Materi S2C : Selasa, 30 Oktober 2018 Durasi: 20 Menit
Nats : Matius 21:43; Roma 14:17-18
Tema : Prinsip Mentalitas Kerajaan Allah bagian 4- Menghasilkan Buah bagi Kerajaan Allah.
PENDAHULUAN.
Roma 14:17 “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” Orang Percaya yang benar-benar sudah menjadi warga negara Kerajaan Allah, akan terlihat dari ekspresi dan cara hidupnya sehari-hari, yaitu: Kebenaran; Damai sejahtera, dan Sukacita karena pekerjaan Roh Kudus dalam hidupnya bukan karena materi (makanan; minuman; uang atau harta kekayaan yang banyak).
Sesungguhnya Kerajaan Allah adalah pemerintahan, kekuasaan Allah, bukan wilayah. Kerajaan Allah adalah tempat dimana Allah bertahta dan menjadi Raja. Kerajaan Allah ada di : 1). Sorga, 2). Taman Eden, 3). Orang-orang pilihan dalam Perjanjian Lama, 4). Bangsa Israel, 5). Bangsa-bangsa yang dipakai sebagai alatNya untuk memerintah bumi, 6). Yesus Kristus, 7). Gereja, 8) Kerajaan Yesus 100 tahun di bumi, 9). Kekekalan. Saat ini Kerajaan Allah yang paling nyata adalah Gereja/ Jemaat- 1Kor.3:16. Jika kita menjadikan Yesus sebagai Raja atau tuan, jika kita mau dipimpin kehendaknya, sesungguhnya Kerajaan Allah di dalam kita.
Orang percaya diminta untuk mengklaim manfaat dari menjalani hidup oleh kuasa Roh Kudus-Gal. 5:16-21. Sama seperti benih kebenaran Allah bertumbuh di hati kita, Roh pun meningkatkan kemampuan kita untuk mengekspresikan “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”-Gal.5:22-23.
Setelah kita menyerahkan hidup kita kepada Yesus, kita seharusnya tidak dikendalikan lagi oleh kecenderungan kita yang egois –Gal.5:24. Seiring waktu, Roh Kudus dapat mengubah pikiran, sikap, dan tindakan kita. Buah Roh mengubah kita sehingga kita dapat mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitar kita.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Prinsip Mentalitas Kerajaan Allah bagian 4:
- Kelima, Kemurahan
Dalam kata Yunaninya adalah Chrestotes (tak mau menyakiti dan membuat orang lain menderita). Kemurahan adalah sifat ingin menolong dan memberi, tak mementingkan diri, tidak kikir, dan lainnya. Murah hati = berbuat baik bagi diri sendiri-Ams.11:17. Murah hati berbeda dengan boros. Memang kita harus bijak mengatur pengeluaran, namun janganlah kikir. Murah hati kepada sesama-Ams.19:17. Menaruh belaskasihan kepada yang lemah. Murah hati kepada Allah-Mrk.12:41-44 tidak menghitung untung dan rugi pada Allah. Berilah ilustrasi!
- Keenam,
Kata Yunaninya Agathosune (senang kebenaran, keadilan dan benci kejahatan). Mencintai kebenaran-Ul. 6:18. Tinggalkan tahyul atau dusta dan dosa. Mencintai keadilan-Mikha 6:8. Jika mencari keuntungan diri sendiri biasanya mengakibatkan kita tidak adil. Membenci kejahatan-Ams.8:13. Setiap dosa adalah kejahatan. Roh Kudus akan menuntun kita untuk membenci kejahatan. Mengijinkan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita, maka kita punyai benih atau tabiat Ilahi, dengan sendirinya kita muak, bosan, benci akan dosa/kejahatan. Yusuf benci melakukan dosa yang besar dimata Tuhan, berbeda dengan simson yang terperdaya oleh dosa.
Kesimpulan. Jadi hasilkanlah buah Roh: Kemurahan & Kebaikan. Bagi yang tidak berbuah, konsekwensinya jelas, dalam perumpamaan Tuhan Yesus: akan ditebang dan dilempar api –Luk.13:7; Yoh.15:2. Yohanes Pembaptis pun mengatakan juga dalam Lukas 3: 9, Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan ditebang dan dibuang ke dalam api.” ! Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!