Materi S2C : Selasa, 12 Juni 2018 Durasi: 20 Menit
Nats : Filipi 3:17-4:1
Tema : Cara menjadi teladan sesuai Firman Tuhan-bag. 1
PENDAHULUAN.
Keteladanan berasal dari kata “teladan” yang memiliki arti sesuatu yang patut ditiru untuk dicontoh tentang perbuatan, kelakuan, sifat dan lain sebagainya. Sedangkan keteladanan merupakan perilaku seseorang yang sengaja ataupun tidak sengaja dilakukan atau dijadikan contoh bagi orang yang mengetahuinya atau melihatnya.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Cara menjadi teladan sesuai Firman Tuhan bagian kesatu?
- Teladan Pengampunan
Yudas salah seorang murid yang telah mengkhianati dan menjual Yesus ke tangan musuh-musuh-Nya, walaupun Yudas seperti itu, tetapi Yesus tidak menghardik, tidak mencaci maki, tidak mengancam dan tidak mengutuki Yudas, melainkan menyapanya dengan kata “teman”-Mat.26:50. la tidak saja mengajar, bahwa kita harus mengampuni musuh kita-Mat.18:21-35, bahkan berlaku baik bagi mereka-Luk.6:27-28, 35-36, tetapi la sendiri sampai saat matipun memberi teladan pengampunan. Kepada orang-orang yang menyalib-Nya, Ia menyalurkan pengampunan melalui doa-Nya-Luk.23:34.
Kamu telah mendengar yang difirmankan, Kasihilah sesama manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu-Mat 5:43-44. Tuhan Yesus sudah memberikan contoh bagaimana Ia memohon pengampunan untuk orang-orang yang menyalibkanNya-Lukas 23:34. Begitu pula, Stefanus juga berdoa untuk pengampunan orang-orang yang merajamnya-Kis.7:60. Dalam kedua contoh ini, doa disampaikan kepada Allah untuk kebaikan orang yang menyakiti Yesus dan Stefanus.
Kita bisa berdoa demikian untuk orang yang berbuat jahat kepada kita agar mereka juga mendapat kesempatan untuk menemukan jalan kebenaran. Marilah kita mengasihi musuh (musuh berarti seseorang yang dibenci, mungkin karena menyebabkan kerugian, sakit hati, kekecewaan, orang yang tidak menyukai diri kita dan lainnya), dan mendoakan mereka yang menganiaya kita, dengan demikian membuktikan bahwa kita adalah anak-Nya. Roh kudus yang ada dalam diri kita akan memampukan kita untuk melakukan semuanya itu di dalam Kristus Yesus. Dengan itulah kita mengetahui : Allah ada didalam kita dan kita didalam Allah-1 Yoh2:4.
- Teladan Kerendahan Hati
Rasul Paulus mengungkapkan, bahwa Yesus yang adalah Allah tidak menganggap keallahan-Nya sebagai milik yang perlu dipertahankan, tetapi Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri, mengambil rupa seorang hamba, merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati di kayu salib-Fil. 2:6-8.
Untuk menjadi manusia dan mati di kayu salib adalah teladan kerendahan yang tiada taranya, karena Tuhan Yesus rela menanggalkan semua kemuliaan Allah-Yoh.17:5. Kita pun dipanggil untuk melayani dengan rendah hati-Yoh. 13:1-17. Oleh karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya-I Ptr 5:6. Syarat untuk mendapatkan promosi/peninggian dari Allah adalah hidup dalam kerendahan hati. Bila kita hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang lain maka Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Promosi yang sejati datang dari Tuhan bukan dari manusia. Hidup dalam kerendahan hati juga akan membuat hidup kita berhasil dan dipenuhi berkat-Mzm.37:11.
Kesimpulan. Inilah cara menjadi teladan sesuai dengan Firman Tuhan yakni teladan pengampunan dan kerendahan hati. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!