakukan untuk membawa orang kepada Tuhan.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Hal-hal yang harus dilakukan untuk membawa orang kepada Tuhan!
- Ijinkan Tuhan tinggal dalam hidup kita dan kita tinggal dalam Tuhan yang adalah terang itu sendiri-Yoh.8:12
Ketika kita mengaku dan percaya pada Yesus, kita pun menerima terang, sebab terang yang sejati adalah Kristus sendiri. Yesus ialah terang dunia, terang hidup. Dialah Anak Perjanjian. Yesus sumber terang sejati, sama seperti lampu harus terhubung dengan sumber listrik agar menyala dan bersinar, begitu pun kita harus selalu terhubung dengan Sumber Terang. Kalau tidak dekat dengan Tuhan maka kita tidak mengerti Tuhan sepenuhnya! Berilah ilustrasi!
- Berani bangkit dan menjadi terang-Yesaya 60:1-2
Kita tidak akan pernah bisa menjadi terang kalau kita masih bermasalah terhadap diri sendiri. Jika rohani kita lemah, bagai senter yang sudah mulai kehabisan baterai, bagaimana mungkin cahaya terang bisa keluar dari sana? Seperti itu pula diri kita. Kalau kita masih terpuruk dan membiarkan diri kita lemah secara rohani, maka kita tidak akan mampu bersinar. Sumber terang itu berasal dari Tuhan. Kemuliaan Tuhan bisa terbit dan bersinar terang dalam diri kita, dan itu hanya akan terjadi apabila kita senantiasa berjalan bersamanya.
Jangan berharap bisa memiliki terang Tuhan menyinari diri kita apabila kita jarang membangun hubungan dengan Tuhan atau malah terus melanggar perintahNya. Jadi sebelum menjadi terang, kita harus terlebih dahulu memastikan bahwa diri kita tidak mengalami keterpurukan rohani.
Lalu adakah cahaya jika tidak dipakai menerangi gelap? Tentu saja tidak. Senter tidak akan berfungsi jika dipakai ditengah terik siang hari. Senter akan sangat bermanfaat di dalam ruangan atau keadaan yang gelap. Dan itu sama seperti kita. Terang yang berasal dari Tuhan tidak akan berguna jika kita simpan sendiri. Oleh karena itu, bangkitlah terlebih dahulu, pastikan terang Tuhan terbit atas kita, dan kemudian jadilah terang yang bisa menerangi dunia yang penuh dengan kegelapan dan kekelaman moral.
Kesimpulan. Tuhan Yesus memberikan terang kepada kita semua, dan kita harus berusaha untuk menjaga agar terang itu terus bersinar dan menerangi sekeliling kita- Ef.5:14. Terang yang kita terima bukanlah untuk diri kita sendiri saja, tetapi juga untuk orang lain, terutama bagi orang-orang disekitar kita yang masih berada dalam kegelapan. Tuhan rindu anak-anakNya mampu memberi peran nyata untuk menjadi cahaya terang dalam kegelapan. Tuhan ingin kita terus bersinar bagi dunia ketika kemuliaan Tuhan akan terbit atas kita. Menjadi terang melalui perbuatan-perbuatan kita yang sederhana yang menunjukkan perbedaan nyata dengan pola pikir duniawi. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!