Materi S2C : Selasa, 10 Juli 2018 Durasi: 20 Menit
Nats : Mazmur 119:71
Tema : Ciri kerendahan hati yang sejati bagian 2
PENDAHULUAN.
“Kerendahan hati” dalam bahasa Ibrani berasal dari kata dasar: Anah, berarti: dibuat menderita, direndahkan, ditindas. Kata-kata turunannya diterjemahkan secara bervariasi menjadi “kerendahan hati”, “kelembutan hati”, “penderitaan”, dan lain-lain. Bentuk nominanya adalah: Anav, berarti seorang yang rendah hati dan seorang yang lemah lembut. Dua kata kerja Ibrani lain yang berkaitan dengan “kerendahan hati” ialah Kana, harfiah, menundukkan diri; Shafel, harfiah: merendah atau menjadi rendah. Dan Rafas artinya merendahkan diri, menundukkan diri.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Ciri kerendahan hati yang sejati bagian 2:
- Tunduk/Taat
Kita berupaya memupuk kerendahan hati yang sejati, kita sadar bahwa upaya keras diperlukan untuk membuat kerendahan hati sebagai gaya hidup. Hal itu mencakup selalu tunduk kepada kehendak Allah ketimbang mengikuti haluan termudah atau menyerah kepada kecenderungan kedagingan/dosa. Taat/ Ketaatan adalah sikap tunduk kepada wewenang, menjalankan apa yang diperintahkan, mematuhi apa yang dituntut, atau menjauhkan diri dari apa yang dilarang-Mrk.12:28-34; Kis.5: 29; Titus 3:1
Kepatuhan terhadap kekuasaan yang ditegakkan Allah dalam (1) Keluarga –Ef. 5:22; 6:1, bdg 2 Tim.3:2, (2) Gereja-Fil. 2: 12; Ibr.13:17, dan (3) Negara –Mat.22:21; Roma 13:1; 1 Ptr 2:13; Titus 3:1.
”Yesus merendahkan diriNya dan taat sampai mati”-Fil. 2:8. Yesus telah meninggalkan pola kerendahan hati. Yesus dengan rendah hati ”terus tunduk kepada orangtuanya”-Luk. 2:51 Sungguh teladan yang harusnya dicontoh bagi anak-anak! Allah pasti akan memberkati mereka jika mereka rela menaati orang tua. Setelah dewasa, Yesus memperlihatkan kerendahan hati dengan selalu mentaati kehendak BapaNya, bukan kehendaknya sendiri-Yoh. 4:34.
Selama masa pelayanannya, Yesus tidak hanya mengajar orang lain untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Allah, tetapi ia sendiri juga menerapkannya. Yesus sering mengatakan bahwa tidak ada satu pun yang dapat ia lakukan tanpa bantuan Bapanya– Yoh. 5:19.
- Ciri-ciri orang yang rendah hati adalah mengandalkan Tuhan
Orang yang rendah hati mengerti bahwa kemampuannya terbatas sehingga selalu bergantung kepada Tuhan-Yer.17:7; Daniel 11:32. Kerendahan hati yang dikembangkan dengan tulus di hadapan Allah akan membuat kita dapat melewati masa pembentukan dengan baik dan menikmati berkat yang Tuhan siapkan bagi kita. Memiliki kerendahan hati maka Tuhan akan memampukan untuk melewati proses pembentukan karakter dan melihat pembelaan Tuhan atas setiap masalah.
Salah satu kekuatan kita adalah kerendahan hati oleh sebab itu lewatilah semua masa pembentukan Allah dengan merendahkan diri kita di tangan Tuhan yang kuat, supaya kita ditinggikanNya pada waktunya. Dan “Allah mengasihani orang yang rendah hati”- Ams. 3:34; IPtr5:5b.
Kesimpulan. Apakah kita akan mengikuti pola yang ditetapkan oleh Sang Teladan kita dan memperlihatkan kerendahan hati? Jadi, kalau ingin selamat, diberkati, kita harus rendah hati. Dan, sama seperti Yesus, kalau kita rendah hati, bukan kita saja yang akan menuai manfaatnya, tetapi orang lain juga. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!