Materi S2C  : Selasa, 26 Juni 2018       Durasi: 20 Menit

Nats           : 1 Petrus 2:21

Tema         : Dampak keteladanan

PENDAHULUAN.   

Keteladanan Paulus, Lois dan Eunike kepada Timotius menjadi pelajaran yang penting untuk menjadi dasar setiap pengajaran dalam keluarga. Paulus telah membentuk iman Timotius sesuai dengan apa yang telah diajarkan dan dilakukannya.

Teladan memang sangat mudah menular. Apa pun yang kita perbuat bisa jadi diamati dan ditiru oleh orang lain. Oleh karena itu, kita akan berhati-hati supaya yang kita tularkan itu bukanlah suatu teladan yang buruk. Kematangan diri seseorang tampak dari kepekaannya tentang teladan dan apa yang ditularkannya kepada orang lain. Iman orangtua tidak serta merta menjadi iman anak. Mereka bisa saja hanya meniru, tanpa sungguh menggengam dan memiliki iman itu untuk diri mereka sendiri. Yakinkah orangtua kalau iman anak sudah menjadi milik mereka? Maka perlu teladan yang berkesinambungan.

Teladan yang baik datang dari Yesus. Yesus memberikan suatu dampak teladan yang baik kepada para murid dan kepada orang-orang yang mengikut-Nya.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN):  Dampak keteladanan?

  1. Perubahan perilaku yang semakin baik

Dalam perjanjian Lama, Allah memilih bangsa Israel dari antara bangsa-bangsa untuk menjadi contoh suatu bangsa yang beradab dan bermoral sehingga nama Tuhan dimuliakan-Roma 2:24. Alkitab banyak mengajarkan tentang keteladanan-Mat.5:16-18, I Tim.4:12; II Tim.3:10; I Ptr.2:12. Dampak keteladanan dalam mengubah perilaku seseorang telah diajarkan oleh Allah. Segala sesuatu yang diajarkan Allah pasti berdampak. Keteladanan dipakai untuk mengubah perilaku seseorang. Mari kita berikan contoh yang baik kepada orang-orang disekitar kita sehingga menarik mereka kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Teladan Yesus yang rela berkorban sangat mempengaruhi rasul Paulus. Ia memberi tahu orang-orang Kristen di Korintus, mengenai aku, dengan senang hati aku mau menggunakan segala yang kumiliki dan aku mau digunakan sepenuhnya bagimu-2Kor.12:15. Berikan ilustrasi!

 

  1. Memberi pengaruh yang baik bagi kehidupan orang lain.

Kamu menjadi teladan bagi semua orang yang percaya di Makedonia dan Akhaya-1 Tes.1:5-7. Rasul Paulus menulis kata-kata ini kepada orang-orang Kristen yang setia di Tesalonika. Teladan yang mereka berikan bagi rekan-rekan seiman benar-benar patut dipuji. Namun, sebenarnya, orang-orang Tesalonika sendiri menanggapi teladan yang diberikan Paulus dan rekan-rekannya. Paulus berkata, ”Kabar baik yang kami beritakan tidak sampai ke tengah-tengah kamu melalui perkataan saja tetapi juga dengan kuasa dan dengan roh kudus serta keyakinan yang kuat, sebagaimana kamu tahu orang macam apa kami bagimu demi kepentinganmu; dan kamu menjadi peniru kami.

 Kehidupan Rasul Paulus sendiri adalah suatu bukti—teladan iman, ketekunan, dan sikap rela berkorban. Itulah sebabnya, Paulus dan rekan-rekannya menjadi pengaruh yang penuh kuasa atas kehidupan orang-orang Tesalonika.Paulus menulis kepada orang-orang Tesalonika, ”Kamu, saudara-saudara, menjadi peniru sidang-sidang jemaat Allah yang ada di Yudea dalam persatuan dengan Kristus Yesus, karena kamu juga mulai menderita hal yang sama di tangan orang-orang senegerimu, sebagaimana mereka juga menderita di tangan orang-orang Yahudi- 1 Tes. 2:14. Sudahkan kita membawa pengaruh yang baik? baik dalam keluarga, gereja dan lingkungan dimana kita berada sehingga orang lain juga merasakannya?

 

Kesimpulan. Jadikan Kristus sebagai panutan, teladan dan standart tertinggi tujuan iman dan kerohanian kita. Filipi 3:17 “Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu”. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi.

Loading...