Materi S2C : Selasa, 06 Oktober 2015       Durasi: 20 Menit

Nats          : Galatia 6:7-10

Tema         : Hukum Tabur Tuai

PENDAHULUAN.

tabur tuaiMemasuki bulan Oktober kita akan belajar bagaimana prinsip dari kerajaan Allah itu. Salah satunya adalah menabur. Dalam Markus 4:26 Kata Yesus: Beginilah hal kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah. Bulan lalu telah kita pelajari bagaimana mengubah mental pengemis menjadi mental kerajaan Allah. Berikut kita belajar prinsip dari Kerajaan Allah yakni hukum tabur dan tuai.

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Poin-poin penting tentang Tabur dan Tuai:

  1. Perhatikan Benih yang kita tabur sekarang menentukan buah yang akan kita tuai esok

Paulus menekankan pentingnya menaburkan benih-benih tindakan yang memuliakan Allah, karena “apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” (Gal. 6:7). Kita tidak dapat berharap menikmati buah-buah berkat Allah jika kita tidak menyadari pentingnya melakukan bagian kita. Jika kita menabur dengan kasih, tanpa pamrih dan tekun apakah itu doa, perkatakan iman, kebajikan, uang dan waktu untuk Tuhan karena kita mengasihi Dia dan sesama, maka kita akan menuai dengan sukacita.

  1. Perhatikan kualitas benih kita ketika menabur sebab menentukan kualitas tuaian kita.

    Ada dua macam kualitas yaitu baik atau buruk. Kualitas ketika menabur ada dua juga Galatia. 6:8 “Menabur di dalam daging artinya mencoba untuk melakukan-hal-hal yang baik, tetapi dengan mengandalkan diri sendiri sebagai sumber dan pelaku. Hasilnya tentunya kehancuran (kebinasaan) dari dagingnya. Seharusnya kita menabur dalam Roh. Menabur dalam Roh artinya melakukan kehendak Allah dengan mengandalkan Kristus sebagai sumber dan pelaku kehidupan kita.

    Tubuh kita dahulu, sebelum lahir baru menjadi wadah untuk daging berekspresi. Karena daging berulang-ulang berekspresi, maka tubuh kita telah diperhamba. Tubuh kita melakukan perbuatan-perbuatan daging berulang-ulang sampai menjadi respon otomatis.
oleh sebab itu tubuh kita perlu ditaklukkan oleh kebenaran secara berulang-ulang sampai ia taat kepada kebenaran secara otomatis- Roma 6:18-23.

  1. Jangan pernah menunda-nunda waktu dalam menabur

Gal.6:10 “Selama masih ada kesempatan….” Hal ini mengingatkan kepada kita bahwa kesempatan kita berada di dunia adalah terbatas, menurut pemazmur “masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat delapan puluh tahun dan kebanggaannya ialah kesukaran dan penderitaan..” (Maz. 90:10). Keputusan kita kerap memiliki jangkauan dan dampak yang luas. Dengan demikian, perkataan Rasul Paulus mengingatkan kita untuk mengambil keputusan dengan bijaksana. Keputusan yang kita ambil hari ini menghasilkan konsekuensi yang akan kita tuai esok hari.

KESIMPULAN. Hati – hati dengan apa yang kita tabur, menabur yang baik akan menuai yang baik, demikian sebaliknya. Hari ini kita belajar hal-hal yang berkaitan dengan hukum tabur tuai: perhatikan benih, kualitas & jangan pernah menunda waktu dalam menabur! Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...