Materi S2C         : Selasa, 10 Februari 2015

Nats                    : 1 Korintus 11:1; Filipi 3:17

Tema                   : Prinsip-prinsip kepemimpinan yang Alkitabiah

s2cfeb2

PENDAHULUAN.

Salah satu peranan utama dari seorang pemimpin adalah menunjukkan teladan yang baik dan kemudian melatih orang lain untuk mengikutinya. Paulus adalah seorang pemimpin besar dari gereja Tuhan di abad pertama.

Dalam kitab 1Kor.11:1 ia menulis, Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Ia berhasil memultiplikasikan kepemimpinannya dengan mencetak pemimpin – pemimpin baru yang handal. Ia berhasil mendidik Timotius menjadi pemimpin dan gembala yang handal. Timotius pun kemudian menghasilkan pemimpin-pemimpin baru di dalam gereja yang digembalakannya.

 

KALIMAT KUNCI (KAL_KUN): Prinsip-prinsip kepemimpinan Kristiani adalah sebagai berikut:

  1. Prinsip I : Seorang Pemimpin Kristen dipanggil dan ditetapkan oleh Allah.

 

  • Mengapa seorang Pemimpin Kristen dipanggil dan ditetapkan oleh Allah? Dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian baru, Alkitab menggariskan bahwa pemimpin umat Tuhan adalah dipanggil dan ditetapkan oleh Allah: Musa dan Yosua (Kel. 3:10, Yos. 1:1-3), Saul dan Daud (I Sam. 16:12-13), Rasul-rasul (Mrk 3:13-18), Lima Jawatan Gereja (Ef. 4:11-13), Penatua-penatua dan penilik-penilik di jemaat-jemaat lokal (Kis. 14:23, 20:28).
  • Alkitab menerapkan bahwa pemerintahan gereja bersifat teokratis. Bukan otokratis (gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas), bukan birokratis dan bukan pula demokratis. Dalam sistim teokrasi, Allahlah yang memilih, memanggil dan memperlengkapi orang-orang tertentu menjadi pemimpin dan pemerintah bagi umatNya.
  • Tuhan juga yang mendelegasikan suatu ukuran otoritas kepada para pemimpin gereja, sesuai kehendakNya, dan untuk melaksanakan tugas-tugas, serta mencapai tujuan-tujuan, dalam kerangka rencanaNya. Para pemimpin gereja adalah pengabdian memenuhi panggilan, karena itu pemimpin gereja bukanlah suatu profesi, tetapi panggilan pelayanan. Dalam gereja Tuhan di Perjanjian Baru, Yesus Kristus adalah Kepala Gereja — Gereja atau Jemaat adalah Tubuh Kristus (Ef.1:22-23)
  • Yesus Kristus, Kepala Gereja, menjadi contoh. Ia diurapi dengan Roh Kudus dan kuat kuasa (KPR 10:38). Seorang pemimpin harus diurapi Roh Kudus. (KPR 2:1-4, 9:17; Mat.3:16-17) Roh Kudus mengaruniakan kuasa dan kesanggupan (dunamis KPR1:8).

 

  • Pentingnya seorang pemimpin di panggil dan ditetapkan oleh Allah! membuat kita kuat, tetap semangat. Seperti Rasul Paulus, Ia merupakan salah satu pemimpin besar yang mengerti benar mengenai panggilan dari Allah. Ia berjuang keras memimpin, melatih pemimpin muda dan tanpa menyerah menghadapi tantangan dan rintangan (2 Kor.6:1-10), karena ia mendapat visi yang jelas bahwa ia telah diutus Tuhan (2 Kor.1:1;5:11-21; Gal.1:1, 2:20).

 

  1. Prinsip II : Pemimpin harus bekerja keras, rajin berdoa dan berprestasi baik.
  • Mengapa Pemimpin harus bekerja keras, rajin berdoa dan berprestasi baik? Para penatua yang baik dan bekerja keras patut dihormati (ITim. 5:17). Mereka harus orang-orang yang rajin, tidak malas (2Tes. 3:1-15; Rom. 12:8).

 

  • Pentingnya Pemimpin harus bekerja keras, rajin berdoa dan berprestasi baik ? Bekerja keras berarti juga disiplin. Pemimpin gereja harus berprestasi baik, barulah beroleh kedudukan yang baik (ITim.3:13). Nehemia seorang pemimpin yang tekun berdoa Sehingga ia mendapatkan pertolongan Tuhan dalam kepemimpinannya. Bagi Nehemia, doa merupakan bagian sehari-hari dari hidup dan bekerja. (Neh. 1:4, 6; 2:4, 9; 5:19; 6:14, Pasal 9). Daniel 3kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya (Dan.6:11), Daud dan juga pemimpin-pemimpin Rohani lainnya sangat memperhatikan kehidupan doa. Doa adalah nafas hidup. Apabila tidak berdoa hakekatnya kehidupan rohaninya pun “mati”.

 

KESIMPULAN.

Gereja memerlukan pemimpin-pemimpin. “Jikalau tidak ada pemimpin, jatuhlah bangsa”(Ams.11:14). Gereja tidak akan bertumbuh mencapai kedewasaan, tanpa kepemimpinan (Ef. 4:11-16). Gereja yang tengah bertumbuh dan bergumul dalam dunia yang penuh goncangan dan krisis, memerlukan pimpinan yang solid, yang kekuatannya bertumpu pada asas-asas kepemimpinan yang Alkitabiah. Jadilah pemimpin yang menerapkan prinsip-prinsip Alkitabiah. Amin. Berilah ilustrasi/kesaksian untuk aplikasi!

Write a comment:

You must be logged in to post a comment.

Loading...