Materi S2C : Selasa, 08 September 2015 Durasi: 20 Menit
Nats : Roma 8:15
Tema : Ciri Mental Pengemis bagian 1
PENDAHULUAN.
Point 1 dari pilar 9 yani: Otoritas untuk mengubah mental pengemis. Minggu lalu kita telah belajar Mengapa Mental seseorang perlu diubah? 1). Dampak Dosa, 2). Mental seseorang menentukan baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan Negara, dan 3). Mental adalah sesuatu perilaku yang masih dapat berubah.
Pelajaran selanjutnya adalah memahami bagaimana ciri mental pengemis. Pengemis dapat saja di sebut profesi seseorang, yang sebenarnya tidak disukai banyak orang. Namun pernahkah kita berpikir bahwa meskipun tidak memiliki profesi pengemis, namun perilaku (mental) pengemis dapat tinggal dalam hidup seseorang. Hal tersebut yang mewarnai caranya dalam berpikir dan berperilaku yang sangat bertentangan dengan mental kerajaan Allah beberapa ciri mental pengemis adalah:
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Ciri Mental pengemis, seperti:
- Hidup meminta- minta
Mengemis dalam Yohanes 9:8 memakai kata “Prosaiteo” yang artinya meminta. Meminta- minta disini bukan berarti meminta-minta bantuan, pertolongan biasa, melainkan kebiasaan meminta-minta pada sesama untuk segala hal yang dia perlukan untuk hidupnya. Firman Tuhan berkata bahwa kita harus bekerja jika ingin makan (2 Tes.3:10), bukan meminta-minta pada orang lain. Prinsip kerajaan Allah adalah memberi & menabur (Mat. 13:23-25), bukan meminta-minta. Permintaan kita biarlah senantiasa ditujukan pada Tuhan Yesus semata didalam doa kita. Jika kita ingin meminta bantuan dari sesama, biarlah itu dilandaskan pada motivasi kebutuhan sosial manusia, yang harus saling membantu dan bekerjasama, bukan karena mengandalkan manusia untuk hidup. Hanya dengan meminta belaskasihan orang lain, berharaplah penuh hanya pada Tuhan (Yer.17:7).
- Berharap pada manusia (pemberian)- Yer.17:5
Mental pengemis berikutnya adalah suka berharap pada manusia. Kisah Gehazi, abdi Elisa (2Raj.5:1-27. Dimana Elisa menolak pemberian dari Naaman, bagi Elisa hidupnya bukan bergantung pada pemberian Naaman, melainkan (2 Raj. 5:16, Rat.3:25;ITim.6:17), namun bagi Gehazi ia menaruh pengharapannya kepada pemberian manusia pada akhirnya penyakit Naaman berpindah kepadanya. Jangan pernah menaruh pengharapan kepada manusia, yang akan berakibat fatal. Dan buanglah mental pengemis dalam hidup kita.
- Tidak mau bekerja Keras (Malas)
Tentang mental miskin ini, Oprah Winfrey pada tahun 2006 membuat penelitian sosial kecil-kecilan yang didokumentasikan untuk acara talk shownya, salah satu kasus pengemis di Bandung, Oprah Winfrey pernah menawarkan dua hal, baju jaket &pekerjaan kepada seorang gelandangan di dekat rumahnya. Baju jaket ia ambil tapi pekerjaan yang ditawarkan oleh Oprah ditolaknya.
Inilah mental miskin yang barangkali lebih berbahaya dari kemiskinan itu sendiri. Ciri mental pengemis adalah malas atau tidak mau bekerja keras. Paulus memberikan keteladanan bagaimana ia bekerja keras mencukupkan kebutuhan hidupnya bahkan Ia berkata dalam 2 Tesalonika 3:8 “…tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam..”
Kesimpulan. Ciri Mental pengemis diantaranya Hidup meminta-minta, berharap pada manusia (pemberian), dan tidak mau bekerja keras dalam pelajaran kali ini, sebagai anak Allah waspadai apakah dalam hidup kita terdapat salah satu dari ciri ketiganya mental pengemis? Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.