Materi S2C : Selasa, 04 Agustus 2015       Durasi: 20 Menit

Nats          : 1 Petrus 2:12-21

Tema         : Ciri dari Penundukkan diri

PENDAHULUAN.

ciri penundukan diriBulan Agustus kita akan belajar Point keempat dan yang terakhir dari Pilar ke 8 yakni: PENUNDUKAN DIRI. Semakin besar kapasitas yang Tuhan berikan, tentu disertai dengan pemberian otoritas dari Tuhan. Otoritas yang Tuhan berikan tidak boleh digunakan dengan semena-mena.

Kecenderungan manusia setelah menerima kuasa/otoritas adalah memegahkan diri atau “lupa diri”. Manusia cenderung merasa hebat dan tidak perlu lagi berada di bawah pengaruh siapapun. Akibatnya menjadi sukar untuk tunduk terhadap otoritas yang ada diatasnya (baik dalam Keluarga, Sekolah, Gereja, dan masyarakat). Berikut ini ciri penundukan diri yang benar.

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Ciri dari Penundukkan diri:

  1. Memiliki Kerendahan Hati

Di zaman sekarang ini tidak mudah menemukan orang yang memiliki penundukan diri.  Sebaliknya banyak orang yang memiliki pemberontakan.  Memberontak berarti tidak tunduk pada otoritas, di mana hal ini pasti akan menimbulkan konflik, baik itu konflik antar sesama anggota dalam sebuah keluarga, organisasi, masyarakat, atau bahkan suatu negara. Tuhan mengingatkan agar setiap orang percaya memiliki penundukan diri (1 Petrus 5:5; Filipi 2:8). Penundukan diri merupakan salah satu hasil dari kerendahan hati. Tidak dapat dipungkiri, untuk menundukkan diri dituntut suatu kerendahan hati. Biasanya semakin seseorang berkuasa atau merasa dirinya hebat, semakin sulit ia menundukkan diri Contohnya adalah Naaman, panglima raja Aram, yang sulit menundukkan diri kepada perintah nabi Elisa (2Raja-raja 5:1-27), namun ketika ia menundukkan diri ada Mujizat bagi Naaman.

  1. Memiliki Buah Roh Kudus

Buah Roh Kudus diantaranya adalah Kelemah lembutan Galatia 5:22. Ciri kelemah lembutan salah satunya dapat menundukkan diri kepada Allah dan kepada otoritas yang Tuhan tempatkan di atasnya. Firman Tuhan menyatakan bahwa orang yang lemah lembut akan memiliki bumi (Matius 5:5), artinya hanya kepada orang yang lemah lembut atau yang memiliki penundukkan diri akan menerima otoritas bumi.

  1. Memiliki Ketaatan

Sikap penundukan diri akan membentuk hati yang taat. Bila seseorang mau menundukkan diri pada wewenang yang ada diatasnya, maka akan membentuk hati yang taat (Yehezkiel 11:19; 18:31; 36:26). Taat selalu berhubungan dengan merendahkan diri. Merendahkan diri selalu berhubungan dengan menundukkan keegoisan. Keegoisan tidak bisa hilang jika kita tidak menyerahkan diri untuk dibentuk dalam tangan Tuhan. Jadi, suatu hasil didapat dari proses ketaatan. Dalam Yesaya 1:19-20 Kata “menurut” dan mau “mendengar” dalam Alkitab Bahasa Inggris di tulis “Willing and Obedient” yang berarti TAAT dan TUNDUK.

Penundukan Diri dan Ketaatan dua hal yang tidak dapat di pisahkan. Penundukan Diri berhubungan dengan sikap hati/Respek, sedangkan Ketaatan berhubungan dengan tindakan. Contoh : (1) Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Dan 3) tetap TAAT terhadap Tuhan dan TUNDUK terhadap Raja Nebukadnezar. (2) Daud terhadap Saul.

 

KESIMPULAN. Penundukan diri adalah perintah Tuhan yang harus kita lakukan dengan tulus, tanpanya kita tidak akan menikmati berkat di bumi! Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...