Materi S2C : Selasa, 10 Maret 2015
Nats : 1 Tawarikh 29:10-19
Tema : Otoritas untuk Mengelola Berkat Tuhan
PENDAHULUAN.
Memasuki Pilar Tujuh yaitu: Menjadikan Jemaat yang Memiliki Nilai-Nilai Kerajaan Allah, ada beberapa point yang telah diketahui diantaranya: (1). Teladan kepemimpinan Kristus, (2). Kuasa dari perkataan, maka point ketiga (3) kita akan belajar bagaimana menerapkan nilai-nilai kerajaan Allah, kita perlu memiliki Otoritas untuk mengelola berkat Tuhan. Untuk mengelola berkat Tuhan, kita perlu memahami apa arti berkat Tuhan sesungguhnya. Dalam Perjanjian Lama: berkat merupakan kemurahan yang dikaruniakan Allah seperti pada waktu panen (Ul.28:8) dan dalam Perjanjian Baru berkat adalah semua karunia yang dijanjikan Allah kepada manusia melalui Kristus (KPR 3:25).
Harta kekayaan adalah sepenuhnya milik Tuhan, sementara kita hanya dipercayakan untuk menjadi pengelola berkat yang Ia berikan, jadi Tuhan adalah pemilik dan kita adalah pengelola (1Taw. 29:12). Tuhan menginginkan kita sebagai anak-anakNya memiliki pandangan, penilaian dan sikap yang benar terhadap berkat-berkat sesuai dengan prinsip Kerajaan Allah.
KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Dalam konsep pengelolaan berkat Tuhan, ada beberapa halyang perlu diperhatikan. yaitu:
- Mengembalikan apa yang menjadi bagian Tuhan
- Matius 22:21b, menyatakan bahwa Yesus menghendaki kita memberikan bagian Tuhan. Hal ini sebagai teladan, ketaatan dan kejujuran bahwa semua yang kita miliki ini merupakan kepercayaan dari Sang Empunya segala sesuatu sehingga kita wajib mengembalikan bagian Tuhan. Allah merupakan sumber berkat yang sejati (Ul.8:18), Allah yang memberi kita kekuatan untuk memperoleh kekayaan.
- Pentingnya kita Mengembalikan apa yang menjadi bagian Tuhan! Hal itu merupakan saran atau anjuran ataupun mengandung perintah juga Mat.22:21. Oleh sebab itu kita perlu mengalokasikan harta untuk mengembalikan persepuluhan, memberikan persembahan untuk Tuhan dan lain sebagainya, karena hal inilah yang sesungguhnya penjamin berlimpahnya berkat manusia didunia (2Kor.9:6-8).
- Menabur merupakan tindakan Iman untuk mengalami mukjizat dan terobosan ekonomi
Luk.6: 38 Seringkali untuk diberkati diperlukan keberanian untuk melakukan tindakan iman yaitu dengan memberkati terlebih dahulu sebelum diberkati, menabur sebelum menuai, melangkah dengan iman sebelum mengalami mukjizat seperti yang dilakukan oleh seorang janda miskin disarfat (1 Raj.17:12-16). Kita tidak boleh hanya memakai hitung-hitungan bisnis dan kalkulasi manusia tetapi perlu melangkah dengan iman, jika ingin mengalami terobosan berkat Tuhan.
- Diberkati untuk menjadi berkat
Seperti Goal dari GBI Kelir, kita diberkati untuk menjadi berkat. Dalam Kejadian 12:2 Tuhan menghendaki agar kita bisa menjadi berkat bagi gereja dan bagi sesama ketika Tuhan telah memberkati kita. Tidak perlu takut untuk menginvestasikan harta kita dalam ladang Tuhan sebab tidak ada yang hilang di tangan Tuhan, justru ditanganNya harta kita akan aman, diberkati dan dilipatgandakan untuk memberkati banyak orang(Mat. 6:20).
- Menghindari perhambaan uang
Kita tidak boleh menjadi budak uang atau harta (Ibr.13:5). Kita harus menjadi pengelola harta atau uang, bukan sebaliknya uang yang memperbudak kita karena akar segala kejahatan adalah cinta uang (1Tim 6:10). Kita tidak boleh memperhamba diri kepada apapun selain kepada Allah sebab kita adalah anak-anak Allah. Harta didunia pada akhirnya akan kita tinggalkan (1Tim.6:7) namun hati yang takut akan Tuhanlah yang akan kita bawa untuk memperoleh harta sorgawi yang sejati.
KESIMPULAN. Kita diciptakan untuk mengelola berkat dari Tuhan, kelola dengan mengembalikan bagian Tuhan, merupakan tindakan iman dan kita harus menjadi berkat bagi sesama kita serta tak menjadi hamba uang. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!
Write a comment:
You must be logged in to post a comment.