Visi GBI Jemaat Keluarga Imamat Rajani

“MENJADI KELUARGA IMAMAT RAJANI PADA TAHUN 2027”

Menjadi Keluarga Imamat Rajani, mengandung pengertian bahwa kelak :

1. Seluruh jemaat memiliki keluarga (orang tua, anak, mertua, menantu, pembantu rumah tangga, baby sitter dan seisi keluarga lainnya) yang dipulihkan oleh Tuhan Yesus Kristus

2. Seluruh anggota jemaat dan anggota keluarganya menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang memahami arti dan hidup dalam pelayanan imam

3. Jemaat dan keluarganya hidup dalam berkat Tuhan dan menjadi berkat dimanapun mereka berada, sehingga membawa kemuliaan bagi nama Tuahan kita Yesus Kristus.

” Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, Imamat yang Rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9)

 

Misi GBI Jemaat Keluarga Imamat Rajani

Misi GBI “KelIR” terangkum dalam 9 Pilar Besar GBI “KelIR” :

Pilar I : Menjadikan Jemaat, Keluarga yang Berpola Keluarga Allah

* Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus

* Therapeia (saling memelihara dan memperhatikan)

* Saling mengasihi

* Saling menghormati

* Saling menjaga dan melindungi

* Tunduk terhadap otoritas diatasnya

* Memiliki relation yang erat

* Saling membantu/melayani dan kerjasama

* Saling terbuka

* Saling menerima kelemahan dan kelebihan masing-masing

* Saling memberi dukungan positif.

Pilar II : Menjadikan Keluarga yang Memiliki Prisip Imam 

* Keluarga yang hidup dalam kekudusan

* Keluarga yang melayani dan bukan dilayani

* Keluarga yang suka berkorban dan bukan mencari korban

* Keluarga yang hidup dalam firman Tuhan dan cakap mengajar firman Tuhan.

Peran Suami Dalam Pelayanan Keimamatan

? Menguduskan keluarganya (I Kor 7:14; Ay 1:5)

? Memberkati keluarganya (Bil 6:23-26)

? Mempersembahkan korban

? Mengajar keluarga untuk hidup dalam firman Tuhan (Ul 6:6-7)

? Membawa keluarga untuk melayani Tuhan (Yos 24:15)

Peran Istri Dalam Pelayanan Keimamatan

? Menguduskan keluarganya (I Kor 7:14)

? Pendoa Syafaat (I Sam 1:27; Hak 13)

? Berkorban (contoh : perempuan Sunem)

? Melayani keluarga

? Mengajar firman Allah

Peran Istri Dalam Pelayanan Keimamatan

? Hidup dalam kekudusan (Rm 12:1)

? Taat melakukan firman Allah (Maz 119:9)

? Melayani Tuhan (I Sam 2:18)

Pilar III : Menjadikan Keluarga yang Memiliki Prinsip Kerajaan Allah

OTORITAS RAJA DALAM KELUARGA TERLETAK PADA SEORANG BAPA

* Kesalahan Adam ? mendatangkan dosa, sedangkan Hawa dipandang sekedar berbuat kesalahan Kej 1:9 ? Allah mencari Adam

* Dosa masuk ke dunia karena dosa satu orang, padahal yang melakukan pelanggaran 2 orang (Adam & Hawa) Rm 5

* Nazar seorang wanita akan sah jika disetujui ayahnya (Bagi yang belum menikah) dan suaminya (Bagi yang menikah).

Jadi berkat dan kutuk, akibat hidup dalam kebenaran atau sebaliknya dalam keluarga diukur dari kepala keluarga (Seorang Bapa).

Jadi Keluarga Dengan Prinsip Kerajaan Allah

? Keluarga yang mengijinkan Kerajaan Allah memerintah keluarganya

? Keluarga yang memiliki gambar Allah (Kej 1:26)

? Keluarga yang mensejahterahkan

? Keluarga yang Memberi rasa aman

? Keluarga yang tampil sebagai pemenang.

Peran suami dalam keluarga yang memiliki otoritas Raja adalah :

? Memimpin & membawa keluarganya hidup sesuai firman Tuhan.

? Bapa yang bertanggung jawab mensejahterahkan keluarganya

? Menjadi pribadi yang mengasihi dan memberi rasa aman

? Menjadi pengambil keputusan dengan menyertakan hikmat Tuhan

? Melahirkan/mencetak generasi yang berkualitas (unggul).

Peran istri dalam keluarga yang memiliki otoritas Raja adalah :

? Sebagai Penolong bagi suaminya

? Mengajar anak-anak dalam kebenaran (Ul 6)

? Menjadi pengelola yang cakap dan bijaksana

? Memberi rasa aman

? Memiliki pribadi yang menarik

? Melahirkan generasi yang berkualitas/unggul.

Peran anak dalam keluarga yang memiliki otoritas Raja adalah :

? Hormat dan taat kepada orangtua

? Menjaga nama baik

? Hidup dalam kebenaran

? Mengerti dan melakukan hak serta kewajibannya

? Mempersiapkan diri untuk menjadi pewaris.

