Materi S2C  : Selasa, 03 Juli 2018      Durasi: 20 Menit

Nats           : Matius 11:29-30; Kolose 3:12

Tema         : Ciri kerendahan hati yang sejati bagian 1

PENDAHULUAN.

Bulan Juli kita akan mempelajari intisari pilar VIII (8) Keluarga Imamat Rajani, yaitu menjadikan Jemaat yang berotoritas dengan Prinsip Keluarga, point keketiga: “Kerendahan hati mendahului kehormatan”.

 Paulus menasihati ”karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran-Kolose 3:12.

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Ciri kerendahan hati yang sejati bagian 1:

  1. Kelemahlembutan

Kelemahlembutan berkaitan erat dengan ’kerendahan hati’. Sebaliknya, keangkuhan membuat seseorang suka meninggikan diri dan bisa jadi sering memperlakukan orang lain secara kasar dan tak berperasaan- Ams. 16:18-19. Yesus mempertunjukkan kerendahan hati sepanjang pelayanannya. Kelemahlembutan dan kerendahan hati memang seiring sejalan. Ef. 4:2 mengingatkan kita, “Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Sikap rendah hati dihadapan Allah membuat kita mau bersikap lemah lembut kepada orang lain, terhadap teguran, mau diajar atau dididik dan berani mengakui kesalahannya.

Yesus itu “lemah lembut dan rendah hati”-Mat.11:29. Orang yang lemah lembut juga terlihat dengan sikap hati yang mudah mengampuni. Yusuf tokoh yang memberikan keteladanan dalam hal pengampunan. Dan orang yang lemah lembut adalah orang yang bersedia mengakui kesalahannya, misalnya: Daud-Maz.32:5; 2Sam.12:7-14; bandingkan dengan Saul ketika ditegur mencari pembenaran diri sendiri-1Sam.15:20-22, 24.

Karena kelemahlembutan adalah bagian dari buah Roh, Rasul Petrus menulis bahwa ”roh yang tenang dan lembut” itu ”sangat berharga di mata Allah”-1Pet.3:4 Sesungguhnya, kelemahlembutan adalah sifat ilahi; Allah sangat menghargainya. Tentulah, hal ini saja sudah merupakan alasan bagi semua hamba Allah untuk memupuk kelemahlembutan.

 

  1. Tidak Menyombongkan diri

Ada beberapa kata Ibrani yang diterjemahkan dengan “rendah hati” atau “kerendahan hati”, contoh: Anavah: Kerendahan hati, kelemahlembutan; Shafel : merendahkan hati.”Rendah hati” adalah kata lain dari “tidak sombong” dan “tidak memegahkan diri” Yak.4:16; Yer. 9:23-24 yang adalah sifat dari Kasih.

Sikap Rendah Hati itu sebuah sikap yang bebas dari kesombongan atau arogansi. Ini bukan kelemahan melainkan keadaan pikiran yang menyenangkan Allah. Karena Allah adalah Kasih. Salah satu sifat Allah ialah rendah hati. Hal ini bukan karena Ia rendah diri atau harus tunduk kepada pihak lain, tetapi Ia rendah hati dalam hal Ia memperlihatkan belas kasihan dan keibaan hati.

Kerendahan hati berarti sifat tidak sombong atau tidak angkuh, sikap untuk selalu terbuka dalam mendengarkan nasihat dan belajar dari setiap kesempatan, dari siapapun, di manapun, kapanpun. Allah berkenan kepada orang-orang yang merendahkan diri di hadapan-Nya. Sebaliknya Allah menentang orang-orang yang menyombongkan diri- Yak.4:6-8,10; 1Pet. 5:5.

 

Kesimpulan. Sebagai murid Kristus, harus dapat mencerminkan sifat Kristus, dan mengikuti teladan-Nya. Seorang Kristen yang sejati akan selalu mempraktikkan sikap yang rendah hati. Kerendahan hati sangat berharga di mata Allah. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Loading...