Materi S2C  : Selasa, 28 Agustus 2018       Durasi: 20 Menit

Nats           : Ibrani 13:7, 17; Bilangan 12:1-16

Tema         : Manfaat atau dampak penundukkan diri

PENDAHULUAN.   

Di zaman sekarang ini tidak mudah menemukan orang yang memiliki roh penundukan diri.  Sebaliknya banyak orang yang memiliki roh pemberontakan.  Memberontak berarti tidak tunduk pada otoritas, di mana hal ini pasti akan menimbulkan konflik, baik itu konflik antar sesama anggota dalam sebuah keluarga, organisasi, masyarakat, atau bahkan suatu negara.

Tuhan mengingatkan agar setiap kita memiliki roh penundukan diri.  Kata “taatilah” dalam ayat nas di atas menurut teks aslinya berarti menyesuaikan, mengalah dan menaati. Sedangkan kata “tunduklah” berarti tunduk kepada otoritas. Tuhan menghendaki setiap kita memiliki roh penundukan diri.  Tunduk kepada Tuhan dan juga tunduk kepada pemimpin-pemimpin rohani kita.  Tidak sedikit orang percaya yang tidak tunduk kepada pemimpin rohaninya, mereka malah suka mengkritik, membicarakan kelemahan dan kekurangan, serta meremehkannya.  

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN):  Manfaat atau dampak penundukkan diri?

  1. Dengan tunduk pada otoritas, kita terhindar dari hukuman

Mengapa begitu banyak hal yang buruk dialami oleh beberapa orang, bahkan timbul kekecewaan serta akar pahit? Salah satu jawabannya adalah karena tidak mau mengalah dan tidak mau tunduk kepada otoritas.

Seperti yang dikisahkan bagaimana Miryam dan Harun memberontak kepada Musa-Bil.12:1-16. Secara garis keluarga, Miryam adalah kakak dari Harun dan Musa, sedangkan Musa adalah yang paling kecil.  Tetapi di hadapan Tuhan, urutan otoritas adalah Musa, Harun dan Miryam. Jadi Musa adalah pemegang otoritas tertinggi.  Karena tidak tunduk kepada otoritas, Miryam harus menanggung akibatnya, ia  “…kena kusta, putih seperti salju;”  -Bil.12:10a.

Daud tidak mau menjamah Saul yang ingin membunuhnya, walaupun dua kali ia mendapat kesempatan untuk itu-1 Sam. 26 : 7-12 dan 1 Sam.24 : 4-8. Pada saat itu Saul adalah seorang pemimpin atau Raja yang sudah undur dari roh Tuhan, namun Daud tetap menghormati nya. Dan apa yang terjadi? Karena Saul tidak mau bertobat, Tuhan yang berurusan. Ia menghajar Saul, ia mati bunuh diri, dan anaknya Yonathan juga mati dalam peperangan pada hari yang sama. Jika kita menyadari prinsip ini maka tidak akan ada lagi hal yang buruk bahkan hukuman Tuhan menimpa kita.

 

  1. Dengan tunduk pada otoritas, kita hidup dalam perlindungan Tuhan

Ibr.13 : 7 “Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira” Sadarkah bahwa musuh kita yakni iblis selalu mengintai dan mencari celah untuk menyerang kita? Dengan hidup dalam penundukan pada otoritas pemimpin, itu berarti kita hidup dalam “payung rohani/ilahi” sehingga terhindar dari hujan dan panas yang tidak baik untuk kita, terhindar dari ancaman si jahat yang berkeliling dan mengintai-1 Ptr 5:8.

Tunduk pada pemimpin berarti kita tunduk pada Allah, maka otoritas untuk mengusir iblis ada pada kita. Ingatlah bahwa iblis itu pencuri, pembunuh dan pembinasa, jangan biarkan ia masuk dalam kehidupan kita, keluarga kita, bisnis kita. Bukankah dengan perginya iblis dari kehidupan kita itu adalah suatu berkat yang besar?

 

Kesimpulan.  Milikilah ketaatan dan ketundukan terhadap otoritas yang dipercayakan Tuhan dalam hidup kita. Taatlah selama apa yang diperintahkan otoritas tidak melanggar Firman Tuhan. Dan miliki hati yang tetap tunduk dan hormat terhadap otoritas di atas kita. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi.

Loading...