Seorang Anak dengan otoritas raja akan menjadi pribadi yang:
Dewasa (Huios) Kedewasaan seseorang tidak ditentukan oleh usia, Tetapi oleh tanggungjawabnya Contoh: Samuel, Daud – Ketika masih kecil secara usia, tapi memiliki tanggung jawab Kebalikannya ? Dewasa (Teknon) ? Tidak bertanggungjawab Contoh : Anak yang hilang (Luk 15:11-32)

Pilar IV : Menjadikan Jemaat, Menjadi Imam yang Berimamat

Pengertian Imam dalam kamus Alkitab adalah suatu jabatan dalam umat Israel yang penting peranannya. Salah satu tugasnya adalah: mempersembahkan korban, mengadakan doa syafaat dan memberi berkat.
Dalam kamus bahasa Indonesia, imam adalah seorang wakil manusia dalam urusan-urusan mengenali Allah.

Mengingat kembali prinsip imam dalam Alkitab:

Prinsip Keimamatan :

* Dipanggil, dipilih, ditetapkan dan diurapi

* Pendamai

* Memberkati umat

* Mempersembahkan korban

* Pendoa syafaat

* Hidup dalam kekudusan

* Hidup dalam kerendahan hati (hati Hamba)

* Hidup dalam hadirat Tuhan (doa, praise & worship)

* Hidup dalam Firman Allah

* Hidup dalam kebenaran

* Hidup dalam kedewasaan rohani

* Hidup dalam panggilan Allah

* Hidup dalam dimensi kekekalan

Pilar V : Menjadikan Imamat yang Memiliki Prinsip Keluarga

* Pelayanan dalam hal hubungan

* Pelayanan dalam hal tugas & tanggung jawab

* Pelayanan dalam hal etika

* Pelayanan dalam hal bimbingan dan memberi nasihat

* Pelayanan dalam hal memperhatikan

Pilar VI : Menjadikan Imamat yang Memiliki Prinsip Kerajaan Allah

* Memiliki kemampuan memimpin dengan Kharisma (adam, Lot,Samuel, anak-anak Skewa)

* Perkataannya berkuasa (Elia, Musa, Tuhan Yesus)

* Mendatangkan dan membagikan berkat (Yusuf, Tuhan Yesus)

* Menentukan kehidupan orang yang ada di bawahnya (nasib)

* Menentukan tujuan/arah orang yang ada di bawahnya

Pilar VII : Menjadikan Jemaat yang Memiliki Nilai-Nilai Kerajaan Allah

“ IA MENAKLUKAN BANGSA-BANGSA DI BAWAH KUASA KITA, SUKU-SUKU BANGSA KE BAWAH KAKI KITA ” (MZM 47:4)

“ TETAPI KAMU AKAN MENERIMA KUASA, KALAU ROH KUDUS TURUN KE ATAS KAMU, DAN KAMU AKAN MENJADI SAKSI-KU, DI YERUSALEM DAN DI SELURUH YUDEA, DAN SAMARIA, DAN SAMPAI KE UJUNG BUMI ” (KIS 1:8)

Karakteristik Raja:

? Berpengaruh (Raja Daud, Tuhan Yesus) Mazmur 76:13

? Berwibawa dan konsisten (Mzm 96:10; Ams 19:12)

? Ahli Perang (Mzm 24:8)

? Memiliki kekayaan (diberkati) – Mzm 93:1; Ams 14:28

? Berhikmat (Ams 25:2-3)

Menjadikan jemaat dengan nilai-nilai berikut :

? Memiliki kemampuan memimpin dengan karisma

? Perkataannya berkuasa

? Mendatangkan dan membagikan berkat

? Menentukan kehidupan orang-orang yang dipimpinnya

? Menentukan tujuan/ arah orang-orang yang dipimpinya

? Hidup Prinsip Kerajaan Allah (Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus) Roma 14:17

? Hidup dalam kebenaran berarti hidup dalam garis berkat Abraham, Ishak dan Yakub. Hidup dalam berkat Allah

? Hidup dalam kebenaran untuk menarik berkat Tuhan tercurah dan bebas dari kutuk dalam bentuk apapun

? Hidup dalam kebenaran untuk terus mengalami damai sejahtera yang melimpah-limpah (Yesaya 32:17)

? Hidup dalam otoritas raja untuk mengelola berkat Tuhan sehingga mampu menjadi generasi yang mensejahterahkan wilayah dimanapun kita ditempatkan

? Dengan otoritas raja untuk memegang ´kendali´ pemerintahan atas wilayah/daerah melalui kuasa Roh Kudus, sehingga gereja membawa pengaruh yang positif bagi systemkeamanan, pemerintah yang bersih dan masyarakat yang mengerti dan taat hukum.

Pilar VIII : Memiliki Otoritas Raja yang Mengutamakan Prinsip Keluarga

* Tidak mengorbankan keluarga untuk mencapai tujuan

* ?Kebesaran? dari keteladanan

* Kerendahan hati mendahului kemuliaan

* Otoritas dari hasil melayani dengan kasih

* Otoritas dari hasil penundukkan diri

Pilar IX : Menggunakan Otoritas Raja yang Bertujun untuk Keimamatan

* Otoritas untuk mensejahterahkan

* Otoritas untuk mengubah mental pengemis

* Otoritas untuk melindungi

* Otoritas untuk membawa damai

* Otoritas untuk membangun

* Otoritas yang digunakan untuk membawa orang percaya kepada Tuhan Yesus dan semakin
mengasihiNya

Loading...