Materi S2C  : Selasa, 25 Juli 2017       Durasi: 20 Menit

Nats           : Keluaran 18:19; Filipi 2:1; Kolose 3:16

Tema         : Karakteristik pembimbing dan penasehat yang benar

PENDAHULUAN. 

          Biasanya orang lebih mudah melihat kesalahan orang daripada salahnya sendiri Mat 7:2-5. Sebab itu peran orang lain yang mau menunjukkan dan menasehati kesalahan kita itu sangat menguntungkan, bahkan itu didorong, diharuskan oleh Tuhan, supaya ada nasehat dalam Gereja Tuhan Flp 2:1. 2Kor 13:11, Kol 3:1, 1Tes 5:11, Ibr 3:13; 10:25, Ef 6:4, Ibr 12:5.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Karakteristik pembimbing dan penasehat yang benar?

  1. Pribadi yang penuh kasih
  • Jika nasihat kita tidak diberikan ”atas dasar kasih”, nasihat itu dapat memberi kesan tajam. Nasihat yang pengasih kemungkinan besar akan lebih memotivasi. Ketika berbicara atas nama dirinya sendiri dan rekan-rekannya, Paulus memberi tahu jemaat di Tesalonika- baca 2:11. Penasehat memperlakukan dengan kasih- contoh : Paulus menganggap dirinya bapa rohani yang menasehati anak rohaninya).

 

  1. Bersikaplah bijaksana.
  • Jangan memojokkan orang yang hendak kita nasehati. Pada waktu yang sama, jangan menahan diri untuk memberitahukan ”semua kehendak Allah”- 20:27. Orang yang menghargai nasihat itu tidak akan tersinggung atau menjadi kurang mengasihi kepada kita, karena kita telah dengan ramah/bijak mendesak mereka untuk melakukan apa yang benar Maz. 141:5.
  • Bermanfaat untuk memberi pujian yang spesifik dan tulus sebelum memberi nasihat. Pikirkan hal-hal baik yang dilakukan orang yang kita nasehati—hal-hal yang pasti menyenangkan Tuhan: iman yang nyata melalui perbuatan mereka, kasihnya, dan ketekunan mereka dalam menghadapi situasi-situasi yang menguji- 1:2-8; 2 Tes. 1:3-5. Hal itu akan membantu orang yang kita nasehati merasa dihargai dan dipahami, dan itu akan membuat mereka lebih siap menyambut nasihat yang hendak disampaikan.

 

  1. Pribadi yang penuh dengan Firman Tuhan
  • Dengan ”berpegang teguh pada firman”- 1:9. Ketimbang menyatakan pendapat pribadi, jadikan Firman Allah sebagai kuasa dari nasihat kita.Biarkan Alkitab membantu kita mempertimbangkan apa yang perlu dikatakan. Camkan baik-baik konsekuensi yang ditimbulkan—baik sekarang maupun di masa depan—akibat tidak menyelaraskan diri dengan Firman Allah, dan gunakan itu untuk meyakinkan orang yang kita nasehati.

 

  1. Menjadi Teladan dalam segala aspek kehidupan
  • Agar dapat menasihati orang lain dengan efektif, seseorang harus bisa menjadi teladan-Tit 2:6-8; 3:13. Fakta bahwa ’teladannya dalam perbuatan baik’ selaras dengan imbauannya-1 Ptr. 5:3. Jika demikian halnya, orang-orang yang diimbau untuk bertindak akan menyadari bahwa orang yang menasihati mereka tidak mengharapkan mereka melakukan apa yang ia sendiri tidak lakukan. Mereka akan melihat bahwa mereka dapat meniru imannya seraya ia sendiri berupaya meniru Kristus.—1 Kor. 11:1; Flp. 3:17.

 

KESIMPULAN.  Sifat/karakteristik apa saja yang dibutuhkan untuk memberi nasihat yang ampuh? Bagaimana orang yang memberi nasihat dapat menandaskan pentingnya nasihat itu tanpa bersikap menindas atau kasar? Jadilah pribadi yang penuh kasih, bersikap bijaksana,  penuh dengan Firman dan menjadi Teladan. Ibr 3:13, Fil 2:1.Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...