Materi S2C : Selasa, 13 Februari 2018 Durasi: 20 Menit
Nats : Matius 12:34b; Lukas 6:45b
Tema : Sumber Perkataan
PENDAHULUAN.
Menjadi berkat dengan perkataan harus terwujud dalam kehidupan kita sehari-hari. Kesempatan kali ini kita akan belajar dari mana perkaatan kita berasal atau bersumber.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Dari mana perkataan itu bersumber atau berasal dari :
- Hati – Luk. 6:45b; Mat.12:34b
Hati seseorang tercermin dari perkataannya. Apa yang diucapkan oleh mulut seseorang meluap dari hatinya. Oleh karena itu melalui perkataan seseorang, minimal kita akan mengetahui apakah perbendaharaan hatinya itu baik atau tidak, apakah hatinya penuh dengan tipu daya atau tidak.
Orang yang baik akan mengucapkan kata-kata yang baik dan positif –Luk.6:45a, demikian juga sebaliknya. Firman Tuhan mengatakan bahwa pohon yang baik pasti mengeluarkan buah-buah yang baik. Sebaliknya, pohon yang tidak baik/buruk akan menghasilkan buah-buah yang buruk. Demikian juga orang baik akan melakukan perbuatan baik karena di dalamnya (hatinya) hanya ada kebaikan, sedangkan orang jahat hanya melakukan kejahatan karena di dalamnya (hatinya)penuh kejahatan.
Yeh.36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Ijinkan Tuhan mengubah hati kita. Saat kita dekat dengan Tuhan, harusnya kita bisa evaluasi perkataan kita, kapan kita mengeluarkan kata-kata yang tidak membangun- Maz.19:15.
Aplikasi: Maz.141:3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
- Pikiran – Mat.9:4; Ef. 4:23
Keadaan pikiran kita seharusnya seperti yang tertulis dalam Fil 4:8. Kita memiliki pikiran Kristus, mulailah dengan menggunakannya. Dengan senantiasa “mengawasi” pikiran kita. Roh Kudus cepat mengingatkan kita jika pikiran kita mulai menyimpang ke arah yang keliru, kemudian keputusannya terletak kepada kita. Roma 8:5-6 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Semakin lama kita mempelajari firmanNya, kita akan semakin sadar tentang pentingnya pikiran dan perkataan. Ams.23:7 menurut Alkitab KJV berbunyi: ,”Sebagaimana dia berpikir dalam hatinya, demikianlah dia”. Pikiran Buruk Menghasilkan perkataan yang Buruk. Umat Israel tidak percaya kepada Tuhan. Sikap mereka berasal dari pola pikir yang salah. Umat Israel terus mengingat tentang asal keberangkatan mereka dan lamanya mereka sampai ke tempat tujuan mereka. Sehingga perkataan yang suka mengeluh dan cepat menyerah pada keadaan. Sadarkah kita bahwa keberhasilan akan sangat tergantung dari cara pandang atau pola pikir kita? Ada keterkaitan kuat antara seberapa besar daya tahan, semangat, daya juang, mental kita dengan apa yang ada di pikiran kita.
Aplikasi : Perkataan kita sangat penting karena mengukuhkan iman kita. Jika pikiran kita baik maka perkataan kita pun akan baik. Jauhkan dari pikiran yang menghakimi orang lain. Sehingga kita tidak mengeluarkan kata-kata yang menghakimi orang lain. Janganlah cemas dan gelisah! agar kita mengeluarkan kata-kata yang penuh Iman.
Kesimpulan. Hati merupakan sumber kehidupan yang harus kita jaga-Ams.4:23. Itu sungguh benar. Namun disamping itu, pikiran kita pun harus bisa kita kendalikan. Jangan sampai pikiran-pikiran kita berjalan liar tanpa terkendali karena itu bisa sangat berbahaya. Disamping itu jika pikiran-pikiran kita hanya berisi hal-hal negatif, maka kita pun akan terus berjalan di tempat, atau bahkan mundur, karena pikiran kita terus membatasi kita untuk maju. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!