Materi S2C  : Selasa, 21 Agustus 2018       Durasi: 20 Menit

Nats           : I Petrus 2:13-18

Tema         : Tujuan Penundukan Diri yang benar

PENDAHULUAN.                                   

          Petrus berkata: “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.”-1 Petrus 2:13-14. Penundukan terhadap otoritas atasan bahkan dikatakan bukan saja kepada yang baik tetapi kepada yang berlaku kejam sekalipun. “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.”-1Petrus2:18.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Tujuan Penundukan Diri yang benar!

  1. Memperoleh berkat dari Tuhan

Banyak orang yang begitu bersemangat jika membicarakan topik tentang berkat-berkat Tuhan. Mereka dengan rajin berdoa dengan harapan agar lebih banyak lagi menerima berkat-berkat, dan mereka percaya bahwa Allah adalah sumber berkat yang tidak habis-habis nya. Namun kadang-kadang orang lupa bahwa berkat Tuhan bisa terhalang jika kita tidak mengerti dan tidak mentaati Firman Nya- 1Sam.3:11-14; 13:13-4 dst.

Melalui penundukan diri kepada otoritas diatas kita (suami, orang tua, pimpinan di kantor tempat kita bekerja, pemerintah bangsa kita dan gembala di gereja lokal kita beribadah) kita akan menerima berkat-berkat dari Tuhan. Contoh : Bidan-bidan yang lebih tunduk atau taat kepada Tuhan sehingga mereka memperoleh berkat dari Tuhan – Kel. 1:15-21. Samuel, walaupun Samuel belum mengenal Tuhan dan firman Tuhan pun belum pernah ia dengar, tapi Samuel Tunduk kepada otoritas Tuhan-1Sam.3:1-10; bdk 1sam.2:26 sehingga Tuhan memberikan jabatan nabi kepadanya-1Sam.3:19-21. Daud, tetap menundukkan diri sekalipun memperoleh kesempatan membunuh Saul, namun menghargai otoritas Tuhan dalam hidup Saul-1Sam.16:17,12-13.

Sebaliknya bisa terjadi jika kita tidak mau tunduk kepada otoritas kepemimpinan yang dari Tuhan maka berkat itu akan terhambat, bahkan bisa jadi masalah demi masalah yang datang menyerang kita.

 

  1. Pembentukkan karakter kita

Membentuk hati yang taat. Bila seseorang mau menundukkan diri pada wewenang yang ada diatasnya, maka akan membentuk hati yang taat –Yeh.11:19; 18:31; 36:26. Contoh : Miryam dan Harun mengata-ngatai Musa-Bil.12 : 7-10. Tuhan mengajar Harun dan Miryam agar menghormati pemimpin yang sudah Ia tetapkan, walaupun pemimpin itu punya kekurangan. Urusan untuk menegur atau meluruskan pemimpin adalah bagian Tuhan.

Mustahil bila kita lebih mudah tunduk kepada Allah (yang tidak kita lihat) namun sulit untuk tunduk kepada pemimpin kita yang jelas kelihatan didepan mata kita.Dengan tunduk pada otoritas pemimpin, karakter kita dibentuk. Berikan ilustrasi!

 

  1. Membentuk kerendahan hati

Tidak dapat dipungkiri, untuk menundukkan diri dituntut suatu kerendahan hati. Biasanya semakin seseorang berkuasa atau merasa dirinya hebat, semakin sulit ia menundukkan diri Contoh : Panglima Naaman, panglima raja Aram, yang sulit menundukkan diri kepada perintah nabi Elisa-2 Raja-raja 5:1-27. Jika kita mudah diatur dan dipimpin makapun kitapun akan mudah mengatur serta memimpin orang lain, dan itu berlaku juga sebaliknya.

 

Kesimpulan. Sekarang kita sudah lebih memahami apa yang Alkitab katakan mengenai merendahkan diri atau hati kita, terutama di hadapan Tuhan. Hendaknya firman Tuhan ini kita tanamkan dalam hati kita dan kita praktikkan dalam keseharian agar kita dapat menjadi semakin serupa dengan karakter Kristus. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Loading...